Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

“I am Moeslem” (我是穆斯林)

29/5/2017

49 Comments

 
Picture
​© Oleh Al-Zuhri, avonturir ilmu yang hobi menulis, desain grafis, fotografi, dunia model, ekskursi, bermain musik, berolahraga, juga penggalak seni.

​
“Pahatan kata di bawah ini eksplanasi kisah seorang mujahid ilmu di rantau tak bertuan. Bak tanah yang masih basah, bak rumput yang tak sepanjang galah, bak kemarau yang tak kunjung sudah, begitulah gundah senang merona dirasa di perantauan orang dengan harapan pulang membawa sekeranjang berkah bukan sampah. Butiran perjalanan hidup beliau tuangkan dalam tulisan-tulisan sederhana yang penuh makna dengan niat berbagi pengalaman untuk saudara-saudara seiman di dunia yang tak bertangkai semoga jadi sedekah. Selamat membaca !

​TAK mudah bagi seorang perantau pemula menata diri agar sedikit terbiasa berbagai pola yang sedikit lazim. Beberapa hari awal berlalu di Tiongkok membiarkan saya mengenal lumayan banyak persona berharap itu dapat mempertajam bahasa yang masih kusut. Keramahan sapa membuat orang-orang sering mengajak untuk gabung atau hanya sekedar berdialog ringan.
​
Suatu siang di hari minggu, tetangga kamar mengajak hangout untuk sekedar refreshing atau untuk lebih jauh mengenal Wuhan, kota yang baru saja beberapa hari ketika itu saya injak. Saya menolak karena ketika itu sedang menjalani puasa sunat arafah dan saya juga tahu jika salat di luar sana susah untuk memperoleh air dan tempat yang suci. Akan tetapi alasan saya ketika itu ia patahkan satu persatu, hingga membuat saya merasa tak enak jika tidak menerima ajakan tersebut. “Sobat, kalian bakalan susah nantinya kalau saya ikut, sebab saya seorang muslim yang akan salat disetiap waktunya tiba”, ucap saya coba menjelaskan. “Gampang tuh, kan sesekali gak salat gak pa pa, nanti tinggal minta maaf saja sama Tuhan, toh Tuhan Maha Pemaaf”, pungkasnya. Saya spontan terperanjat kaget. Pasalnya, kami saling memiliki keyakinan berbeda. Dalam pemahaman dia mungkin seperti itu tapi tidak dengan saya. Terasa sulit ketika itu untuk melanjutkan perbincangan yang lebih jauh butuh waktu yang benar-benar bagus dan matang. Saya tidak ingin terlihat terlalu keras diawal perkenalan ini, semua itu butuh waktu perlahan yang akan mengurai segalanya pikir saya.
Saya akhirnya hanyut dalam ajakan tersebut, berbekal sajadah dan botol minuman sebagai tempat untuk air yang akan digunakan wudu nantinya saya berdiri dalam kata “Bismillah” memulai langkah. Tempat yang dituju pun saya masih belum tahu apa dan dimana berhubung belum akrab dengan area baru ini. Saya hanya mengikuti setapak demi setapak dari mereka yang sesekali kesasar. Tak beberapa lama saya dan mereka berada tepat di sebuah kuil bernama “Baotong Tempel” yang mensyaratkan tiket masuk sebesar 20 RMB ketika itu.

Awalnya, saya tidak tahu kalau itu ternyata adalah sebuah kuil. Pasalnya, beberapa hari lalu saya juga menemukan desain bangunan yang sama tapi dijadikan hotel. Pikir saya mungkin kali ini bisa jadi rumah makan, rumah pijat atau depot obat. Tempat ini adalah salah satu kuil tertua di kota ini, kami pun mulai bergerak memasuki pintu demi pintu di setiap ruang yang dijumpai sambil mengabadikannya di dalam sebuah gambar bernama foto. Meskipun di dalam terdapat larangan untuk memotret tapi teman-teman tampaknya tidak memperdulikan dan penjaga tempat juga tak berdaya lantara tidak bisa berbahasa asing. Saya menjelaskan kepada teman-teman bahwa ini tidak diperkenankan untuk dilakukan sambil menunjuk papan larangan yang terpampang di depan mata. Teman saya menyahut, “Ndak masalah, pura-pura bodoh saja”, ucapnya tertawa. Saya menjadi minder terlihat terlalu baik atau polos pikir saya saat itu. Benturan beda kebiasaan mulai terjadi dalam perjalanan waktu saya. “Ini memang tampak simpel tapi akan berujung buruk jika terus dibiasakan”, hati saya berbincang tunggal.
Kumandang azan di handphone mulai bersuara menyadarkan asar sudah tiba. Saya berbisik kepada salah seorang teman, “Saya akan pergi untuk memenuhi kewajiban sebagai muslim, jika kalian ingin lanjut jalan terus tidak jadi masalah”, bisik saya berharap saling nyaman. Untungnya, dia bisa mengerti itu lalu menyampaikan kepada teman-teman lain untuk sabar menunggu sampai saya selesai salat.

Mujurnya, ketika itu saya menemukan toilet berada dekat dengan lokasi saya berdiri sehingga saya memperoleh air. Kacaunya setiba di dalam toilet airnya tidak keluar. Saya akhirnya menoleh ke toilet wanita yang terlihat tak ada manusianya di sana dengan menekatkan diri masuk berharap di sana ada tetesan air untuk saya wudu. Syukurnya ada dan tidak ada seorang pun di sana. Pria-pria bermata sipit yang ada di sana memandangi aneh, sedang saya dengan wajah tanpa dosa berlagak santai saja sambil terus meluruskan niat seakan semua tak ada yang perlu dipersoalkan. Perjuangan saya ternyata tak berakhir di situ, sekarang saya harus berjuang lagi untuk mencari tempat sajadah bisa terhempas lempang. Tak berapa lama mengelilingi areal tersebut saya memberanikan diri salat terus, terlepas bakal ada polisi sebentar lagi yang akan datang menjemput.

Sehabis salat, saya sudah berniat untuk kembali pulang ke asrama dengan pemikiran teman-teman pasti sudah pergi meninggalkan saya berhubung waktu salat dan proses mencari wudu yang lama. Prasangka saya salah total, subhanallah mereka ternyata masih di sana menunggu sambil tersenyum dan tercengang. Saya tidak tahu apa yang sedang mereka pikirkan tentang saya ketika itu tanpa berniat menanyakan.

Perjalanan kami lanjutkan kembali, berhubung waktu sudah senja teman-teman memutuskan untuk makan. “Al, jam berapa kamu akan berbuka puasa?”, tanya mereka berharap pesta makan bersama akan terjadi. Tapi saya mempersilahkan mereka untuk makan duluan karena tampaknya mereka sudah sangat lapar dan tempat makan tersebut tidak membuat saya yakin di sana hewan sajiannya dipotong secara benar berdasarkan Islam meskipun tempatnya berstandar internasional. Sambil menemani mereka makan, handphone kembali berbunyi menandakan waktu magrib sudah masuk. Saya kembali pergi mencari tempat wudu di sekeliling areal keberadaan saya. Kali ini saya terkendala tempat, hingga akhirnya keputusan untuk terus salat di dekat keramaian harus jadi alternatif yang tidak bisa dipalingkan. Pasalnya, hanya ada satu pilihan saat ini yang bahwasannya saya harus salat. Walaupun Islam memberikan beberapa alternatif pilihan mudah yang bisa dipilih, tapi entah apa yang terpikir oleh saya saat itu untuk tetap ingin melakukannya diwaktu yang semestinya.

Sekembali dari salat, dua dari beberapa teman yang juga muslim memandangi saya dengan senyuman dan berkata “Apakah setiap hari seperti ini?”, “Ya, karena Islam bukan hanya apa yang terucap dari lisan dan dikuatkan oleh hati, tapi juga dilakukan oleh seluruh anggota tubuh dengan sepenuh jiwa”, ucap saya tenang berharap ia dapat memahami pentingnya hal yang sedang dibicarakan. Sebab, kita bersama tahu bahwa persoalan salat bukan hal main-main, melainkan hal pertama yang akan dihisab di hari kebangkitan. Saya berharap dia akan menjadikan itu sebuah renungan baik untuk merefresh iman. Sudah sepatutya sesama muslim saling berpesan bukan?
​
Rasul pernah bersabda bahwa tidak beriman salah seorang dari kita sebelum kita mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Jadi menurut saya, wujud kecintaan itu salah satunya dengan membantunya terhindar dari cengkraman api neraka. Oleh karenanya, mari kita ajak saudara seiman untuk ikut serta melakukan perintah agama. Berusaha menjadi baik tidak boleh arogan tanpa mengajak orang lain. Persoalan ini tidak jadi masalah apakah kita lebih baik darinya atau sebaliknya yang jelas mari kita lakukan itu bersama-sama dengan cara saling berpesan dan saling menyemangati dalam kebajikan. Sebaik baik kita adalah menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain, so berikan yang terbaik yang kita miliki untuk menjadikan sesuatu hal menjadi baik. Semoga kita lah orang-orang yang beruntung masuk ke surga melalui pintu-pintu yang telah Allah sediakan.
49 Comments
Tessa
29/5/2017 21:25:57

Assalamualaikum mas Zuhri yang tulisannya luar biasa membukakan mata hati tessa dengan waktu cukup singkat. MasyaAllah benar-benar menyentuh betapa banyak kelalaian tessa terutama tentang makanan. Sangat bagus isi ceritanya. Namun, banyak kesulitan yang tessa rasakan untuk bait terakhir mengenai "mari saling mengingatkan kepada sahabat kita sesama muslim". Teman tessa disini.... susah untuk diceritakan :) pernah suatu ketika kita beda pendapat hingga tessa benar2 memutuskan untuk tidak sepaham dengan mereka, dan mereka pun malah menghujat dengan pendapat kita lalu dalil "kita hidup di negara minoritas. Islam itu mudah, jangan kita persulit".
Ilmu itu kl di tegakkan ga pd tempatnya, hanya akan dihinakan. Sesuai kemampuan, kl di sampaikan justru akan jd mudhorot. Lbh baik diam, tapi mengingkari dlm hati.
Sebelum mengingkari dalam hati, tessa sudah banyak mencari refrensi bahwa yang dilakukan mereka salah :) Wassalam.

Reply
vhia
29/5/2017 21:31:16

ternyata bukan hal sulit untuk mnggapai ridho sang ilahi jika dihati sllu tertanam iman n ktaqwaan terhadap sang pencipta..
dengan segera melaksanakan perintahnya n mnjauhi sgala larangan nya..
subhanallah...
trus berjuang bang buat mnampakkan bertapa indahnya ISLAM itu n bertapa mnentramkan..

Reply
ulfa frada
29/5/2017 21:46:30

MasyaAllah kak. Ceritanya sangat menginspirasi sekali, dan bisa memberi motivasi untuk kita semua, agar kita senantiasa mendahulukan ibadah kita terutama sholat.
Jadi malu sama diri sendiri yang masih lalai dalam beribadah. 😔

Reply
Redaksi link
29/5/2017 21:55:21

Untuk Korespondensi kepada penulis silahkan kirim email ke Zuhri.basyir.al.mufid@gmail.com

Reply
Wida
29/5/2017 22:59:29

Terimakasih... tulisannya sangat menginspirasi.... terus menulis untuk memberi wawasan kepada banyak orang...

Reply
Reinaulyah
29/5/2017 23:11:22

Waw .... stiap klimat seakan mngandung sihir bner bner mrubah mindset saya suka tulisan kk seakan akan setiap kta itu ada nyawanya
Saya tunggu tulisan brkut ny

Reply
Hayya
29/5/2017 23:32:41

Subhanallah, tak terasa air mata menetes "Apakah setiap hari seperti ini?”, “Ya, karena Islam bukan hanya apa yang terucap dari lisan dan dikuatkan oleh hati, tapi juga dilakukan oleh seluruh anggota tubuh dengan sepenuh jiwa”, malu rasanya diri ini yg kadang malas dan mengulur waktu tuk mengerjakan shalat yg kapan saja bisa d kerjakan tanpa harus bersusah payah berjuang air dan tempat. Terima kasih ka Zuhri telah menggugah hati saya, semoga ka Zuhri tetep istiqomah dan selalu dalam lindungan Allah swt. Aamiin...🙏

Reply
Dek uyah
30/5/2017 03:41:09

Tuhan selalu menjaga hamba Nya, maka jaga lah salat mu, jaga lah Iman mu, jaga lah Agama mu, jagalah diri mu & jaga akhlak mu, karena di mana pun hamba Nya berada kemana pun hamba melangkah jangan pernah ragu karena Tuhan selalu menjaga & bersama hamba2 Nya. Terus semangat menuntut ilmu terus lah meberi motivasi kepada semua nya.

Reply
rida maria
30/5/2017 09:39:51

Reply
rida maria
30/5/2017 09:49:08

tulisan yang sangat menginspirasi untuk kita lebih dekat dengan Sang pencipta dan tidak melupakan kewajiban kita sebagai muslim..

Reply
Suci hardianti
30/5/2017 23:55:40

MasyaAllah ceritanya sangat menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi yg membacanya. Dan mudah-mudahan dapat membuat kita lebih mengingat Allah dalam segala hal.
Karna kunci kesuksesan itu adalah disaat kita tidak bergantung kepada orang lain, melainkan bergantung kepada Allah swt.
Good luck bg 😊

Reply
Nova Aulina
30/5/2017 23:57:52

MasyaAllah adun sangat menginspirasi sekali tulisannya 😩 mengajak semua teman seiman agar tetap menjaga solat dimanapun dan dalam kondisi apapun, semoga yg lain yg membaca ikut termotivasi dan sya pribadi tentunya, keep spirit and istiqamah adun dalam ibadah dan menuntut ilmunya Allahu yubarik fik 🙏

Reply
Mahda Lena
31/5/2017 00:20:49

Masya Allah, it was really help us as a Muslim to be better in the future. How to keep shalat anywhere and everywhere we live. Sangat sangat menginspirasi dan termotivasi. Thank you

Reply
Fatan Salamander
31/5/2017 02:20:00

Nice story brother ^^.
Keep istiqamah ya. ^^

Ah soal masalah daging.
Saya lupa dalilnya. Tapi rasul memberi keringanan, jika kita tidak tau apakah hewan tersebut disembelih secara islami atau tidak. Kita cukup membaca bismillah saja.

Memang tidak mudah menghadapi nonis sekarang yang sedang gencar nya di landa issue islam is terorism.

Terus berkarya bro. ^^
Mungkin akan lebih menginspirasi lagi jika tulisan dengan judul "I'm a Mouslem 2." dengan tema menanggapi perbedaan dan menjawab vonis bid'ah. ^^

Reply
vida
31/5/2017 05:06:42

Masya Allah luar biasa bg..
Terutama tentang kewajiban seorang muslim tetap dipertahankan dan selalu istiqammah ea😇

Reply
Nita
31/5/2017 06:02:03

Abang Zuhri, aku padamu jika sedang menulis. Suka banget sama tulisannya

Reply
Nanda Meutia Agustina Rachmi
31/5/2017 23:20:19

Subhannallah sangat menginspirasi tulisannya, semoga tulisan bg zuhry smkin bguss kdpannya dan dapat mnginspirasi bnyak orang.. Aminn

Reply
Ervida
1/6/2017 00:27:56

Subhanallah bg ceritanya sangat bermanfaat bagi kami, terus mengisfirasikan kami agar kami semua lebih termotivasi dari cerita yang abg buat, terus bekarya terimaksih

Reply
Nura nuzara al_qary
1/6/2017 00:37:51

Ya Subhanallah...semoga menjadi yang terbaik.Amin ya allah..

Reply
Nurfadilah a.r
1/6/2017 06:44:55

Allahuakbar!!;
Apapun yg terjadi ALLAH ALWAYS NUMBER ONE!!!!!

Reply
Nurfadilah a.r
1/6/2017 06:48:37

Allahuakbar. !!!!,
Untaiyan kata yang masyaAllah menganedung manfaat!;

Reply
Lisna chanza
1/6/2017 10:44:53

Masya Allah.. Tulisannya selalu bikin meleleh 😂
Motivasi untuk umat muslim 👍😊

Reply
Ayiin
1/6/2017 12:18:14

Masya Allah,cerita yang bagus untuk d jadikan sumber dan inspirasi teman" yang tdak mengetahui tentang keadaan di minoritas muslim…
Semoga selalu bermanfaat kaka…

Reply
susanti
1/6/2017 15:12:59

setiap kata yg d goreskan mengandung makna & mmbuat saya untuk selalu bertanya pada diri saya sendiri “kenapa saya tidak bisa seperti itu? kenapa saya slalu merasa malu & takut jika ingin melakukan ibadah d tengah keramaian?” dan hantaman yg palig keras bagi saya adalah ketika membaca kalimat “apakah setiap hari seperti ini? ‘ya, krn islam bkn apa yg d ucapkan scara lisan & dkuatkan oleh hati, tpi jga d lakukan oleh sluruh aggota tubuh dgn spenuh jiwa’ ”
kalimat yg scara tdak lgsug meggugah hati saya..
tulisan yg menginspirasi & memotivasi saya utk meghilagkan sgala ketakutan & keraguan utk sgera melakukan ibadah wlaupun d tmpat yg tdk memugkinkan sma sekali..
thanks for reminder

Reply
Hafsah Ithy
1/6/2017 15:40:44

Masya ALLAH ^^ #Luarrrrr biasa Abg ^^
#Mempertahankan waktu shalat itu sulit,, tapi bila hati telah terpaut pada cinta ALLAH,,, Maka yg sulit akan menjadi mudah,, Karena ALLAH ridho,, ALLAH memudahkan ^^
#Semangat buat Abg,, sukses selalu di dunia dan di akhirat kelak... Aamiin Allahumma Aamiin ^^
#Cemunguttt yeayyy,, Hehehe ^^

Reply
Leiliana Hidayati
1/6/2017 18:38:50

Subhanallah..sungguh perjuangan yg luar biasa saudara seimanku Al-Zuhry utk tetap sll melaksanakan perintahNya wlpn dlm keadaan apapun dan kondisi yg tdk bisa kita minta.. semangat ini tetap mjd contoh teladan utk tmn2 seiman d sana yaa..dan bisa mjd ibrah utk yg membacanya khusus utk saya agar kita bisa tetap Istiqomah d jalan Nya... Aamiin Ya Robbal 'Alamiin..

Reply
مو تيا سرا
1/6/2017 20:54:32

Perbuatan seseorang itu mencerminkan sikap dan kepribadiannya. maka jika kita berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain pun berprilaku yang sama terhadap kita.
Subhanallah...
Sangat menginspirasi kita semua kisah yg d tulis oleh akhi Zuhri, ..
Saya dapat mengambil hikmah di baliknya yaitu..
1. Taqwa kepada Allah merupakan pangkal dari semua kebaikan yang ada d dunia maupun di akhirat.
2. قل الحق ولو كان مرا
( Katakanlah kebaikan walaupun pahit rasanya )

Pesannya
( خير النفس من ينفع للناس )
Sebaik manusia adalah yg bermanfaat bagi manusia lainnya.
Terus hadirkan kisah inspiratif lainnya, semoga apa yg d sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua .
Syukron...

Reply
Ella Ragilia
2/6/2017 01:19:57

Subhanallah tulisannya sangat menginspirasi bg zuhry.
Semoga menjadi contoh teladan utk teman2 seiman. Aamiin Ya Robbal 'Alamiin..
Sukses terus bg zuhri.
Hehehe

Reply
Anya
2/6/2017 16:15:40

Speechless lah .. owsome story 👍

Reply
Rizka
3/6/2017 14:26:05

Subhanallah, Luar biasa @Al-Zuhry.. terharu baca tulisannya, Ttaplah mejadi insan sejati meskipun d dalam budaya yg berbeda, Ttap teguh pda syari'at Allah.. Smngat blajar n trus berkrya ☺

Reply
Zouhrotun Diniah
3/6/2017 16:28:22

MasyaAllah. Dakwahnya dapet, ceritanya dapet, pesan yg ingin di sampaikan juga dapet.. Di negri yg minoritas islam tentu banyak kesulitannya, tapi lewat kesulitan itu membuat kita taat.. Semoga selalu diberi keistiqomahan dalam kebaikan. Aammiinn..

Reply
Dzurriyyatun T
3/6/2017 18:23:33

Dibuat film aja nih pengalamannya

Reply
Nofiyeni
3/6/2017 18:46:59

Masyaallah bang.... Bagus banget ceritanya... # mengingatkan dalam Hal kebaikkan terutama solat, yg akan dihisab pertama. Terimakasih ya bang.. telah mengingatkan kebaikkan 😖 😭 terharu bang. Semoga qta masuk surga. Aamiin

Reply
safridanur
5/6/2017 19:25:39

masya allah bg...saya betul2 kagum dng perjuang tuk tetp mengingat allah..islam tu mudah.namun mgkn kta sering membuat nya susah..kta lbh memilih berkawan dng yg nmanya jin.

Reply
safridanur
5/6/2017 19:23:19

Reply
Miftah
7/6/2017 02:27:29

Tidak ada yang namanya tapi untuk menjawab panggilan Allah. Semangat yg luar biasa B. Zuhry, semoga senantiasa istiqomah. Klo iman sudah menghujam didada jin qorin pun susah untuk menggoda. Semoga Allah selalu melapangkan jalan-Nya dan membentangkan kemudahan dalam segala hal.

Reply
Nur
7/6/2017 13:48:31

SubhanAllah.. luar biasa segenting apapun ttp mengutamkan shalat..
Saya jadi malu.. di sini yg masih enak untuk menjalankan shalat aja masih di tunda2 sholatnya.. tulisanya sugguh bermanfaat buat saya dan temen2 muslim lainya.. trimakasih.. sukses terus bg Zuhri, semogga selalu dalam lindungan Allah SWT Aminn 🙏

Reply
miraayulestarimunthe
7/6/2017 18:19:57

Assalamualaikum bang zuhri
Tulisannya sangat menyentuh sekali hanya ingin menghargai ajakan teman yang beda agama tapi tidak mengabaikan sholat untuk tepat waktu. Smoga mnjdi motivasi dan inspirasi bagi yang selalu melambat lambat kan perintah allah. Semoga allah meridhoi setiap langkah mu di perantauan sana bang. Dan tetaplah membuat karya terbaik dan saling berbagi ilmu dengan yang lainnya..

Reply
anishananiikhsan
8/6/2017 00:43:11

Keep istiqamah! 👍

Reply
AnaWillyana will
8/6/2017 14:40:58

subhanallah..
tulisanmu betul2 menginspirasi bg,mengharukan dan membuat iri pribadi saya iri'a dimna?saat semua org sibuk dgn aktivitas'a dan sering melupakan kewajiban'a dan terkadg saya juga sering demikian bg tpi dirimu bg menghindari itu semua,aktivitas ya aktivitas,kewajiban tetap harus dijlankan
semoga kita selalu istiqamah dalam beribadah
sukses untuk karyamu bg zuhry
tapaktuan menunggu
hehe

Reply
Intan Farhana
8/6/2017 16:42:08

Really inspiring! yes, I've been there. Sudah pernah merasakan sulitnya mencari tmpat shalat dan makanan halal. Tapi, apapun itu, shalat tetap harus ditegakkan! :)

Reply
sulis
8/6/2017 19:07:13

Maa syaa Allah
Semoga kita slalu menjadi insan yang lebih baik lagi dari tahun kemaren, mengajak dlam hal kebaikan buat keluarga, dan saudara2 kita seiman dan setaqwa.
Aaamiin..

Reply
Zahraton Nawra Binti Syam link
8/6/2017 19:07:19

Bismillahi Masyaa Allah..
Barangkali ini tulisan ini sekilas tampak sederhana, tapi ketika saya mulai membaca kata demi kata, hati saya bergetar. Sudah jarang sekali saya temukan tulisan hikmah, tapi tidak menggurui seperti ini. Semoga tulisan ini menjadi amalan jariah kelak bagi penulis dan juga ibrah bagi pembaca. Sukses buat tulisannya bang, semoga Allah maqbulkan segala yang diusahakan.

Reply
Nurjasmi Abufat
8/6/2017 22:50:32

Sungguh, tulisan ini mengingatkan kita utk bermuhasabah, dan bersyukurlah kita yg masih bisa beribadah dg nyaman dan mudah. Sangat terinspirasi tulisan aduen, dan ini merupakan ujian yg Allah berikan, dan kita yakin bahwa ketika Allah menguji kita berarti Allah sayang kepada kita.
👍👍

Reply
yaani
9/6/2017 00:32:24

Luar biasanya seorang muslim harus menjaga keistiqamahan dirinya. Terutama di lingkungan yang tidak biasa dan penuh kebiasaan-kebiasaan yang sangat menggoda iman. Overall, tulisan ini sangat bermanfaat, dapat menambah wawasan dan informasi, terutama bagi calon-calon international student yang akan belajar di negeri minoritas muslim.

Reply
maulida
9/6/2017 01:06:31

Luar biasa..subhanallah
Smoga sllu istiqamah beribadah kepada Allah.
Trimakasih tulisan'a sangat menginspirasi dan memotivasi

Reply
firda kahar
9/6/2017 09:44:53

MasyaAllah. terimakasih sudah mengingatkan lewat sebuah tulisan. sangat bermanfaat bagi kami, untuk muhasabah diri. tetap istiqamah

Reply
Syahidah Amanina
10/6/2017 01:01:58

Tulisan yang hangat untuk dibaca, dari isi tulisan di atas penulis tidak hanya menceritakan pengalamannya, tetapi juga mengajak seluruh pembaca untuk memahami bahwa minoritas muslim yang melaksanakan ibadah puasa di negara asing merupakan seorang muslim yang luar biasa sekali sebab itu tidaklah mudah apalagi itu dilaksanakan di negara asing.
Paragraf ke 5-9 saya suka kalimatnya benar-benar menginspirasi.
Terus berkarya, ciptakan tulisan-tulisan yang lebih luar biasa lagi ke depannya. Semoga tulisan mas dapat di nilai ibadah oleh Allah.

#SemangatMenulis

Reply
Nursiah
11/6/2017 05:30:31

Masya Allah, begitukah prjuangan kita untk bribah d negara yang sngat minim muslimnya, smga kta smua bsa ttp istiqamah dngn agama (islam) yang paling mulia d sisi Allah di saat kta berada d negara asing yang minim penduduk muslim, Amiin ya Allah

Reply



Leave a Reply.

    Picture

    Reportase Netizen

    Memuat  artikel ringan tentang reportase / laporan pandangan mata dari sebuah peristiwa oleh para netizen.
    Semua pengunjung dapat mengirimkan reportase dan reportase tersebut secara berkala akan dilakukan poling artikel favorite yang pemenangnya berhak memperoleh bingkisan menarik (untuk mengikuti/melihat poling silahkan klik disini). Adapun cara mengirim reportase tersebut dengan menyebut nama dan identitas kemudian mengirim file naskah reportase melalui form berikut : 

      Form Reportase

      Max file size: 20MB
    Submit

    Archives

    January 2021
    December 2020
    November 2020
    May 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    August 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Husnul Khotimah Nanjing
    Internasional
    KBRI Beijing
    Kemahasiswaan
    Kemuhammadiyahan
    Lingkar Pengajian Beijing
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Guangzhou
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Nanning
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    Nasional
    PCIM CHINA
    PCIMT Nanjing
    PCIMT Wuhan
    Permit Beijing
    PPI Tiongkok
    PPIT Wuhan

    RSS Feed

    Di dukung oleh BPTI UHAMKA
BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA