KAJIAN PARENTING
Kegiatan dimulai pukul 02.30 PM waktu Beijing. Ibu Dinda Sani Hasto menyampaikan beberapa hal yang sangat perlu untuk dilakukan sebelum akhirnya kita sebagai wanita memutuskan untuk menikah. (Anas bin Malik RA diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman) “...jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertaqwalah pada Allah pada separuh yang lainnya..”. beberapa hal yang ibu Dinda Sani Hasto sampaikan adalah mengenai pengetahuan kesiapan menikah yakni:
Pertama, luruskan niat di dalam hati kita dengan benar dan ikhlas karena Allah SWT (dalam hal ini termasuk juga menentukan visi, misi, dan tujuan pernikahan). Kedua, mengenali diri sendiri “Siapa Saya” (komitmen, menyelesaikan memantaskan diri, dapat menyiapkan surga bagi anak-anaknya kelak). Ketiga, mengenali calon pasangan (perlu mengetahui bagaimana calon pasangan diasuh, dididik, dan dibesarkan seperti apa oleh orang tuanya). Keempat, perbedaan cara kerja otak (pernikahan adalah manajemen ketidakcocokan karena memiliki sifat dasar dan cara berpikir yang berbeda).
Terdapat beberapa pertanyaan peserta yang dapat dirangkum, di antaranya: pertanyaan pertama, harus mencintai dahulu atau tidak sebelum menikah? Jawab, semua kembali pada bagaimana hasil pengenalan diri sendiri. Pertanyaan kedua, bagaimana kalau kita sudah bisa memaafkan bahwa terdapat kesalahan pada didikan kedua orang tua kita? Jawab, bagus, tapi seberapa tahan kamu akan terdiam terhadap kesalahan yang selalu mereka buat meskipun kamu memaafkan, lebih baik berdoa meminta kepada Allah untuk melembutkan hati kedua orang tua kita lalu utarakan dengan cara sebaik mungkin agar tidak menimbulkan dosa dan kedua orang tua kita dapat memahami bahwa cara didikannya itu salah. Pertanyaan ketiga, kalau kita baru kenal dengan laki-laki satu bulan lalu menanyakan hubungannya mau dilanjut ke mana, posisi kita adalah wanita, apakah tidak terlalu cepat dan agresif? Jawab, tidak, nabi Muhammad saja di lamar wanita, dan itu adalah hak kamu sebagai wanita yang tidak ingin membuang-buang waktu dalam hubungan yang belum halal. Pertanyaan keempat, bagaimana mencari laki-laki yang benar-benar berkualitas, karena banyak laki-laki yang berpendidikan dan kaya tetapi agamanya kurang ? Jawab, kirim detektif untuk mencari tahu kebiasaan laki-laki itu, kalau memang laki-laki itu memiliki kemauan untuk belajar, kita bisa mengajari.
Setelah penyampaian materi dan sesi tanya jawab berakhir, kemudian kegiatan selanjutnya adalah sholat maghrib berjamaah. Halaqah Akhwat ditutup oleh Ustadzah Nalini Nusantika dengan pembacaan do’a. “ Alhamdulillah kegiatan ini dapat terus dilakukan, semoga materi yang disampaikan bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadi tabungan amal kita di akhirat.
Nashrun Minallah wa Fathun Qarib
Elmy Nur Azizah, (Mahasiswa Master, Jurusan Business Administration, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)