Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Diklat Jurnalis Berkemajuan

27/11/2018

0 Comments

 
Picture
Foto bersama peserta Diklat Jurnalis Berkemajuan (Sumber Foto : PERMIT Beijing)
Picture
Beijing, 24 November 2018. Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok Beijing (PERMIT Beijing) gelar pendidikan dan pelatihan jurnalistik dengan tema “Being a Juornalist is Fun.” Acara yang digelar di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing ini diikuti oleh sedikitnya 30 orang mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada di Beijing.

Picture
Suasana Saat Acara Dimulai (Foto: PERMIT)
Para peserta pendidikan dan pelatihan berasal dari berbagai jurusan yang saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S1, S2 maupun S3 pada Universitas yang ada di Beijing. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir dan partisipasi mereka selama acara berlangsung. Acara pendidikan dan pelatihan jurnalistik diisi dengan materi pertama tentang “karya ilmiah” yang dipaparkan oleh Bapak Faqih Ma’arif, Penulis Buku Ilmiah dan Ketua Pukat Science PPI Tiongkok dan materi kedua tentang “Tips and Trick Journalism” yang dipaparkan oleh Bapak M. Irfan Ilmie, Wartawan ANTARA News.

Kedua pemateri tidak hanya bisa menyampaikan materi yang dipaparkan tetapi juga dapat mengajak para peserta untuk ikut terlibat dalam acara yang berlangsung singkat ini. Para peserta terpacu untuk terlibat dalam acara dikarenakan materi yang dipaparkan sangat menarik dan interaktif ditambah dengan peserta mendapat contoh kasus pada sesi workshop sebagai praktik dari pelatihan jurnalistik ini.

Acara dimulai pukul 13.18 CST dengan sambutan dan pembukaan acara terlebih dahulu oleh Bapak Yaya Sutarya Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Beijing. Beliau memiliki tugas bersama dengan Bapak H.E. Mr. Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar KBRI di Beijing. Selain memberikan sambutan dan membuka acara, beliau juga memberikan pesan-pesan khusus kepada peserta sebelum meninggalkan Aula KBRI.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Saudari Anatasya Vernanda Selaku Ketua Panitia dan sambutan dari Saudara Melvin Setiawan Suhanto selaku Ketua PERMIT Beijing.

Picture
Materi Pertama oleh Bapak Faqih Ma’arif (PERMIT)
Pemaparan materi pertama tentang “karya ilmiah” yang dipaparkan oleh Bapak Faqih Ma’arif, Penulis Buku Ilmiah dan Ketua Pukat Science PPI Tiongkok. Dalam materi ini, beliau mengawalinya dengan menunjukkan kepada peserta perbandingan level dan bentuk kontribusi serta target publikasi pada setiap jenjang pendidikan D3, S1, S2 maupun S3 sehingga peserta mengetahui pada posisi dan level mana mereka berada dan mencapai target publikasi sesuai dengan jenjang pendidikan mereka.

Selanjutnya beliau
 menunjukkan data Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tingkat Internasional maupun di Indonesia dan jurnal yang telah dipublikasi serta terindeks dari peneliti di Indonesia sebagai outcome karya tulis ilmiah dari seorang peneliti. Kemudian beliau menjelaskan bentuk-bentuk dan ciri-ciri karya tulis ilmiah, keunggulan dan kelemahan karya tulis ilmiah dan kiat-kiat dalam membuat karya tulis ilmiah secara detail dan menarik.

Beliau mengatakan bahwa “tulisan merupakan cerminan dari keilmuan penulis tersebut, maka dari itu dalam menulis harus menentukan subjek penelitian sesuai dengan bidang yang diminati, tidak boleh egois dan sadar akan kemampuan diri jika ingin memilih kriteria level pada sistem kuartil (Q1-Q4) saat ingin publikasi jurnal tersebut.” Tidak hanya itu, beliau juga memaparkan bagaimana proses mengedit dan mempublikasi dari
Open Journal System (OJS), bagaimana menilai kinerja keilmuan seorang peneliti dibidang keilmuannya melalui H-Index dan panduan dalam mengakses jurnal yang terindeks Scopus & Thompson Reuters, Elsevier, Springer dan beberapa sistem jurnal lainnya yang telah terindeks.

Sebagai penutup, beliau memberikan daftar nama-nama jurnal untuk memberikan kesempatan bagi peserta jika ada yang ingin publikasi jurnal dan membuat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan dibantu melewati proses tersebut sampai jurnal atau HKI tersebut publikasi tanpa dikenai biaya.

Picture
Materi Kedua Oleh Bapak M. Irfan Ilmie (Foto: PERMIT)
Acara selanjutnya adalah materi kedua tentang “Tips and Trick Journalism” yang dipaparkan oleh Bapak M. Irfan Ilmie, Wartawan ANTARA News.

Beliau menjelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan jurnalistik, apa saja unsur atau nilai-nilai dari suatu berita dan bagaimana membuat berita dengan menggunakan cara berpikir piramida terbalik (dimulai dari kalimat yang terpenting dan diakhiri dengan kalimat yang umum). Dalam membuat berita, teknik mudah yang dapat digunakan oleh seorang jurnalis adalah dengan menggunakan
5 W + 1 H (Who, What, Where, When, Why dan How), tidak hanya itu seorang jurnalis juga harus memperhatikan bahasa yang ia gunakan agar bahasa tersebut bisa diterima oleh setiap lapisan masyarakat.

Secara umum, dalam
 karya jurnalistik terbagi dalam 3 bagian, yaitu: pertama, berita yang di dalamnya terdapat hard news dan soft news, kedua, feature yang di dalamnya terdapat profil, kisah sukses, tragedi dan perjalanan wisata dan ketiga, opini yang di dalamnya terdapat artikel, telaah dan editorial. Setelah pemaparan materi selesai, panitia memberikan waktu istirahat kepada peserta untuk makan malam dengan masakan bercita rasa Indonesia dan menjalankan ibadah shalat magribh bagi peserta yang beragama Islam. Masih dalam materi tentang “Tips and Trick Journalism”, acara berikutnya yaitu workshop dengan pemateri memberikan contoh berita sebagai latihan dalam membuat berita.


Dalam sesi ini, para peserta sangat antusias dan terpacu karena mereka dapat memberikan pendapat dan mengetahui ketentuan-ketentuan dalam membuat berita dimulai dari judul hingga kalimat akhir dari suatu berita. Kemudian beliau memberikan tugas kepada peserta untuk membuat berita atau tulisan sebagai bentuk mempraktikkan secara langsung dari apa yang telah disampaikannya dan akan dipilih 2 berita atau tulisan yang terbaik untuk mendapatkan hadiah. 

Picture
Sesi foto diakhir acara (Foto: PERMIT)
Acara pendidikan dan pelatihan jurnalistik ini ditutup dengan pemberian cindera-mata dari ketua acara kepada Bapak M. Irfan Ilmie dan foto bersama dengan peserta dan panitia. Acara ini membawa banyak manfaat dan pengetahuan tentang cara membuat suatu berita dan membuat karya ilmiah terutama penting bagi kita sebagai akademisi dan calon peneliti di masa yang akan datang.
Picture
Penulis:
M. Firmansyah (Mahasiswa Master, Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
0 Comments

Pagelaran Festival Budaya BUCT

14/11/2018

0 Comments

 
Picture
​Mahasiswa Indonesia di Beijing University of Chemical Technology / BUCT (dari kiri-kanan: Arief, Oki, Adia, Adi, Elmy, Dekka, Ika, Thomson, Widya, Firman, Alwyn dan Okky)
​

INDONESIA-KU
PAGELARAN FESTIVAL BUDAYA BUCT
​

Picture
Beijing, 2018/11/13. Budaya merupakan suatu nilai yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan terus mengalami perkembangan dan akan diwariskan dari generasi ke generasi. Penting bagi generasi tersebut untuk menjaga dan melestarikan budaya yang dimilikinya karena itu menjadi identitas dari mana dia berasal. Hari ini, kampus tempat kami menuntut ilmu di China yaitu Beijing University of Chemical Technology (BUCT) menyelenggarakan festival budaya untuk para mahasiswa asing yang ada di Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dari berbagai Negara dan diadakan setiap tahun dalam beberapa tahun ini. Kurang lebih ada 43 Negara yang berpartisipasi dalam acara festival budaya hari ini termasuk kami dari Indonesia.
Picture
Foto bersama mahasiswa, guru, staff, tamu festival budaya di Beijing University of Chemical Technology / BUCT (Sumber Foto: Oki Irawan/bidang organisasi dan kader)
Festival budaya yang bertemakan “One World, One Family, Shared Dream, Unfading Passion” diadakan di aula Gym Beijing University of Chemical Technology (BUCT) yang ada di Changping dan dimulai pada pukul 11.30 waktu Beijing. Acara dimulai dengan penampilan dari beberapa mahasiswa asing Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dan dari universitas lain sangat menarik untuk mengawali festival budaya ini. Kemudian sambutan dari presiden Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dan perwakilan tamu dari negara lain yang intinya menyampaikan tentang kerja sama, pertukaran budaya dan fokus pada studi yang mendalam. Festival budaya yang bertemakan “One World, One Family, Shared Dream, Unfading Passion” diadakan di aula Gym Beijing University of Chemical Technology (BUCT) yang ada di Changping dan dimulai pada pukul 11.30 waktu Beijing. Acara dimulai dengan penampilan dari beberapa mahasiswa asing Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dan dari universitas lain sangat menarik untuk mengawali festival budaya ini. Kemudian sambutan dari presiden Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dan perwakilan tamu dari negara lain yang intinya menyampaikan tentang kerja sama, pertukaran budaya dan fokus pada studi yang mendalam.

Acara selanjutnya penyampaian pesan dari perwakilan mahasiswa asing Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dari Arab yang menyampaikan tentang kesan pesan yang dia dapat selama belajar dan harapan ke depan yang baik untuk Beijing University of Chemical Technology (BUCT). Kemudian  dilanjutkan dengan pemberian penghargaan terhadap 10 mahasiswa asing terbaik di Beijing University of Chemical Technology (BUCT) di antaranya 3 mahasiswa Ph.D (3 dari Pakistan) dan 7 mahasiswa master (2 dari Pakistan, 1 dari Banglades, 1 dari Turkministan, 1 dari Arab, 1 dari Myanmar dan 1 dari Canada).

Picture
10 mahasiswa asing terbaik Beijing University of Chemical Technology / BUCT (Sumber Foto : Salah satu mahasiswa asing BUCT)
Selama acara berlangsung, pengunjung dan mahasiswa Beijing University of Chemical Technology (BUCT) dapat berkunjung ke stand-stand yang ditampilkan oleh masing-masing Negara. Mereka dapat melihat secara langsung dan berdiskusi tentang budaya-budaya yang dimiliki oleh 42 Negara tersebut karena tujuan dari acara ini adalah agar kami dapat mengetahui budaya dari setiap Negara tersebut dan dapat berinteraksi satu sama lain. Dalam kesempatan ini, kami dari Indonesia menampilkan budaya yang dimiliki dalam stand kami di  antaranya baju adat (Betawi, Jawa, Kalimantan, Lampung, Minang dan Aceh), aksesoris Indonesia (Bali, Jawa, Dayak, Baduy, Lampung dan Sunda), patung-patung khas Indonesia, beberapa gambar hewan khas Indonesia dan tak lupa tempat-tempat pariwisata yang kita miliki dengan kain-kain bercorak khas Indonesia yang menghiasi stand kami. Kami juga membuat beberapa kalimat tentang Indonesia  dalam 2 bahasa (Inggris dan Mandarin) dan makanan khas Indonesia yang dibagikan kepada pengunjung.
Picture
Foto-foto pengunjung saat memakai baju adat dan aksesoris khas Indonesia. (foto diambil oleh: salah satu mahasiswa Indonesia)
Pada tahun ini, kami membuat makanan utama yaitu nasi kuning dengan irisan telur dadar dan perkedel sebagai teman untuk menikmati nasi kuning tersebut dan onde-onde sebagai cemilan khas Indonesia yang kami buat semalam sebelum acara. Dalam festival budaya tahun ini kami lebih fokus untuk lebih berinteraksi kepada pengunjung dan membuat mereka tertarik dengan budaya Indonesia. Kami melakukannya dengan memutar lagu-lagu daerah Indonesia, memainkan beberapa alat musik yang kami bawa dan menyanyikan beberapa lagu dan pengunjung dapat memakai baju adat serta aksesoris dari beberapa daerah di Indonesia. Pengunjung sangat tertarik dengan apa yang kami tampilkan terutama mereka tertarik untuk memakai baju adat dan aksesoris dari Indonesia dan tentunya makanan khas Indonesia yang kami sajikan.

Picture
Foto mahasiswa Indonesia BUCT bersama perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (Foto: salah satu perwakilan KBRI)
Selanjutnya masuk acara inti dalam festival budaya ini yaitu penampilan dari beberapa negara di panggung yang telah disediakan oleh Beijing University of Chemical Technology (BUCT). Peserta lebih banyak menampilkan tarian khas dari Negara mereka yang membuat kami semakin menikmati acara festival budaya ini dan melebur bersama dengan ikut menari di bawah panggung. Penampilan dari beberapa mahasiswa China dan Asing yang membawakan lagu dalam bahasa mandarin menjadi penutup acara festival budaya ini dengan semua mahasiswa asing ikut menari di panggung tersebut dan diakhiri foto bersama dengan presiden, para pengajar dan staff Beijing University of Chemical Technology (BUCT) serta tamu dan pengunjung. Kami sangat senang dengan adanya festival budaya ini ditambah ada perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang mengunjungi kami dan tentunya tak lupa kami berfoto bersama. Kami berharap acara ini tetap diadakan agar kami bisa mengetahui dan saling mengenal budaya yang kita miliki dan melestarikan budaya itu. Besar harapan kami festival budaya berikutnya kami dapat tampil di panggung untuk membawakan tari tradisional dari salah satu daerah di Indonesia dan salah satu kami mendapatkan penghargaan 10 mahasiswa asing terbaik agar mengharumkan nama Indonesia di Beijing University of Chemical Technology (BUCT). Salam dari kami, anak dalam Negeri.
Picture
Penulis:
M. Firmansyah (Mahasiswa Program Master Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing / Sekretaris Umum PCIMT Regionaal Beijing).

Reviewer :
Oki Irawan ( Mahasiswa Program PhD Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing / Bidang organisasi dan kader PCIMT Regional Beijing).

0 Comments

Memahami Tauhid

5/11/2018

3 Comments

 
Picture
Kegiatan LIQO perdana Lingkar Pengajian Beijing

“MEMAHAMI TAUHID”
Bersama Ustadzah dr.Ferihana Ummu Sulaym


​Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Beijing-Tiongkok, Pertama kalinya dalam kepengurusan LPB 2018, kegiatan Liqo Akhwat Beijing diadakan pada 3 November 2018 bertempat di Masjid Madian. Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap 2 minggu sekali ini Mengambil tema tentang “Memahami Tauhid”  dengan pemateri Ustadzah dr. Ferihana Ummu Sulaym yang merupakan seorang dokter sekaligus ustadzah, Founder Klinik Gratis Dhuafa Rumah Sehat Muslim dan Dhuafa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahim antar muslimah dari berbagai kampus yang berada di Beijing.

Kegiatan dimulai
sekitar pukul 02.30 PM waktu Beijing, dibuka oleh Pembina LPB Ustadzah Nalini Nusantika. Selanjutnya, sekilas tentang profil pemateri, beliau adalah sosok muslimah yang luar biasa, karena mengabdikan hidup sekaligus mengamalkan ilmu yang diperoleh untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dengan tidak membedakan agama, suku, etnik, atau golongan lainnya.



Picture
Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

Beliau merupakan pendiri Klinik Gratis Dhuafa yang diberi nama Rumah Sehat Muslim dan Dhuafa di Bantul, Yogyakarta. Jam operasional klinik beliau adalah 24 jam dengan tidak memungut atau mematok biaya kepada setiap pasien. Di dalam klinik, hanya disediakan kotak amal bagi yang memang ingin memberikan untuk biaya operasional.

Dalam materi inti,
beliau menyampaikan sekaligus meluruskan tentang pengertian Tauhid, dan sudah benarkah pemahaman kita selama ini mengenai Tauhid. Tauhid merupakan perkara utama bagi manusia karena perkara Tauhid jauh lebih penting dan utama dari perkara mengenakan jilbab, dari perkara sholat dan dari perkara ibadah-ibadah lainya. Tauhid terbagi menjadi 3 yakni pertama Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan Allah SWT dalam perkara penciptaan alam, kedua Tauhid Uluhiyah mentauhidkan Allah SWT dalam perkara ibadah kepada-Nya, ketiga Tauhid Asmawasifat yakni tidak boleh menyamakan Allah SWT dengan manusia dan tidak boleh pula menolak sifat. Beliau juga menyampaikan bahwasanya Tauhid yang paling penting yang merupakan pintu masuk syurga adalah mengenai perkara Tauhid Uluhiyah. Mengapa? karena Banyak sekali saat ini masyarakat yang tidak sadar bahwasanya perbuatan mereka adalah termasuk perkara yang menandingi Allah SWT yakni mencintai seseorang (kekasih jika belum menikah, suami, istri, anak, dll), seperti mencintai Allah SWT. Perkara ini sudah termasuk jenis syirik mahabbah (syirik dalam kecintaan) dan melanggar Tauhid Uluhiyah, dalam hadist Ibnu Qayyim Al-Jauziyah disebutkan bahwa “Orang-orang yang melakukan kesyirikan dalam perkara cinta dan pengagungan, yaitu mencintai makhluk sebagaimana cinta kepada Allah, maka mereka itu tidak diampuni Allah”. Maka dari itu sebagai seorang muslim kita harus terus mendalami Tauhid Uluhiyah dan benar-benar menanamkan dengan baik dalam hati dan pikiran kita, agar kita terhindar dari melakukan perbuatan syirik mahabbah dan terhindar dari melanggar Tauhid Uluhiyah.

Picture
Peserta menyimak dengan seksama materi kajian tentang tauhid

Dalam kesempatan ini pula dr. Ferihana Ummu Sulaym menyampaikan perihal lain yakni waktu mustajab yang Insha Allah pasti diijabah oleh Allah adalah di ujung sholat wajib sebelum salam, di antara adzan dan iqomah, di hari jumat khususnya bada ashar, ketika awal melihat mendung/hujan lebat, ketika bepergian/safar, hari rabu bada duhur hingga ashar, ketika ayam jago berkokok dimalam hari, di waktu berpuasa, ketika berbuka puasa, waktu sahur (30 menit sebelum adzan). Beliau juga menyampaikan terdapat orang-orang yang pertama kali dimasukkan ke dalam neraka yakni, orang yang menghafal Al-qur’an bukan karena Allah tetapi karena riya, orang yang bersodaqoh bukan karena Allah tetapi karena ingin dilihat baik oleh orang lain, dan orang yang berperang atau berjihad bukan karena Allah tetapi karena riya.

Picture
Pemberian kenang-kenangan dari LPB kepada pengurus masjid

Sebagai penutup kegiatan diakhiri dengan Sholat Ashar, yang dilanjutkan dengan  membaca Al-Qur’an dan shalat maghrib berjamaah. Seluruh peserta mendapatkan buku saku dzikir yang diberikan secara gratis oleh dr. Ferihana Ummu Sulaym. Tidak lupa dari LPB memberikan kenang-kenangan kepada salah satu pengurus masjid madian sebelum ditutup secara resmi dengan berdo’a.

Semoga kegiatan ini menjadi tabungan amal kita kelak di akhirat dan kedepannya dapat melaksanakan kegiatan seperti ini dengan lebih baik.
Nashrun Minallah wa Fathun Qarib
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis:
Elmy Nur Azizah, (Mahasiswa Master, Jurusan Business Administration, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
Rev.& Ed.:
Faqih Ma’arif (Mahasiswa Doktoral, Jurusan Teknik Sipil, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing)
3 Comments

PPLN SOSIALISASI PEMILU 2019 DI BEIJING

4/11/2018

0 Comments

 
Picture
Sesi foto bersama Deputy Chief of Mission KBRI, Staff KBRI, PPLN, dan peserta kegiatan (Sumber: panitia PPLN KBRI)

Beijing–Tiongkok, Panitia Pemilihan Luar Negri atau yang dikenal dengan PPLN mengadakan acara sosialisasi Pemilu 2019 di Aula Serbaguna KBRI Beijing. Acara yang dihadiri kurang lebih 80 orang dari berbagai perwakilan organisasi yang berada di Beijing dan Staff KBRI ini digelar pada Jum’at 02 November 2018 pukul 17:00 sampai dengan 18:30. Acara ini berjalan lancar dan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh peserta.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari
Deputy Chief of Mission KBRI yaitu Ibu Listyowati. Secara umum beliau memaparkan bahwa Pemilu 2019 merupakan agenda pertama kali untuk melakukan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden secara serentak. Secara singkat beliau menitipkan pesan terkait dengan pentingnya sosialisasi pemilu bagi warga Negara Indonesia yang berada di Luar Negeri. Bagi peserta yang hadir diharapkan dapat menyampaikan kepada rekan sejawat terkait materi pada malam tersebut, serta menyukseskan agenda Pemilu 2019 hingga selesai. Mengakhiri sambutannya, beliau meminta seluruh peserta sosialisasi secara serentak untuk bersama-sama mengucapkan yel-yel pemilu “PEMILIH BERDAULAT NEGARA KUAT”.


Picture
Ibu Listyowati dalam sambutan Sosialisasi PPLN 2019 beserta Bapak Oey Edy Susanto selaku ketua PPLN Beijing (Sumber: Oki Irawan/Bidang Kader)

Acara inti dilanjutkan dengan penjelasan tentang tugas PPLN oleh Bapak Oey Edy Susanto yang juga menjabat sebagai Ketua PPLN Beijing. Dasar hukum Pemilu 2019 mengacu pada peraturan KPU Nomor 4 tahun 2018 tentang Pembentukan Tata Kerja PPLN dan KPPSLN. Kemudian peraturan KPU Nomor 10 tahun 2018 tentang sosialisasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum. Dalam paparannya, Ketua PPLN Beijing menjelaskan bahwa terdapat 23 Wilayah kerja di Tiongkok.

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Ibu Minny Yanggah (perwakilan mahasiswa di PPLN) yang fokus untuk menjelaskan tata cara Metode Pemilihan yaitu melalui: TPSLN (Tempat Pemungutan Suara Luar Negri), POS, dan KSK (Kotak Suara Keliling). Metode pemilihan melalui tempat pemungutan suara Luar Negeri akan diselenggarakan di
KBRI Beijing tanggal 14 April 2019 dan masyarakat Indonesia yang berdomisili di Beijing Wajib menggunakan metode pemilihan TPSLN.



Picture
Dari kanan: Bapak Heru Eko M dan Bapak Epik Agusdin (KBRI) bersama dengan peserta sosialisasi PPLN (Sumber: Arief/Bidang Media, IT & Pers)

Metode pemilihan melalui POS akan diadakan sebelum tanggal 14 April 2019, surat pos yang berisi amplop tersegel yang didalamnya terdapat surat suara yang sudah diberikan perangko untuk memudahkan para peserta pemilih untuk mengirimkan surat suar ke PPLN Beijing di KBRI Beijing. Kemudian untuk metode pemilihan suara menggunakan cara Kotak Suara Keliling akan dilaksanakan dibeberapa kota yaitu: Tianjin, Wuhan, dan Chongqing. Pemungutan suara menggunakan Kotak Suara Keliling akan dilaksanakan disuatu tempat yang sudah disiapkan oleh PPLN Beijing dikota tersebut.

Picture
Bapak Arif Caturiyanto (Panitia PPLN/kanan) bersama perwakilan PCIMT Reg. Beijing dan LPB(Sumber: Arief/Bidang Media, IT & Pers)

Metode pemilihan melalui POS akan diadakan sebelum tanggal 14 April 2019, surat pos yang berisi amplop tersegel yang di dalamnya terdapat surat suara yang sudah diberikan prangko untuk memudahkan para peserta pemilih untuk mengirimkan surat suar ke PPLN Beijing di KBRI Beijing. Kemudian untuk metode pemilihan suara menggunakan cara Kotak Suara Keliling akan dilaksanakan di beberapa kota yaitu: Tianjin, Wuhan, dan Chongqing. Pemungutan suara menggunakan Kotak Suara Keliling akan dilaksanakan di suatu tempat yang sudah disiapkan oleh PPLN Beijing di kota tersebut.
Bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Beijing dan belum terdaftar sebagai pemilih dapat mengakses website www.pplnbeijing.org yang dibuka sampai dengan tanggal 6 November 2018, Papar Saudara Agung. Hingga saat ini, daftar jumlah pemilih tetap ada 1810 orang, dan kemungkinan jumlah ini akan bertambah. PPLN dalam hal untuk menyukseskan Pemilu di Beijing ini juga bekerja sama dengan PPI Tiongkok guna mengakomodir para pelajar dari Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di Tiongkok.

​Penulis:

Arief Fitriyanto, (Mahasiswa Doktoral, Jurusan Management Science & Engineering, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
 
Rev.& Ed.:
Faqih Ma’arif (Mahasiwa Doktoral,Jurusan Teknik Sipil, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing)
0 Comments

PCIMT-REG BEIJING MENGHADIRI UNDANGAN “BAMBA DAY”

30/10/2018

5 Comments

 
Picture
Pengurus PCIMT-Regional Beijing beserta panitia “BAMBA DAY” (dari Kiri-kanan: Oki, Arif, Firman, Adia, Faqih)
      
Assalamualaikum warahmatullahi  wabarakatuh

Minggu, 28 Oktober 2018. PCIMT-REGONAL BEIJING berkesempatan untuk menghadiri Undangan “BAMBA DAY” yang diadakan oleh komunitas muslim Senegal bertempat di Zhongguancun, Beijing.  Acara ini dihadiri oleh saudara muslim dari berbagai Negara diantaranya adalah Nigeria, Djibouti, Bangladesh, Pakistan, Tiongkok, Aljazair, Maroko, dan negara lainnya. Seluruh peserta sangat antusias dan mengikuti kegiatan hingga akhir acara.
“BAMBA” adalah seorang syeikh yang pertama kali mensyi’arkan agama Islam di Senegal, nama lengkap beliau yaitu Syeikh Ahmadou Bamba. Acara ini merupakan suatu perayaan keberangkatan pengasingan Bamba yang kemudian menjadi simbol perlawanan damai terbesar melawan penindasan kolonial Prancis.
Acara dimulai pukul 13.00 siang waktu Beijing, dimulai dengan melakukan “Kurel” yaitu membaca tulisan puisi yang dibuat oleh Syeikh Ahmadou Bamba secara bersama-sama dengan membentuk lingkaran sebagai bentuk memuliakan Allah dan Nabi. Sambil memperhatikan mereka melakukan “Kurel”, kami disuguhkan cemilan yang dinamakan “Beignet” atau sejenis roti yang di dalamnya diisi dengan daging dan mayones dengan minuman seperti kopi susu sebagai pendamping cemilan tersebut.
Picture
Kurel dan sambutan ketua panitia yang dipimpin oleh Massamba Fall (Foto: ketua bidang kader, Oki Irawan)
       
Setelah “Kurel”, acara dilanjutkan ke sesi berikutnya yaitu penyampaian informasi tentang histori Syeikh Ahmadou Bamba, disampaikan oleh Massamba Fall yang merupakan ketua komunitas muslim Senegal di Beijing. Dalam penyempaiannya, Massamba menjelaskan bahwa bagaimana keadaan senegal saat itu yang sedang dijajah oleh negara lain dan bagaimana Syeikh Ahmadou Bamba memimpin untuk berjihad dalam mencapai perdamaian tanpa kekerasan.
Picture
Kegiatan “Kurel” yang diikuti oleh jamaah (Foto: ketua bidang kader, Oki Irawan)
     
Kegiatan berikutnya masih dalam bentuk memuliakan Allah dan Nabi Muhammad SAW, dengan cara mereka mengucapkan kalimat tauhid sambil berdiri membentuk lingkaran dan berputar di lingkaran tersebut yang dinamakan “Sam Fall” kemudian mereka mengajak tamu untuk bergabung dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan sesi pertama “Sam Fall” diakhiri makan siang, Shalat magrib dan Isha berjamaah. Makan siang bersama dengan hidangan khas Senegal di antaranya nasi spesial, ayam, coucos, cridite dan lainnya. Jamuan makan siang diakhiri dengan “Bissap”, sejenis minuman khas Senegal dengan cita rasa khusus. Sedangkan untuk shalat maghrib dan Isha’ berjamaah dipimpin oleh Ketua Bidang Dakwah PCIMT-Regional Beijing, Bapak Adia Putra Wirman, mahasiswa program Ph.D. BUCT.
Picture
Ketua Bidang dakwah Bapak Adia (kiri), bersama ketua PCIMT-Regional Beijing (dua dari kanan) beserta saudara muslim dari Senegal serta Bangladesh dan salah satu view shalat jama’ah. (Foto: ketua bidang kader: Oki Irawan)
       
Setelah sholat Isha dilanjutkan dengan acara yang sama yakni melakukan “Kurel” dan “Sam fall”. Di saat kami menyaksikan mereka melakukan kegiatan untuk memuliakan Allah dan Nabi itu ada hal yang menarik perhatian kami, yaitu baju muslim khas Senegal yang mereka gunakan. Baju muslim yang mereka gunakan ialah “Baye Lahat” dengan aksesoris tambahan seperti tas kecil yang dikalungkan di leher yang digunakan untuk membawa Al-Quran dan salah satu dari kami diperkenankan untuk menggunakannya serta foto bersama dengan mereka.
Picture
Menu makan siang (kiri), Bissap dan makan malam (kanan); (Foto: ketua bidang kader: Oki Irawan)
       
Seluruh rangkaian Acara “BAMBA DAY” selesai pada pukul 21:00 waktu Beijing dan diakhiri dengan makan malam bersama dengan hidangan cita rasa khas Senegal, namun berbeda dari menu makan siang. Makan malam ini tersaji hidangan yang lebih lengkap seperti kentang goreng, salad, mayones yang dicampur dengan beberapa sayuran, roti “beignet” dan lainnya. Acara ini sangat baik untuk kita khususnya kami PCIMT-Regional Beijing yang dapat menambah pengetahuan dan tali silaturahim terhadap saudara muslim dari negara lain yang ada di Beijing.
Picture
Sekretaris umum PCIMT-Regional Beijing bersama dengan saudara Muslim Senegal dan jamuan makan malam (Foto oleh : ketua bidang kader, Oki Irawan)
      
Besar harapan PCIMT-Regional Beijing untuk terus memperluas jaringan sesama saudara muslim dari berbagai Negara. Semoga tali silaturahim ini tetap terjalin dan bersama-sama untuk tetap berlomba-lomba dalam kebaikan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
 

Dikirim Oleh :
Penulis:
M. Firmansyah (Mahasiswa Master, Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
Editor: 
Faqih Ma’arif (Mahasiwa Doktoral,Jurusan Teknik Sipil, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing), Ketua PCIMT Regional Beijing dan Ketua Pukat Science dan Tech PPIT
5 Comments

New family: Huanying lai dao Chengdu

24/10/2018

0 Comments

 
Picture
Oleh : Nova Edvike Trinanda, Mahasiswi Public Administration  Sichuan University, Chengdu, Sichuan, China.

Huanying…huanying..

A few days ago kami kedatangan keluarga baru. Kurang lebih 45 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah di negeri Tirai Bambu  tiba di Chengdu sore itu. Diantaranya 20 mahasiswa S1 di Chengdu Traditional Chinese Medicine, dan selebihnya S1 dan S2 di Sichuan University, Sichuan Normal University, dan Chengdu Jiaotong University. Chengdu adalah salah satu tempat terbaik di China, mulai dari suhu, makanan, masyarakat, juga tempat-tempat wisata yang menarik.

Kami dari Divisi Edukasi dan Pengembangan Anggota PPIT ranting Chengdu sangat antusias menyambut para mahasiswa baru. Hingga di hari kedua mereka tiba di Chengdu kami mengajak mereka  keliling kota Chengdu, diantaranya pergi makan ke sebuah restaurant halal, masjid, museum, dan mengantar membuat metro card. Mau tau detail ceritanya? Lets check it out.

Well, first kami bertemu di Metro Station (udah diatur dihari sebelumnya), this is first gathering tapi this is  out of thinking lah yah, para mahasiswa baru ternyata sangat ramah dengan sapaan dan candaan receh mereka. Sayangnya, hanya sekitar 15 orang saja yang bisa hadir, karena lainnya perlu mengurus visa, kartu bank, dan lain-lain. And then, we went to mosque dong, of course masjid jadi tempat pertama yang harus dikunjungi, karena we think that the first important think ya mereka harus tau dimana letak masjid. Tiba dimasjid ternyata pas waktu adzan dikumandangkan, jadi kami melaksanakan sholat berjamaah di masjid.
Picture
The second place is Restaurant, then kami pergi ke sebuah restaurant halal yang dekat dengan masjid. Disana all of  makanan yang dihidangkan adalah makanan jenis China, dan ini pertama kali mereka mencicip masakan China. Dan harus tau dong, mereka ternyata menyukainya, first time makan masakan China dan langsung suka itu menurut aku sih belong to good attitude.
​

The third place, we went to museum, tapi sayangnya kami belum sempat masuk kedalam museum karena waktu nya tidak memadai. Para mahasiswa baru lebih tertarik berkeliling disekitaran museum, karena ada beberapa jajanan, souvenir, dan pernak-pernik khas Chengdu yang dijual di tempat ini. Di antaranya Panda, yes mascot Chengdu. That’s why kami belum sempat mengunjungi museum.
Picture
Jam sudah menunjukkan waktu untuk kami berpamitan, kami berpisah di stasiun kereta bawah tanah. Thanks for that day guys, Welcome to Chengdu, see yaa next time
0 Comments
    Picture

    Reportase Netizen

    Memuat  artikel ringan tentang reportase / laporan pandangan mata dari sebuah peristiwa oleh para netizen.
    Semua pengunjung dapat mengirimkan reportase dan reportase tersebut secara berkala akan dilakukan poling artikel favorite yang pemenangnya berhak memperoleh bingkisan menarik (untuk mengikuti/melihat poling silahkan klik disini). Adapun cara mengirim reportase tersebut dengan menyebut nama dan identitas kemudian mengirim file naskah reportase melalui form berikut : 

      Form Reportase

      Max file size: 20MB
    Submit

    Archives

    January 2021
    December 2020
    November 2020
    May 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    August 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Husnul Khotimah Nanjing
    Internasional
    KBRI Beijing
    Kemahasiswaan
    Kemuhammadiyahan
    Lingkar Pengajian Beijing
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Guangzhou
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Nanning
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    Nasional
    PCIM CHINA
    PCIMT Nanjing
    PCIMT Wuhan
    Permit Beijing
    PPI Tiongkok
    PPIT Wuhan

    RSS Feed

    Di dukung oleh BPTI UHAMKA
BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA