Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan kerjasama sesama umat Islam. Dari berbagai kunjungan yang telah dilakukan salah satunya mengunjungi masjid tua di Guangzhou yang terdapat makam Saat Bi Abi Waqos. Kunjungan inipun dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dan berfoto bersama Imam Masjid Saad Bi Abi Waqos. Tampak dalam foto diantarnya rombongan PP Muhammadiyah di pimpin oleh salah satu ketua Prof Yunahar Ilyas, Hajriyanto Y Tohari dan Sekretaris umum Dr Abdul Mu’ti. Disamping para ketua tersebut Bendahara Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Suyatno juga ikut dalam rombongan tersebut.
Masjid ini di bangun sejak pertengahan abad ke-7 oleh Sahabat Nabi Saad Bi Abi Waqas, dan ada juga yang menyebut masjid ini dibangun sejak jaman Dinasti Tang. Masjid yang berada dilahan kurang lebih 5 hektar ini dikelilingi taman yang terawat dan asri. Pelaksanaan sholat 5 waktu disini juga cukup tertib dengan banyak makmun dari umat muslim suku hui dan beberapa pengunjung.
Masjid ini juga sangat populer dikalangan wisatawan muslim yang hendak melakukan tadabur (rihlah), disamping tempatnya yang asri dengan taman yang terpelihara dengan baik, letaknya juga mudah di jangkau. Dari bandara internasional Baiyun tinggal anik subway line 8 turun di stasiun Yuexiu Park, setelah itu keluar dari pintu B2 jalan kaki ke arah kiri 5 – 10 menit. Disamping mudah dijangkai dari bandara Internasional, juga sangat dekat dengan Stasiun Kereta Guanzhou, tinggal satu stasiun subway line 8 menuju Yuexiu Park.
Mesjid yang memiliki nama china Huaisheng ini bisa dikunjungi untuk melaksanakan ibadah sholat karena jaahnya relatif ramai, bisa dikunjungi untuk berziarah ke sahabat rasul dan pemuka agama penybar dakwah islam di China, bisa dikunjungi untuk rekreasi karena tamannya yang asri, pun juga bisa dikunjungi untuk berbelanja makanan dan jajanan halal yang ada di samping pintu utama. Jajanan yang paling populer adalah mie seduh halal. Biasanya orang banyak beli untuk persediaan selama perjalanan, karena hampir disetiap fasilitas umum di China seperti bandara, stasiun kereta atau di dalam kereta api selalu disediakan air minum dan air panas bagi masyarakat umum, sehingga persediaan mie seduh hala sangat praktis untuk konsumsi halal di perjalanan. (SAF)