
Ramadhan, sejujurnya adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam setelah bulan Syahban. Mungkin takkan lama lagi kurang dari 10 hari Ramadhan kan datang menemani umat muslim dalam satu bulan lamanya. Tak jarang tiap negara diseluruh dunia tentunya turut andil dalam menyambut bulan yang penuh berkah itu, tak terkecuali negara yang berbasis mayoritasnya bukan pemeluk agama muslim sekalipun selagi didalam negara tersebut masih ada umat muslimnya. Suatu kebetulan penulis sekarang sedang menempuh ilmu di salah satu negara tersebut yaitu negara China.
China adalah sebuah negara yang notabennya berbasis komunis dimana hal-hal yang berbau agama sedikit riskan, gimana tidak ? Karena umumnya masyarakat China adalah masyarakat pemeluk agama Budha, bahkan Atheis ( tak memiliki agama ). Lantas seperti apakah penyambutan ramadhan di negri ini ? Lalu apakah adanya larangan untuk menjalankan ibadah dalam hal ini puasa ? Pertanyaan itu akan selalu ditanyakan oleh mereka yang belum pernah merasakan uniknya menjalankan ibadah di negri bermayoritas non-muslim.
Apabila kita melihat negara yang bermayoritas muslim, katakanlah Indonesia. Maka sudah menjadi hal biasa bagi kita melihat bagaimana masyarakat antusias menyambut dan menjalankan ibadah puasa. Namun, hal itu tak akan bisa dirasakan kembali di China. Ramadhan di China sama halnya dengan hari-hari biasa. Tidak ada acara penyambutan dan kemeriahan di setiap malam-malamnya. Karena hanya segelintir masyarakat muslim yang menjalankan ibadah puasa, dan itupun termasuk warga muslim dari negara lain yang berada di China.
Nanjing adalah salah satu kota yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Masyarakat muslim yang berada disini pun bisa dibilang kaum minoritas, namun disini lah tempat penulis menuntut ilmu. Meski minoritas, kaum muslim tetap tidak terpengaruh dengan kondisi kultur budaya dan lingkungan yang ada disini. Mereka hakikatnya tetap menjalankan perintah wajib di bulan Ramadhan yang mesti dijalankan oleh umat muslim pada umumnya. Sesuai Q.S Al-Baqarah 183 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Tolak Ukur Perbedaan
Sejatinya menjalankan puasa diluar negri itu tak semudah di negri sendiri. Banyak rintangan dan ujian yang harus dihadapi dan penulis sendiri merasakan itu jauh lebih berat.
Berkaca dari tahun lalu, sahur dilakukan pada pukul 02.00 malam, dikarenakan pukul 03.00 lewat berapa menit sudah masuk waktu imsak. Matahari terbit pun tak hayal menampakkan diri pukul 04.50 pagi. Lalu waktu berbuka pun mesti menunggu hingga pukul 19.00 lewat berapa menit sampai langit mulai tampak kemerahan tanda maghrib akan datang. Olehnya jika direnungkan durasi berpuasa lebih kurang selama 16 jam, dibanding Indonesia yang hanya sekitar 12 jam, karena kita tahu di negri kita waktu siang dan malam terbagi dengan adil layaknya negri yang hanya memiliki 2 musim. Yang membedakannya kembali yaitu meski bulan ramadhan tapi masyarakat tetap menjalankan rutinitas harian seperti biasanya, bekerja dan belajar dalam suasana menahan haus, lapar, dan dahaga.
Solidaritas Muslim
Di Nanjing ada 3 masjid yang biasa digunakan untuk tempat ibadah. Satu masjid yang bernama Masjid Jingjue di daerah Sanshanjie, adalah masjid yang lumayan besar dan merupakan salah satu peninggalan sejarah era kedinastian. Banyak umat muslim yang berbondong-bondong menunaikan sholat disana terutama saat hari jumat, baik umat muslim pribumi maupun asing. Dibulan Ramadhan seperti ini, tiap masjid akan selalu ada buka puasa bersama antar sesama muslim dan yang menyediakan takjil ataupun makanan tersebut adalah pihak pengurus masjid yang dibantu umat muslim secara sukarela. Disinilah letak indahnya Islam dalam keberagaman.
Akan tetapi, bagi penulis sendiri untuk dapat pergi ke masjid itu sendiri walau ada tiga masjid harus menempuh waktu yang tidak sebentar dikarenakan jarak dsb. Meski ada masjid terdekat pun didaerah Fenghuangshan, juga memakan waktu sekitar satu jam. Olehnya untuk ke masjid itu tak jarang hanya disaat libur, setidaknya rutin di hari jumat.