Sepak bola itu bukan hanya permainan semata tetapi juga mengandung makna lain dan juga dapat memberikan sebuah pelajaran terhadap refleksi kemanusiaan kita. Multikulturalisme menjadi salah satunya. Sepak bola adalah cabang olahraga yang dapat merubah dan menghilangkan sekat sosial, kultural, dan etnis yang ada dimasyarakat. (Handoko, 2008). Contoh konkret yang terjadi dikehidupan nyatanya yaitu pada gelaran Piala Dunia di Jerman pada tahun 2006. Di Piala Dunia 2006 itu sepak bola menghapuskan sekat-sekat sosial di masyarakat. Jerman yang dikenal pada masa Perang Dunia 2 dengan bangsa Aryanya yang merasa bahwa mereka adalah yang terbaik didunia dan ingin menghancurkan ras-ras lainnya didunia.
Disisi lain, sepak bola juga bisa menjadi media untuk membangkitkan nasionalisme di masyarakat. Contohnya pada klub Serbia Red Star Beograd, klub ini adalah salah satu tim yang sukses pada tahun 1990-an. Pada saat perang Balkan, para suporter tim ini memiliki peran penting bagi kebangkitan nasionalisme Serbia, dan memunculkan sebuah gagasan bangsa Serbia adalah korban sejarah yang mebuat mereka harus berperang demi harkat dan martabat bangsanya. Pagelaran-pagelaran besar sepak bola seperti Piala Dunia dan Piala Eropa bisa membuat seluruh kegiatan di dalam sendi kehidupan menjadi berhenti dan semua mata pasti akan tertuju kepada sepak bola tersebut. Bahkan para pakar psikologi luar pun menyebut Piala Dunia dan Piala Eropa adalah “tribalisme modern” yaitu sebuah perang antarsuku yang terjadi di masa lalu dan terjadi lagi pada masa sekarang, khususnya pada Bangsa Eropa yang menjadi peserta pada ajang tersebut. (Graham, 1976)Tingkah laku purba (tribal behavior) yang paling terlihat selama ritus soccer tribe terlihat dikalangan suporter setiap tim yang akan bertanding. Mereka mengecat wajah, memakai kostum negaranya, dan bersorak-sorak sambil menyakikan chants-chants mereka. (Graham, 1976). Sepak bola telah memberi pelajaran bagi kehidupan kemanusiaan kita. Multikulturalisme salah satunya. Sepak bola adalah satu-satunya cabang olahraga yang paling multikultural didunia saat ini. Sepak bola mampu menghilangkan sekat sosial di masyarakat.
Diluar itu semua di dalam sepak bola pun masih ada tindakan rasis yang ditujukan terutama kepada pemainnya. Football offience Art 1991 menganggap tindakan rasis ini sebagai tindakan yang kriminal. (Ghozali, 1998) Akan tetapi usaha-usaha untuk menghapuskan tindakan rasis dan tindakan kekerasan. Seperti yang dilakukan di Italia. Bahkan untuk mengurangi aksi-aksi tersebut pemerintah Italia harus sampai membuat rancangan undang-undang. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Italia kekerasan dalam sepak bola dapat berkurang hingga 70% berkat dari penerapan undang-undang tersebut. Isi dari undang-undang tersebut adalah soal penerapan standar kemanan stadion dan juga memberi hukuman berat bagi para pelaku tindak kerusuhan dan kekerasan. (Ghozali, 1998)
Usaha-usaha yang sudah dilakukan untuk menghapuskan tindakan kekerasan dan rasisme didalam sepak bola ini sebagai bentuk pertanggung jawaban suporter dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan didalam dunia sepak bola. Ini semua bertujuan untuk menjaga sepak bola ini sebagai cabang olahraga yang Fairplay dan juga bisa mempersatukan semua golongan masyarakat.Sepak bola dimasa saat ini bukan hanya sekedar permainan olahraga tetapi bisa menjadi media untuk mempersatukan semua golongan masyarakat. Permainan sepak bola tidak bisa lepas dari orang-orang atau para suporter yang mendukung tim kesayangannya. Sepak bola pun banyak mengajarkan kita tentang nilai-nilai kemanusiaan tanpa kita sadari. Belajar menerima kekalahan misalnya ini adalah suatu cara latihan untuk kedawasaan mental dan bisa kita implementasikan kedalam kehidupannya nyata.Sepak bola pun menjadi olahraga yang paling multikultural di dunia. Sepak bola berhasil menghapuskan sekat-sekat sosial di masyarakat, kultur budaya, etnis, agama, dan bahka hingga ideologi masyarakat. Hanya dari sepak bola pun banyak nilai-nilai positif yang dapat kita ambil.
Referensi : HIMAS UHAMKA
Disisi lain, sepak bola juga bisa menjadi media untuk membangkitkan nasionalisme di masyarakat. Contohnya pada klub Serbia Red Star Beograd, klub ini adalah salah satu tim yang sukses pada tahun 1990-an. Pada saat perang Balkan, para suporter tim ini memiliki peran penting bagi kebangkitan nasionalisme Serbia, dan memunculkan sebuah gagasan bangsa Serbia adalah korban sejarah yang mebuat mereka harus berperang demi harkat dan martabat bangsanya. Pagelaran-pagelaran besar sepak bola seperti Piala Dunia dan Piala Eropa bisa membuat seluruh kegiatan di dalam sendi kehidupan menjadi berhenti dan semua mata pasti akan tertuju kepada sepak bola tersebut. Bahkan para pakar psikologi luar pun menyebut Piala Dunia dan Piala Eropa adalah “tribalisme modern” yaitu sebuah perang antarsuku yang terjadi di masa lalu dan terjadi lagi pada masa sekarang, khususnya pada Bangsa Eropa yang menjadi peserta pada ajang tersebut. (Graham, 1976)Tingkah laku purba (tribal behavior) yang paling terlihat selama ritus soccer tribe terlihat dikalangan suporter setiap tim yang akan bertanding. Mereka mengecat wajah, memakai kostum negaranya, dan bersorak-sorak sambil menyakikan chants-chants mereka. (Graham, 1976). Sepak bola telah memberi pelajaran bagi kehidupan kemanusiaan kita. Multikulturalisme salah satunya. Sepak bola adalah satu-satunya cabang olahraga yang paling multikultural didunia saat ini. Sepak bola mampu menghilangkan sekat sosial di masyarakat.
Diluar itu semua di dalam sepak bola pun masih ada tindakan rasis yang ditujukan terutama kepada pemainnya. Football offience Art 1991 menganggap tindakan rasis ini sebagai tindakan yang kriminal. (Ghozali, 1998) Akan tetapi usaha-usaha untuk menghapuskan tindakan rasis dan tindakan kekerasan. Seperti yang dilakukan di Italia. Bahkan untuk mengurangi aksi-aksi tersebut pemerintah Italia harus sampai membuat rancangan undang-undang. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Italia kekerasan dalam sepak bola dapat berkurang hingga 70% berkat dari penerapan undang-undang tersebut. Isi dari undang-undang tersebut adalah soal penerapan standar kemanan stadion dan juga memberi hukuman berat bagi para pelaku tindak kerusuhan dan kekerasan. (Ghozali, 1998)
Usaha-usaha yang sudah dilakukan untuk menghapuskan tindakan kekerasan dan rasisme didalam sepak bola ini sebagai bentuk pertanggung jawaban suporter dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan didalam dunia sepak bola. Ini semua bertujuan untuk menjaga sepak bola ini sebagai cabang olahraga yang Fairplay dan juga bisa mempersatukan semua golongan masyarakat.Sepak bola dimasa saat ini bukan hanya sekedar permainan olahraga tetapi bisa menjadi media untuk mempersatukan semua golongan masyarakat. Permainan sepak bola tidak bisa lepas dari orang-orang atau para suporter yang mendukung tim kesayangannya. Sepak bola pun banyak mengajarkan kita tentang nilai-nilai kemanusiaan tanpa kita sadari. Belajar menerima kekalahan misalnya ini adalah suatu cara latihan untuk kedawasaan mental dan bisa kita implementasikan kedalam kehidupannya nyata.Sepak bola pun menjadi olahraga yang paling multikultural di dunia. Sepak bola berhasil menghapuskan sekat-sekat sosial di masyarakat, kultur budaya, etnis, agama, dan bahka hingga ideologi masyarakat. Hanya dari sepak bola pun banyak nilai-nilai positif yang dapat kita ambil.
Referensi : HIMAS UHAMKA