Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Muhammad Abduh; Penggagas Equalisasi Pendidikan

17/9/2020

0 Comments

 
Picture
Dikala umat islam mengalami masa kegelapan, yaitu pada saat pemahaman terhadap agama membeku, ketertinggalan pendidikan dan terjajah. Sehingga umat islam pada saat itu sangat tertinggal dan mengalami miskin ilmu sains dan teknologi, dan lain - lain.

Melihat hal itu semua, muncullah tokoh pembaharu pada dunia Islam salah satunya adalah Muhammad Abduh. Muhammad Abduh merupakan salah satu tokoh pendidikan di dunia Islam. Ia dilahirkan pada tahun 1849 di Desa Mahallat Nasr, Mesir. Ayahnya bernama Abduh Hasan Khairullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Sedangkan ibunya berasal dari Arab.

Muhammad Abduh sangat prihatin dengan pendidikan di Mesir, karena sekolah - sekolah modern lebih banyak mengajarkan pengetahuan Barat daripada ilmu agama. Maupun sebaliknya Ilmu agama hanya diajarkan oleh sekolah - sekolah tradisional dan mengabaikan ilmu pengethuan barat. Hal tersebut bernama dikotomi pendidikan

Dampak dari dikotomi pendidikan tersebut adalah melahirkan dua keluaran pendidikan yang berbeda. Pertama, yang melahirkan ulama dan tokoh masyarakat yang enggan menerima perubahan dan mempertahankan tradisi dan kedua, melahirkan generasi yang memuja Barat dan merasa tergantung kepadanya tanpa ada filterisasi.

Oleh sebab itu, pendapat Muhammad Abduh yang menjawab dikotomi itu dengan gagasan 
equalisasi (persamaan) pendidikan, yaitu pendidikan yang menyeimbangan keduanya, di mana ilmu pengetahuan Barat dan agama diintegrasikan. Tegasnya, tidak semata-mata membuat peserta didik pandai dalam ilmu-ilmu umum, tapi pada saat yang bersamaan juga pandai dalam ilmu keagamaan. 

Sumber : aik.uhamka.ac.id/2014/03/04/muhammad-abduh-penggagas-equalisasi-pendidikan/

0 Comments



Leave a Reply.

    Picture

    Wawasan

    Memuat berbagai artikel penting dalam ketegori : Keumatan, Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan.

    Archives

    December 2020
    October 2020
    September 2020
    August 2020
    October 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    July 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Kajian Muslimah Wuhan
    Kebangsaan
    Kemuhammadiyahan
    Keumatan
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Shanghai
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    PCIMT Shanghai
    PCIMT Wuhan

    RSS Feed

    Didukung Oleh BPTI UHAMKA

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA