Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Intermezzo Ramadhan di Negeri Tirai Bambu

17/9/2017

2 Comments

 
Picture
Nissa Mauliani (Mahasiswi Universitas Almuslim Bireuen)

​Ramadhan tak terasa semakin dekat menyapa di penghujung mata. Bulan penuh berkah dan kemuliaan yang pastinya dinantikan semua umat muslim di dunia. Melaksanakan perintah Allah dan seruan Rasulullah dengan berpuasa wajib selama sebulan penuh. Bahkan Rasulullah menganjurkan untuk menyambut kedatangan ramadhan dengan suka cita. Mengapa demikian? Bulan ramadhan merupakan kesempatan bagi kita untuk menghapus berbagai dosa yang dilakukan sebelumnya, memperbaiki diri serta meningkatkan amal ibadah. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh pahala yang berlipat-lipat ganda terbuka lebar selama bulan ramadhan. Maka, bergembiralah kita sebagai umat islam dalam menyambut datangnya bulan ramadhan yang penuh keberkahan.
 
Muslim di setiap pelosok dunia memiliki cerita berbeda dalam menyambut bulan ramadhan. Tumbuh besar dalam lingkungan masyarakat muslim mayoritas dan kultur islam yang kuat, memudahkan saya untuk menikmati suasana bulan ramadhan yang begitu syahdu. Tradisi memotong daging kurban atau yang disebut “makmeugang” oleh masyarakat Aceh menjadi salah satu tanda kegembiraan menyambut Ramadhan setiap tahunnya. Alunan ayat-ayat suci Alquran akan terdengar di setiap sudut mesjid dan mushala hingga tengah malam. Berbagai acara dakwah dan cerita islami mengisi tayangan televisi nusantara. Selain itu, munculnya pasar kaget yang menjajakan berbagai makanan berbuka puasa juga menambah keramaian suasana ramadhan. Ditambah lagi, fenomena dimana semua orang berlomba-lomba memamerkan foto epic dengan tema buka puasa bareng akan memenuhi timeline media sosial selama sebulan penuh. Semua hal tersebut dan berbagai cerita lainnya bisa dengan mudah didapatkan di Indonesia. Lantas bagaimana jadinya suasana ramadhan di negara non-muslim? 


Read More
2 Comments

“Ramadhan” ada di Tiongkok

22/6/2017

1 Comment

 
Picture
Oleh : Mulia Mardi, Mahasiswa Program Master Wuhan University

​Tiongkok sudah memasuki musim panas, artinya siang semakin lama dibandingkan dengan musim lainnya. Aktivitas seorang mahasiswa seperti biasanya di hari-hari lain, akan tetapi sedikit berbeda disaat sekarang ini.karena menunggu 240 menit setelah subuh untuk masuk kelas jam 8 pagi. Tak jarang setelah subuh saya bisa tidur lagi menyambung mimpi yang tak kunjung akhinya. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur hidup di Indonesia karena perubahan waktu relatif stabil. Waktu shalat dan puasapun terasa hampir sama semua.


Saya sudah membayangkan puasa pertama di negera tiongkok ini. H – 5 hari tidak ada bau bau ramadhan dan sembako makanan masih stabil. Kerinduanku masih sangat pekat di kota saya Banda Aceh dengan suasana Ramadhan sudah terasa hangat. Tapi ini menjadi tantangan mengahadapi hal yang baru dalam hidupku dinegeri tirai bambu. Mungkin nanti status facebook lebih cepat “selamat sahur semoga puasa kita kuat” dan lebih terlambat update “selamat berbuka puasa” dibandingkan dengan teman-temanku di Indonesia. Kemeriahan sudah mulai menganga di media masa.

Selepas dari pada itu. Saya yakin di negera tiada keyakinan ini akan mengetahui makna ramadhan sesungguhnya. Semuanya akan timbul ikhlas dengan baik dan buruk ketika berada diantara mereka tanpa basi-basi tanpa mengetahui apa yang kita lakukan, yang selalu terbiasa dengan sikap keegoisme juga selalu curang dan membohongi diri sendiri dalam segi apapun. Berpura pura dalam kebaikan yang masih diselimuti dengan keburukan. Apalagi mengenai ego dalam membohongi dan mengalahkan diri sendiri. Semoga ramadhan di negara China ini saya bisa menjujuri diri sendiri. Amiin...


Read More
1 Comment

Bertemu Ramadhan di Beda Negri

6/6/2017

12 Comments

 
Picture
Oleh : Alan Teo Diner, Nanjing
 
Ramadhan, sejujurnya adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam setelah bulan Syahban. Mungkin takkan lama lagi kurang dari 10 hari Ramadhan kan datang menemani  umat muslim dalam satu bulan lamanya. Tak jarang tiap negara diseluruh dunia tentunya turut andil dalam menyambut bulan yang penuh berkah itu, tak terkecuali negara yang berbasis mayoritasnya bukan pemeluk agama muslim sekalipun selagi didalam negara tersebut masih ada umat muslimnya. Suatu kebetulan penulis sekarang sedang menempuh ilmu di salah satu negara tersebut yaitu negara China.

China adalah sebuah negara yang notabennya berbasis komunis dimana hal-hal yang berbau agama sedikit riskan, gimana tidak ? Karena umumnya masyarakat China adalah masyarakat pemeluk agama Budha, bahkan Atheis ( tak memiliki agama ). Lantas seperti apakah penyambutan ramadhan di negri ini ? Lalu apakah adanya larangan untuk menjalankan ibadah dalam hal ini puasa ? Pertanyaan itu akan selalu ditanyakan oleh mereka yang belum pernah merasakan uniknya menjalankan ibadah di negri bermayoritas non-muslim.



Read More
12 Comments

Seruan yang Kurindukan

6/6/2017

66 Comments

 
Picture
Oleh : Prastika Indriyanti

​Tuntutlah ilmu ke negeri Cina, pepatah itu sepertinya cocok buatku. Aku mendambakan beasiswa ke negeri tirai bambu ini. Bahkan aku sudah mengatakan kepada teman-temanku tentang mimpi ini. Padahal tak tahu apakah akan nyata atau tidak. Bahkan ada yang mencibir ini hanya mimpi. Hingga tiga tahun kemudian Aku benar-benar bisa meraih mimpi.

Namun mengapa? Aku tak tahu mengapa? Belum genap setahun aku merasa rindu. Rindu yang benar-benar rindu. Bukan hanya pada ibu, adik, almarhum bapak, sanak saudara atau teman-temanku. Namun aku rindu Seruan Mu. Aku mencari itu dari pertama kali bertemu negeri Tirai Bambu. Seruan Adzan Mu, Panggilan sholat Mu yang selama ini aku abaikan. Tak jarang aku melupakan dengan alasan kesibukan.

Namun pernah aku merindukannya sebulan lamanya. Menunggu seruan Adzan Mu untuk berbuka puasa. Ketika Ramadhan tiba. Tapi sepertinya di Ramadhan pertama kali ku disini tak ada tanda-tanda akan mendengar Seruan Mu. Aku pasti sangat rindu itu.
Pernah ku bertanya dalam hati. Mengapa harus rindu? Bukankah sudah ada kecanggihan teknologi? Tinggal setting  di handphone maka suara Adzan akan terdengar sesuai waktu sholat bahkan seperti Adzan di Arab Saudi. Tapi tidak! Aku tetap ingin Adzan yang asli. Tapi bagaimana mungkin, disini saja masjid sulit ku temui. hmmm

Namun rasa rindu itu terobati. Ketika sesama muslim yang berbeda bangsa saling menyayangi. Tulus seperti saudara kandung sendiri. Padahal baru kenal beberapa hari. 
​


Read More
66 Comments

Rengekan di Bulan Ramadahan

6/6/2017

3 Comments

 
Picture
Oleh : Lika Kurnia Asri
 
Enam bulan sejak tinggal di kota Wuhan, akhirnya mengalami shaum pertama diluar negeri yang beda suasana, beda iklim, dan beda kegiatan. Suasana Ramadhan di Wuhan jauh berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia nuansa Ramadhan sangat terasa, mulai dari subuh hingga ke malamnya. Masjid yang selalu penuh, kajian yang selalu ramai, berlomba mengkhatamkan Quran, buka puasa bersama, tarawih, bahkan i'tikaf. Berbeda dengan di tempat tinggal kami sekrang ini, disini aura Ramadhan hampir tidak terasa. Terlebih kami tinggal di pemukiman umum, mungkin akan berbeda jika tinggal di kampus. Para pelajar muslim mungkin punya agenda terkait aktivitas di bulan Ramadhan. Mungkin setidaknya mereka masih bisa merasakan suasana Ramadhan di Wuhan yang mirip dengan suasana di Indonesia.

Kebetulan shaum Ramadhan 2016 kemarin jatuh di musim panas yang memiliki waktu siangnya lebih lama. Kurang lebih 16 jam kami puasa disini setiap harinya. Mulai shaum kurang lebih jam 04, dan berbuka jam 19.00-19.30. Malam terasa pendek, terkadang selesai isya jam 21.00, belum tarawihnya. Sebenarnya karena cuaca mendukung, bagi kami yang sudah dewasa, seperti biasa saja, karena memang jam 18.00 masih terang, otomatis kami tidak berbuka, walau kadang otak masih jetleg, menganggap jam 18.00 adalah waktu magrib, ya magribnya di indonesia bagian barat.. hihi. 
​


Read More
3 Comments

SELAMAT DATANG KAPAL PEMBAWA RAHMAT

6/6/2017

81 Comments

 
Picture
© Oleh Al-Zuhri
(Penulis media nasional dan lokal tanah air)
 
ADA bongkahan cerita nyentrik sekaligus menarik dalam keberkahan Ramadan dari seluruh penjuru dunia bermanfaat tentunya bila kita shared dengan sesama, setidaknya dapat menjadi pengetahuan. Ini adalah realitas Ramadan yang ingin saya ceritakan sehubungan dengan Tiongkok yang saya beri julukan ‘Negeri Berpengawal Tembok’, negara tempat saya bertengger kini.

Akhir-akhir ini, beberapa pesan mulai ditujukan ke email, obrolan facebook serta instagram saya. Sebagian ada yang bertanya tentang apa keistimewaan Ramadan di luar negeri, ada yang bertanya bagaimana dengan suasana berpuasa dengan minoritas muslimnya, ada yang bertanya berapa lama waktu puasanya dan pertanyaan-pertanyaan mengganjal lainnya. Menurut kocak saya, ini adalah pertanyaan yang harus dijawab sesegera mungkin sebelum mereka meninggal dalam kondisi penasaran. Ada juga yang ingin mengkonfirmasi kebenaran berita yang setiap tahun dipublish oleh media-media tanah air tentang komunitas muslim Xinjiang yang katanya dilarang untuk melakukan puasa dan beberapa hal keagamaan lainnya. 



Read More
81 Comments

Perjalanan Menyambut Ramadhan diantara Sepi dan Ramai

6/6/2017

0 Comments

 
Picture
Oleh : Dimas Ragil Mumpuni

Setahun sudah masa penantian itu datang. Masa setahun untuk bercermin tentang apa yang telah dilakukan sebulan sebelumnya. Apakah lebih baik ataukah tidak. Masa itu telah usai. Sudah datang  cerminan baru diri kita satu kedepan beberapa hari lagi. 

Ramadhan adalah cerminan perilaku kita. Bulan suci ini akan menjadi tolak ukur kemajuan dan perkembangan amal ibadah satu tahun kedepan. Jika kita sukses meraih kemenangan di Bulan Ramadhan kali ini maka InsyaAllah satu tahun kedepan amal ibadah kita adalah berupa cerminan pada setiap aktifitas yang kita lakukan. 

Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga di buka pada bulan itu, pintu-pintu neraka di tutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam (kemuliaan/lailatul qadr) yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)”[Sumber: Muslim.or.id]
​


Read More
0 Comments

Membaca Ayat Ayat Allah

6/6/2017

0 Comments

 
Picture
MEMBACA AYAT-AYAT ALLAH
(Catatan Pelajaran “Puasa” Di China)

Oleh : Teuku Zulyadi (HUST)
 
Belajar didalam negeri atau diluar tidak ada bedanya, toh kita sama-sama harus mempelajari ilmu yang kita geluti. Yang paling penting adalah kesungguhan dalam menuntut ilmu, apalagi dengan perkembangan tekhnologi informasi terkini seperti  tidak ada sekat antara belahan dunia. Apa yang terjadi disuatu negara dengan cepat akan tersebar keseluruh penjuru dunia. Keberuntungan kuliah diluar negeri hanya pada interaksi dengan budaya yang berbeda, belajar bahasa dan melatih kemampuan kita untuk beradaptasi.

Mahasiswa China sangat sungguh-sungguh dalam belajar, terlihat dari penuhnya perpustakaan setiap hari. Terkadang ada yang membaca dipustaka sambil berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Pustaka kampus dibuka dari pukul 8 pagi hingga 10 malam, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung belajar sehingga membuat betah mahasiswa yang berkunjung. Kebanyakan buku ditulis dalam bahasa Cina, sementara untuk mahasiswa internasional yang tidak kuliah dalam bahasa Mandarin tersedia buku berbahasa Inggris.


Read More
0 Comments

Ramadhan Kareem from Zhengzhou

5/6/2017

12 Comments

 
Picture
Bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Bulan ini adalah bulan ujian untuk meningkatkan spiritualitas berupa kesabaran dan kerendahan hati. Di bulan ini, segala pahala dari amal ibadah yang kita lakukan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Bagi orang lain mungkin Ramadhan tahun ini sama seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.  Akan tetapi, bagi sebagian yang lain Ramadhan kali ini terasa sangat berbeda. Bagi para mahasiswa yang sedang merantau demi menuntut ilmu jauh ke luar negeri akan merasakan perbedaan tersebut. Terutama yang sedang merantau di Republik  Rakyat Cina atau Tiongkok, serta khususnya bagi mahasiswa Indonesia yang berada di kota Zhengzhou- Provinsi Henan.
​
Sebagaimana diketahui, Tiongkok adalah negara yang menganut ideologi politik Komunisme-Maoisme. Meskipun secara ekonomi negara ini menganut sistem kapitalisme, namun sentuhan tangan besi yang otoriter masih terasa dalam kontruksi politik dan kemanan. Sebagai muslim yang tinggal di negara mayoritas Non-Muslim seperti ini, tentu saja merasakan banyak perbedaan. Terlebih ketika menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, tak akan merasakan hiruk pikuk suasana spiritual bulan ini seperti yang biasanya dijumpai di Indonesia. 


Read More
12 Comments

Ramadhan Tiba: Ayo Kobarkan Semangat Ibadah Kita !

4/6/2017

17 Comments

 
Picture
Oleh : Nanang Zulkarnaen (Nanjing Normal University)

Mungkin sekali atau lebih kita pernah menyaksikan serombongan orang membawa keranda mayat beriringan di jalan sempit atau jalan raya. Terkadang melewati rumah kita. Peristiwa kematian juga kadang kita temukan di rumah sakit  pada saat menjenguk kerabat atau teman. Atau pada saat menunggui anak, orang tua atau kerabat kita yang sakit. Kematian nyaris dekat, menjadi keseharian kita.
Al-Quran sebagai wahyu Alloh SWT yang menjadi cahaya bagi orang yang Dia kehendaki (QS 42:52)  dan petunjuk bagi orang yang bertakwa (QS 2:2) telah memberikan pesan nyata tentang datangnya peristiwa mati. Setiap yang berjiwa akan merasakan mati kemudian dikembalikan kepada Alloh SWT (QS 29:57). Hal senada dalam Quran surat Ali Imran 3:185, setelah disebut bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, disebutkan bahwa pahala akan disempurnakan pada hari kiamat dan barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.  
 
Namun, datangnya sakaratul maut menjadi peristiwa dimana orang selalu lari darinya (QS. 50:19). Apabila nafas telah sampai ke kerongkongan (QS. 75:26), itulah waktu perpisahan dengan dunia, pada saat betis kiri dan kanan bertaut, pada Tuhanlah pada hari itu di halau (QS. 75:28-30). Datangnya sakaratul maut menjadi waktu yang sangat kritis dimana padanya diharapkan manusia tetap dalam keadaan berserah diri. Oleh karena itu terhadap orang sakit yang secara lahiriah telah diperkirakan dekat waktu matinya misalnya, disarankan didampingi orang yang dapat membimbingnya untuk tetap ingat kepada Allah. Keadaan tetap menjadi baik di saat-saat akhir hidup (husnul Khotimah) ini selalu menjadi dambaan dan doa setiap orang. Persoalannya adalah kematian tidak pernah diketahui kapan datangnya, yang pasti ia adalah ketentuan Alloh yang tidak akan ditangguhkan apabila telah datang waktunya (QS. 63:11). Pertanyaannya apakah kita yakin dapat menjalani masa-masa kematian dengan tetap berserah diri pada–Nya dan bekal apa yang sudah kita persiapkan selama ini untuk mendapat rahmat dari-Nya?


Read More
17 Comments
<<Previous
    Picture

    Romadhan di Tiongkok

    Kumpulan Essay ringan tentang pengalaman yang dialami oleh netizen menjalani puasa ramadhan di negri Tiongkok, dan beberapa netizen yang tertarik dengan negeri Tiongkok.

    Archives

    September 2017
    June 2017

    Categories

    All

    RSS Feed

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA