Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

KOPERASI DAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

12/7/2019

0 Comments

 
Picture

KOPERASI DAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

​Oleh : Yusuf Risanto
Mahasiswa Doktoral di Huazhong University of Science and Technology, China
& Staf Pengajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Brawijaya
​
Koperasi menjadi tema penting dalam setiap membahas isu pembangunan ekonomi nasional. Keberadaan undang-undang tentang koperasi merupakan salah satu indikator betapa pentingnya koperasi bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Tentu saja dengan adanya undang-undang tersebut diharapakan perekonomian nasional akan diwarnai dengan nilai-nilai perkoperasian. Unsur kegotongroyongan dan kebersamaan merupakan nilai-nilai penting koperasi yang memang telah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia.

Dengan proses bisnis yang berbasis pada dari anggota untuk anggota menjadikan koperasi bisa menggerakkan perekonomian para anggotanya secara bersama-sama. Setiap anggota koperasi bisa memanfaatkan koperasi sebagai media untuk menjalankan bisnisnya sehingga harapannya taraf hidupnya akan ikut meningkat. Jika di setiap daerah memiliki koperasi maka diharapkan daerah tersebut akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik karena perekonomian yang berjalan dari aktivitas - aktivitas ekonomi para anggota koperasi. Begitulah idealnya jika koperasi dianggap sebagai gerakan ekonomi kerakyatan.

Namun sayangnya angan-angan tersebut tidak mudah untuk diwujudkan. Koperasi mengalami pasang surut seiring dengan dinamika politik, ekonomi dan juga ilmu pengetahuan. Koperasi Unit Desa (KUD), misalnya, pernah mengalami kejayaan di berbagai desa ketika zaman Orde Baru dan memegang kendali sektor pertanian, terutama komoditas tebu dan padi. KUD begitu dominan dalam mempengaruhi perekonomian di desa-desa baik lewat komoditas pertaniannya maupun lewat bisnis simpan pinjamnya. Namun seiring dengan waktu KUD hampir di semua wilayah mengalami keruntuhan peran dan kepercayaan. Olok-olok KUD sebagai kependekan dari Ketua Untung Duluan ataupun Ketua Untung 'Dewe' (Ketua Untung Sendiri) adalah bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap peran KUD. Perlahan tapi pasti KUD yang dianggap sebagai representasi gerakan koperasi pun hilang dari peredaran. Gudang-gudang penyimpanan beras banyak yang 'mangkrak' karena tidak ada lagi peran KUD dalam mengelola jalur distribusi beras. Pun juga dengan tempat pengeringan gabah lebih banyak disewakan ke pihak ketiga.


Saat ini tidak banyak KUD yang masih hidup di tengah lingkungan bisnis yang terus berubah. Komposisi pengurus tidak sedikit diisi oleh pengurus-pengurus lama karena macetnya regenerasi. Jabatan ketua maupun manajer KUD bukan lagi jabatan bergengsi yang layak diperebutkan. Jumlah anggota pun perlahan menurun. Sementara bisnis utamanya lebih mengandalkan simpan pinjam sebagai penyangga roda bisnis organisasi.

Di era Revolusi Industri 4.0 ini tentu saja koperasi harus berbenah diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang cepat berubah. Era Revolusi Industri 4.0 mensyaratkan sebuah organisasi yang efisien dan inovatif serta dapat membangun jaringan secara luas agar mampu bersaing secara kompetitif. Esensi Revolusi Industri 4.0 menurut Klaus Schwab adalah meningkatnya komunikasi dan keterhubungan manusia dari berbagai sudut dunia dengan basis kemajuan teknologi. Efisiensi organisasi akan semakin meningkat seiring dengan penggunaan teknologi dalam tata kelola organisasi. Hal tersebut sejalan dengan apa yang telah disinyalir oleh Francis Fukuyama dalam bukunya yang klasik, The Great Disruption bahwa jaringan menjadi faktor bagi perusahaan yang ingin berhasil.

Koperasi sebagai sebuah badan usaha yang berakar pada dari anggota untuk anggota tentu telah memiliki modal awal strategis untuk bisa sepenuhnya beradaptasi pada era Revolusi Industri 4.0 ini. Tinggal bagaimana kemudian potensi jejaring anggota ini bisa lebih dioptimalkan melalui teknologi yang mutakhir. Koperasi bisa mendesain sebuah manajemen pengetahuan yang menghubungkan antar anggota koperasi agar ide-ide mereka dapat terekam.

Birokrasi bisnis koperasi yang selama ini dianggap begitu lamban pun seharusnya juga bisa direduksi dengan teknologi. Adanya teknologi akan mampu mempermudah serta memperpendek rantai pangambilan keputusan organisasi. Hal tersebut tentu bisa menjadikan organisasi berjalan secara efisien.

Koperasi selalu dijargonkan sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Namun jargon tersebut akan selalu menjadi jargon yang utopis jika koperasi tidak bereaksi terhadap perubahan lingkungan yang begitu cepat ini. Korporasi-korporasi global telah secara agresif berekspansi ke Indonesia. Mau tidak mau koperasi akan berhadapan dengan mereka. Sementara mereka bergerak dengan atas dasar keuntungan semata sedangkan koperasi tentu saja bergerak atas dasar kekeluargaan. Sehingga siapa lagi yang bisa diharapkan untuk menggerakkan perekonomian rakyat jika bukan koperasi.

​Selamat Hari Koperasi!


0 Comments

Identitas Makanan Khas “Youxiang” sebagai Falsafah Keharmonisan Muslim Tiongkok

29/5/2019

0 Comments

 
Picture
Ditulis oleh: Adhita Sri Prabakusuma
(Dosen Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan)
​(Mahasiswa Doktoral Program Sumberdaya Pangan dan Nutrisi, Yunnan Agricultural University)
“Jika Anda benar-benar ingin menemukan teman baru, pergilah ke rumahnya. Orang yang memberi Anda makan, berarti juga telah memberikan hatinya kepada Anda”
—César Cháves, Pendiri United Farm Workers
Petikan kata mutiara di atas sangat tepat untuk menggambarkan bahwa, makanan atau minuman yang tersaji di depan kita sesungguhnya tidak hanya sekedar berfungsi untuk menghilangkan rasa lapar maupun melepaskan dahaga. Tidak pula hanya memberikan manfaat dalam memenuhi kebutuhan gizi harian tubuh kita. Lebih jauh dari itu, makanan juga mampu membawa pesan tersirat kepada manusia untuk senantiasa saling menghargai, menghormati, mengekspresikan perasaan yang terpendam, hingga mengapresiasi tradisi adiluhung budaya leluhur. Dengan demikian, makanan dapat menjadi media komunikasi non-verbal yang efektif dan penuh makna universal atau pralambang untuk mengutarakan suara hati seseorang kepada orang lain. Tradisi filsafat yang sarat dengan ajaran-ajaran tersirat tersebut memang sangat kental ditemukan pada jejak-jejak historis peradaban bangsa timur, khususnya di negeri Tiongkok.

Dalam khazanah budaya bangsa Tiongkok yang telah berkembang ribuan tahun, banyak ditemui ajaran-ajaran filsafat
pralambang tersebut, khususnya dalam ragam makanan tradisionalnya. Sebagai contoh, Ma Anzhen (21) seorang pelajar Muslim suku Hui yang tinggal di Provinsi Yunnan menceritakan kepada Penulis bahwa, pada saat bulan suci Ramadan, masyarakat Muslim suku Hui seringkali menyajikan kue “Youxiang” atau juga disebut “Youbing” untuk menu berbuka puasa.

Kue tradisional ini bercita rasa manis legit, lezat, terbuat dari tepung gandum, beraroma harum, bertekstur lembut, dan penuh dengan cairan gula atau madu pada permukaannya. Pada momen-momen istimewa seperti ‘idul fitri, ‘idul adha, pesta pernikahan, hajatan sunatan, kelahiran bayi, serta peringatan hari wafatnya keluarga, makanan ini juga selalu terhidang secara khusus di meja-meja tamu. Selain itu, saat saling bersilaturahim ke sanak kerabat dan handai taulan, mereka juga menjadikan kue Youxiang sebagai primadona buah tangan. Makanan tradisional ini jelas berbeda dengan tradisi masyarakat Nusantara. Di saat Ramadan atau perayaan ‘idul fitri, yang tersaji di setiap meja makan adalah ketupat sayur, lontong opor, rendang, gulai, telur balado, sate, dan sebagainya. Ya, seperti kata pepatah, “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Setiap bangsa memang mempunyai ciri khasnya masing-masing yang unik, secara khusus dalam aneka rupa makanannya.

Dilansir dari https://www.sina.com.cn/ dalam artikel yang diterjemahkan dengan judul Youxiang Suku Hui, dijelaskan bahwa, masakan tradisional ini sebenarnya terinspirasi dari latar belakang sejarah pasca hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 M. Pada saat itu, Rasulullah diundang oleh Abu Ayyub Al-anshari untuk tinggal dan dijamu di rumahnya. Abu Ayyub dan istrinya menyediakan makanan yang lezat untuk Rasulullah dan para sahabat muhajirin, salah satunya roti goreng yang harum dan lezat. Pada saat Islam mulai menyebar dari Timur Tengah ke Asia Timur melalui Jalur Sutera, khususnya ke daratan Tiongkok pada masa Dinasti Tang sekitar tahun 651 M, banyak masyarakat Muslim dari Timur Tengah menikah dengan Suku Han dan membentuk suku baru bercorak Islam bernama Huihui. Suku Huihui ini kemudian mewarisi tradisi memasak makanan dengan bahan baku tepung seperti yang lazim dilakukan oleh masyarakat Muslim di Timur Tengah. Salah satu makanan khas yang istimewa adalah roti goreng yang beraroma harum atau dinamai Youxiang 油香. Tradisi makanan khas ini lalu menyebar luas ke penjuru daratan China bersamaan dengan penyebaran Islam hingga masa-masa dinasti setelahnya. Tradisi leluhur yang masih bertahan ribuan tahun tersebut diwariskan secara turun-temurun hingga hari ini sebagai salah satu identitas suku Hui Muslim.

Youxiang ini terbuat dari bahan-bahan utama, antara lain air, tepung, garam,
baking powder, minyak nabati, telur, susu segar, dan tambahan vanilla. Dengan bahan baku tersebut, dapat dibuat Youxiang yang lezat. Beberapa bahan tambahan makanan juga dapat dipilih sesuai dengan selera atau ciri khas kearifan lokal. Bahan tambahan tersebut terutama berupa gula merah, madu, tepung kedelai harum, bubuk daun mint, dan isian daging. Youxiang mempunyai berbagai varian rasa, yaitu Youxiang biasa, Youxiang manis, Youxiang dengan isi daging yang disebut sebagai Xiangqi 香气 atau Xiangxiangguo 香香锅. Saat proses pembuatan Youxiang, masyarakat suku Hui menerapkan suatu teknik memasak yang cukup unik yang disebut sebagai “tiga cahaya” san-guang 三光, yaitu dengan memperhatikan “cahaya permukaan” mian-guang 面光, “cahaya tangan” shou-guang 手光, dan “cahaya baskom” pen-guang 盆光. Artinya, agar Youxiang yang dihasilkan bercitarasa sempurna maka, adonan harus cerah, tangan tidak tertutup banyak tepung yang menempel (kalis), serta bagian dalam dan luar baskom harus bersih.​


Picture
​Gambar 1. Proses Penggorengan Youxiang.
Adonan utama tersebut kemudian dipotong menjadi beberapa adonan kecil. Setiap adonan kecil dipotong menjadi bagian kecil dengan diameter sekitar +10 cm dan ketebalan sekitar 1 cm. Panas yang digunakan dalam proses penggorengan tidak boleh terlalu besar dan suhu minyak tidak boleh terlalu tinggi. Dalam teknik menggoreng Youxiang, ada pepatah suku Hui yang mengatakan “Jika minyak lambat panas, kedua belah sisi menjadi cerah. Jika minyak terlalu cepat panas, hasilnya akan tidak cerah” “慢火炸油香,两面都发亮”、“爆油炸油香,里生皮焦不发亮”. Umumnya, ketika orang suku Hui sedang menggoreng Youxiang, mereka akan meminta orang tua atau orang yang lebih berpengalaman untuk datang membantu mengecek penggorengannya di dalam panci. Ada hal menarik lagi dalam proses memasak Youxiang ini, yaitu sebelum memasak sebaiknya mengambil air wudhu untuk menjaga diri tetap suci. Beberapa daerah di Provinsi Yunnan masih memegang teguh prinsip ini, salah satunya di kota Shadian, Zhaotong, Dali, Qujing, dan sebagian tempat di Kunming. Pada saat memakannya pun juga ada tradisi yang khas, yaitu menggigit dan mengunyahnya sedikit demi sedikit. Hal ini mengajarkan kepada masyarakat suku Hui bahwa, dalam ajaran Islam, saat melakukan sesuatu tidak boleh buru-buru dan terbawa nafsu yang serakah.
Picture
​Gambar 2. Youxiang yang Telah Matang dengan Varian Ukuran Besar.
Menurut masyarakat suku Hui, Youxiang ini mempunyai makna yang sangat mendalam, yakni sebagai suatu metafora kemurnian iman seorang Muslim yang menjadi kebutuhan esensial dalam hidup “日常生活之必备”. Selain itu, Youxiang juga simbolisasi perasaan kasih sayang yang dilambangkan dengan rasa manis. Selanjutnya, perasaan penuh kehangatan, harapan mulia, dan kekeluargaan yang direpresentasikan dengan perlambangan karakteristik kue yang hangat. Tidak lupa, rasa damai dan harmonis yang dilambangkan dengan tekstur lembut sebagai ciri khas makanan berbahan dasar gandum. Terakhir, rasa kedekatan dan persatuan yang dilambangkan dengan tekstur yang lengket karena gula cair mengkilat yang melumasi bagian permukaan luar kue. Yang tak kalah lebih penting lagi adalah makanan khas ini disajikan maupun dibagi-bagikan di perhelatan acara-acara perayaan keagamaan yang sakral dan penuh makna spiritual. Makanan khas ini menjadi tradisi identitas dan perwujudan simbolik suku Hui Muslim sebagai entitas yang mencintai perdamaian, humanis, dan selaras dengan perubahan zaman. [adh]
0 Comments

SEPULUH REKOMENDASI TEMPAT WISATA DI TENGAH KOTA CHENGDU

27/5/2019

1 Comment

 

1. Sichuan Science and Technology Museum

Seperti namanya tempat ini adalah museum yang berisikan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di provinsi Sichuan. Museum ini mencakup pesawat terbang, flying saurcers, robot 3D, dan roket interaktif.
Picture
  

2. Chengdu Museum

Terletak di sebelah barat Tianfu Square. Chengdu Museum adalah museum komprehensif terbesar di kota Chengdu dengan luas 6.5 hektar. Penjelasan mengenai sejarah kota Chengdu sendiri terdapat di lantai kedua hingga  keempat. Untuk menuju kedua tempat ini bisa menggunakan  Metro Jalur 1 atau 2  dan turun di stasiun Tianfu Square atau naik bus no.16, 55, 98.
Picture
  

3. Dongmen Bridge (Anshun Bridge)

Keindahan Dongmen bridge dapat dijumpai ketika malam hari. Jembatan Anshun (Dongmen) yang indah ini melintasi sungai Jin. Jembatan ini menawarkan salah satu pemandangan khas yang mencampurkan arsitektur modern dan tradisional khas Tiongkok. Untuk menuju kesana dapat menggunakan Metro Jalur 2 dan turun di stasiun Niuwangmiao.
Picture
    

4. Research Base of Giant Panda Breeding

Sudah pada tau kan kota Chengdu itu terkenal dengan  ikon  Pandanya?    Nah  rasanya  kurang lengkap  jika  tinggal  di  kota  Chengdu  namun belum berkunjung ke tempat yang terkenal ini. Apa saja yang dapat kalian lihat ketika berada di sebuah  penangkaran  panda?  Tentu  saja  kita bisa  melihat  kegemasan  tingkah  laku  mereka dan kebiasaan hidup mereka sehari-hari. Untuk berkunjung ke tempat ini bisa menggunakan metro arah ke Panda avenue station (line 3)exit A.
Picture
   

5. Du Fu Thatched Cottage

Thatched Cottage Du Fu adalah bekas kediaman penyair terkenal pada Dinasti Tang,Du Fu. Dufu Thatched Cottage mengalami rekonstruksi selama periode Dinasti Qing Jiaqing.  Menyuguhkan taman klasik khas Tiongkok yang sangat unik.  Untuk menuju ke sana bisa menggunakan Metro Jalur 4 ke arah North Caotang Road Station dan kemudian berjalan ke selatan sekitar 15 menit.  Atau menggunakan bus No. 19, 35, 82, 151, 165, 170, 1024, 1031, 1134, g59 atau g74 dan turun di stasiun Dufu Caotang.
Picture
  

6. Chengdu People’s  Park

Terdapat  bagian  yang  menarik  di People's  Park,  termasuk  Gold  Water Stream,  Goldfish  Island,  dan  Potted Landscape  Garden.  Selain  dapat menikmati  lingkungan  yang  asri, wisatawan  dapat  berlayar  di  danau buatan, bersantai  sambil  minum  teh  di kedai teh di tepi danau, dan menonton semua  jenis  pameran  dan  pertunjukan di Rockery Square.  Untuk  menuju  tempat  ini  bisa menggunakan Metro  Jalur  2  menuju People’s Park station, exit  B dan  jalan kaki sekitar  5  menit  menuju  gerbang masuknya.
Picture
    

7. Happy Valley

Adalah tempat hiburan atau taman rekreasi yang terletak di distrik Jinniu, Chengdu. Taman hiburan modern yang besar ini memiliki pemandangan yang mempesona dengan fasilitas hiburan yang menarik. Terdiri dari tujuh area utama dengan tema yang berbeda, taman ini menawarkan 130 permainan menarik.  Untuk menuju kesana bisa menggunakan bus No. 36, 48, 88, 116, 119, 209, 656, 712, 715, 715a, 1061, g23, atau g88 ke Huaqiaocheng.
Picture
    

8. Wenshu Monastery

Wihara Buddha yang dilestarikan terbaik di Chengdu. Tempat ini adalah rumah dari Asosiasi Buddhis Provinsi Sichuan dan Kota Chengdu. Peninggalan budaya adalah highlights dari Wihara Wenshu. Untuk menuju tempat ini kita bisa menggunakan Bus No.  16, 52, atau 55 ke Stasiun Wenshuyuan (Wenshu Monastery) atau menggunakan  Metro Jalur 1 dan turun di Stasiun Wen Shu Yuan.
Picture
    

9. Tazishan Park

Tazishan park terletak di pinggiran timur kota Chengdu. Dikelilingi oleh tanaman yang subur, kita dapat menikmati pemandangan yang indah, udara yang segar dan lingkungan yang  sepi dan tenang. Ada berbagai  bunga,  tanaman dan pepohonan,  kolam  ikan dan atraksi  menarik.  Terdapat  Pagoda  Jiutian  dengan  13  lantai  yang simbolik,  sebuah arsitektur gaya lama berdiri tinggi di atas bukit di dalam taman ini. Untuk menuju ke sana kita dapat menggunakan Metro Jalur 2 turun Tazishan park atau menggunakan bus no. 4, 58, dan 304.
Picture

10. Jinli Ancient Street

Chengdu adalah kota yang penuh dengan suasana santai dan nyaman, jalan Jinli ini sabagai perwakilan yang khas. Jalan ini terletak di sebelah timur kuil Wuhou Chengdu. Untuk menuju tempat ini bisa menggunakan bus no. 1, 57, 82, 334, 335, atau 1126 dan turun di Wu Hou Ci (Wuhaou Temple) station atau Metro Jalur 3 menuju  stasiun Gaoshengqiao.
Picture
Created by: Nova Edvike Trinanda
1 Comment

Tanggung Jawab Kaum Terpelajar

19/4/2017

0 Comments

 
Picture
Erizeli Jely Bandaro menulis :
Dunia terkejut ketika Lenovo yang di-komandani para alumni China Academic of Science mengambil alih raksasa komputer dari AS, IBM. Kemudian dunia semakin terkejut ketika China mampu menciptakan processor lebih hebat dari Intel sehingga China mandiri menghasilkan produk2 MRI berkelas dunia... Dan itu lahir dari dapur riset China Academic of Science. China tidak punya perkebunan kelapa sawit tapi memiliki down-stream CPO terluas di dunia. Dari oleo-chemical, oleo-food, dan oleo-non food / eleo-non edible mencakup ratusan item produk yang dihasilkan oleh ribuan industri hilir CPO. Kita yang punya perkebunan kelapa sawit, namun mereka yang mendapatkan nilai tambah yang luar biasa besarnya. Itu semua berkat kehebatan visi China menjadi negara industri modern dengan dukungan riset. Nilai ekspor produk turunan CPO China jauh lebih besar dari nilai penerimaan devisa kita sebagai penghasil CPO.


Read More
0 Comments

Abdul Karim Oey, Tokoh Islam Tionghoa Yang Juga Aktivis Muhammadiyah

10/4/2017

0 Comments

 
Picture
"Di samping Muslim yang taat, dia pun dipupuk, diasuh dan menjadi seorang nasionalis Indonesia sejati" begitulah Buya Hamka menggambarkan teman dekatnya, Abdul Karim Oey. 

Abdul Karim Oey atau Oey Tjeng Hien adalah salah satu tokoh Tionghoa yang punya jasa besar dalam pergerakan bangsa dan perkembangan Islam di etnis Tionghoa. Oey yang orang tuanya asli negeri Tiongkok ini lahir di keluarga yang cukup berada. 

Oey muda dulu berusaha menemukan jati dirinya lewat agama. Setelah melewati perjalanan yang panjang, akhirnya Oey memutuskan memeluk Islam. Saat itu di tahun 1930-an, sesuatu yang jarang terjadi seorang Tionghoa memeluk Islam. 

Keputusan ini membuat dia dijauhi oleh komunitas Tionghoa, sebaliknya suku Melayu menerima Oey dengan tangan terbuka. Sejak saat itu Oey dekat dengan orang-orang Melayu. 


Read More
0 Comments
    Picture

    Wawasan

    Memuat berbagai artikel penting dalam ketegori : Keumatan, Kemuhammadiyahan dan Kebangsaan.

    Archives

    January 2021
    December 2020
    October 2020
    September 2020
    August 2020
    October 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    July 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Kajian Muslimah Wuhan
    Kebangsaan
    Kemuhammadiyahan
    Keumatan
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Shanghai
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    PCIMT Shanghai
    PCIMT Wuhan

    RSS Feed

    Didukung Oleh BPTI UHAMKA

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA