Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

KONSEP ISLAM TENTANG HIDUP BERKELUARGA

27/5/2019

0 Comments

 
Picture
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Beijing, 18/05/19. Dalam ajaran agama Islam terdapat 5 dasar yang disampaikan oleh Allah SWT dalam setiap syariat yang Allah SWT terapkan kepada kita umat manusia yaitu “Maqâshidusy Syarî’ah”. Dalam “Maqâshidusy Syarî’ah” salah satunya yaitu “hifzhun din” yaitu bahwa sesungguhnya ajaran agama Islam mengajarkan kita untuk memelihara agama. Selain itu disebutkkan juga bahwa ajaran agama Islam dalam syariatnya mengajarkan kita untuk menjaga keturunan atau “hifzun nasli” yang berarti kita manusia agar sebagai makhluk biologis masih dapat menyalurkan hasrat biologisnya akan tetapi juga menunjukkan bahwa menikah itu adalah ibadah.

Ustadz Taufiq mengatakan bahwa “Rasulullah SAW pernah menyampaikan: setiap orang itu harus bersedekah setiap hari karena kita ini diberikan sekian banyak kenikmatan yang harus dibayarkan sedekahnya setiap persendian di tubuh kita yang jumlahnya ada 360 persendian. Semua persendian tersebut harus kita sedekahi bisa dalam bentuk materi, bisa juga sedekah dalam bentuk dzikir (ucapan tasbih, tahmid dan tahlil), atau dalam bentuk amar ma’aruf nahi munkar dan termasuk kebaikan bersedekah itu diperoleh ketika seseorang berhubungan suami-istri atau ketika seorang laki-laki menjumpai istrinya dan mendapatkan pahala. Kemudian Rasulullah SAW ditanya oleh salah satu sahabat “Bagaimana mungkin ya Rasul mendatangi istri bisa disebut sebagai suatu ibadah?” Nabi Muhammad SAW menjawab “Kalau ada seseorang menuangkan sesuatu tepat di tempat yang benar tetapi ada juga yang membuang hajatnya di tempat yang salah bukankah itu menjadi dosa, kalau itu dosa berarti menuangkan hajat mendatangi istrinya pada tempat yang sudah ditentukan sesuai syariat itu berarti namanya suatu kebaikan dan kebaikan itu akan mendapatkan pahala”. “Oleh karena itu, segeralah kalian menikah agar mendapatkan pahala tersebut”, ujar ustadz Taufiq yang merupakan Da’I ambassador Dompet Dhuafa-Indonesia.

Picture
Ada pelajaran dari orang tua kita dahulu yang menyatakan jika ingin menikah tidak harus menunggu mapan terlebih dahulu baru menikah atau dalam Bahasa Portugal-Indonesia yaitu “sing penting nikah dulu baru dadi wong sugih”. Disebutkan juga dalam QS. An-Nur:32, Allah berfirman:
وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.
stadz Taufiq menerangkan bahwa “Dalam QS. An-Nur:32 ini Allah SWT berjanji kalau masih faqir atau miskin jangan khawatir nanti Allah SWT akan membuatnya kaya setelah menikah. Maka dari itu, mulai saat ini rubahlah persepsi kita bahwa jika kita ingin menikah tidak harus menunggu mapan terlebih dahulu sebagaimana orang tua kita dahulu sewaktu nikah belum punya apa-apa tapi nyatanya lambat laun Allah SWT akan memberikan kemudahan kita untuk mendapatkan rezeki yang lebih banyak dan ternyata itu juga yang diajarkan oleh agama Islam agar kita itu mendambakan sebuah keluarga yang dimana tempat kita dapat menyalurkan hasrat biologisnya dan kebaikannya merupakan suatu ibadah”. Kata Rasulullah SAW “annikahu nishfuddiin, falyattaqillaha finnish filbaaqii” yang artinya: nikah itu memenuhi separuh dari agama, sehingga bertakwalah pada separuh lagi sisanya. “kalau sudah menikah ada sesuatu yang dapat kita rem termasuk kesempatan untuk beribadah karena ketika pemasukan kita bertambah ada niat untuk memberikan nafkah. Pemberian nafkah itu merupakan bagian dari suatu kewajiban yang di mana jika kita menjalankan kewajiban tersebut berarti kita sedang beribadah dan nilai ibadah kita menjadi bertambah. Jadi setiap yang dilakukan oleh seorang suami atau istri itu akan menjadi nilai ibadah dan berbahagialah bagi yang sudah menikah karena Allah SWT sudah memberikan petunjuk jalan yang benar kepada kita semua dengan ajaran agamanya yang sudah kita praktikkan bersama”, tambah Ustadz Taufiq.

Picture
Ustadz Taufiq menambahkan dalam ceramahnya kepada jama’ah “kita sebagai manusia jangan lupa bahwa kita akan diminta pertanggungjawabannya nanti di akhirat seperti kata Nabi Muhammad SAW kepada Sahabatnya, beliau bersabdah “kullukum ra’in wakullukum mas`ulun an raiyyatihi” yang artinya: setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang bagaimana kepemimpinannya”. “Setiap pemimpin Negara dimulai dari yang tinggi hingga terendah itu akan dimintai pertanggungjawaban termasuk juga laki-laki akan dimintai pertangguungjawabnnya sebagai kepala keluarga dan istri dirumah pun akan diisebut juga sebagai pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap harta yang dititipkan oleh suaminya, bahkan pembantu pun dikatakan juga sebagai pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya dalam mengelola rumah tangga, jadi semua orang itu adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawabannya. Maka dari itu, para suami jangan sampai melupakan atau terlena dengan tugasnya dan juga jangan berkecil hati karena setiap tugas yang dilakukan secara baik akan mendapatkan imbalan atau penghargaan yang setimpal dengan perjuangan untuk memperjuangkan agar kewajibannya dapat terpenuhi”, tutup Ustadz Taufiq.
Baca Juga: 0.122 detik dan 0.376 detik: Kisah Di Matikannya Nabi Uzair dan Tertidurnya Ashabul Kahfi
Demikianlah kita sebagai manusia yang akan terus berproses agar setiap jenjang kehidupan kita tidak ada yang dilupakan bahwa pada masanya kita sudah menjalankan tugas kita dengan sangat baik.

​Semoga bermanfaat.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
0 Comments

Fiqih Wanita

27/11/2018

0 Comments

 
Picture
Peserta Liqo kedua, Lokasi di Masjid Niujie [foto: LPB]
​

Fiqh Wanita “DARAH” 

Bersama Ustadzah dr.Ferihana Ummu Sulaym
Picture
Beijing-Tiongkok, kegiatan Halaqoh akhwat kembali diadakan pada tanggal 17 November 2018 bertempat di Masjid Niujie, dengan mengangkat tema tentang Fiqh wanita: Darah (Haid), Kegiatan dimulai pukul 02.30 PM waktu Beijing.

Pembahasan kali ini mendapat antusias dari para peserta yang hadir karena tema inilah merupakan rutinitas yang dialami semua wanita. Banyak dari peserta yang masih belum mengetahui secara detail apa yang harus dilakukan ketika mengalami haid dan apa yang dilarang ketika sedang haid.
Ustadzah dr.Ferihana Ummu Sulaym sebagai pemateri menyampaikan beberapa hal mengenai tema kali ini antara lain:

Pertama, ciri-ciri darah haid adalah berwarna merah kehitaman, memiliki bau yang khas (bau busuk, amis), darah haid lebih kental / bergumpal seperti jelly, dan memiliki masa waktu (ada yang 1 bulan sekali, 2 bulan sekali, 3 bulan sekali, 14 hari sekali, dll). Ciri-ciri tersebut dapat dijadikan patokan untuk mengetahui apakah darah yang keluar dari farji seorang muslimah itu adalah darah haid atau bukan.

Kedua, larangan saat wanita haid adalah sholat, puasa, tawaf, dan melakukan hubungan suami istri (jima). Allah Ta’ala berfirman yang artinya “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.”(QS. Al-Baqarah:222). 

Mengenai membaca Al-Qur’an ketika haid sebagian ulama ada yang tidak memperbolehkan dan ada yang memperbolehkan (ada yang memperbolehkan membaca mushaf yang ada terjemahannya, ada yang memperbolehkan memegang mushaf dengan sarung tangan). Selain itu mengenai masuk masjid ketika sedang haid (diperbolehkan masuk masjid, tetapi tidak diperbolehkan mengotori masjid).

Ketiga, darah istihadhah (darah yang keluar dari farji wanita di luar waktu haid). Untuk ciri-ciri dan hukum darah istihadhah adalah selain yang disebutkan pada darah haid. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata yang artinya “Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk mengikuti kebiasaan haid (sebagai patokan), kalau tidak punya kebiasaan, maka melihat pada perbedaan warna darah (tamyiz), jika tidak bisa membedakan, maka melihat pada kebiasaan wanita pada umumnya yaitu enam atau tujuh hari. Walllahu a’alam.

Keempat, darah nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan, untuk darah-darah yang keluar sebelum melahirkan bukan darah nifas, jadi masih diwajibkan untuk sholat. 


Picture
Peserta menyimak dengan seksama materi kajian tentang fiqh wanita:haid [foto: LPB]
Kurang lebih ada tujuh pertanyaan yang bisa dirangkum, di antaranya: pertanyaan pertama, biasanya mengalami haid dengan selang waktu 7 atau 10 hari, ketika sudah 7 hari maka harus mandi wajib, benarkah pernyataan ini? Jawab, jangan terburu-buru, harus memastikan terlebih dahulu apakah haid sudah tuntas atau belum dengan memperhatikan ciri-ciri darah haid untuk memastikannya.

Pertanyaan kedua, sebelum menikah, masa waktu haid 7 sampai 10 hari, setelah menikah hanya 3 hari, apakah hal tersebut normal? Jawab, tidak apa-apa, karena memang terjadi perubahan pada haid sebelum dan sesudah menikah.

Pertanyaan ketiga, apakah pembalut yang telah digunakan harus dicuci, dan apakah jika tidak dicuci maka akan menjadi media makanan setan? Jawab, jika memang ingin dicuci tidak apa-apa dan jika tidak dicuci pun tidak apa-apa (yang penting pembalut yang telah digunakan dibungkus rapi sebelum dibuang).

Pertanyaan keempat, misalnya seorang wanita haid pada pukul 2 siang, tetapi dia belum melaksanakan sholat dzuhur, jadi apa hukumnya untuk sholat dzuhur yang belum dikerjakannya? Jawab, harus mengganti sholat dzuhur tersebut setelah masa haid berakhir.

Pertanyaan kelima, bagaimana hukumnya darah nifas pada wanita apabila wanita tersebut kegugran? Jawab, keguguran bukan termasuk darah nifas, darah ketika keguguran termasuk darah istihadhah. 

Pertanyaan keenam, apakah terdapat hukum untuk keramas pada saat haid, dan dalam segi kedokteran , apakah juga terdapat pengaruhnya? Jawab, tidak ada masalah jika keramas pada saat haid, dan tidak ada masalah juga untuk hal medisnya.

Pertanyaan
ketujuh, bagaimana hukum sholat ketika sedang keputihan? Jawab, cukup dibersihkan dan sholat seperti biasa, ketika sedang keputihan disarankan menggunakan pentiliner, untuk mengurangi keputihan disarankan menghindari menggunakan pakaian dalam yang lembab,

Setelah sesi tanya jawab berakhir, kemudian kegiatan penyampaian materi ditutup oleh
dr. Ferihana Ummu Sulaym
.


Kegiatan selanjutnya adalah sholat ashar berjamaah, dilanjutkan dengan bersama-sama membaca Al-Qur’an. Halaqah Akhwat ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ustadzah Nalini Nusantika. "Semoga apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua, dapat menjadi tabungan amal kita kelak diakhirat dan kedepannya dapat melaksanakan kegiatan seperti ini dengan lebih baik" pesan Nalini Nusantika menutup acara.

Nashrun Minallah wa Fathun Qarib

Picture
Penulis:
Elmy Nur Azizah, (Mahasiswa Master, Jurusan Business Administration, Beijing University Chemical of Technology-Beijing / Bendahara Umum PCIMT-Regional Beijing)
0 Comments

Memahami Tauhid

5/11/2018

3 Comments

 
Picture
Kegiatan LIQO perdana Lingkar Pengajian Beijing

“MEMAHAMI TAUHID”
Bersama Ustadzah dr.Ferihana Ummu Sulaym


​Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Beijing-Tiongkok, Pertama kalinya dalam kepengurusan LPB 2018, kegiatan Liqo Akhwat Beijing diadakan pada 3 November 2018 bertempat di Masjid Madian. Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap 2 minggu sekali ini Mengambil tema tentang “Memahami Tauhid”  dengan pemateri Ustadzah dr. Ferihana Ummu Sulaym yang merupakan seorang dokter sekaligus ustadzah, Founder Klinik Gratis Dhuafa Rumah Sehat Muslim dan Dhuafa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahim antar muslimah dari berbagai kampus yang berada di Beijing.

Kegiatan dimulai
sekitar pukul 02.30 PM waktu Beijing, dibuka oleh Pembina LPB Ustadzah Nalini Nusantika. Selanjutnya, sekilas tentang profil pemateri, beliau adalah sosok muslimah yang luar biasa, karena mengabdikan hidup sekaligus mengamalkan ilmu yang diperoleh untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dengan tidak membedakan agama, suku, etnik, atau golongan lainnya.



Picture
Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

Beliau merupakan pendiri Klinik Gratis Dhuafa yang diberi nama Rumah Sehat Muslim dan Dhuafa di Bantul, Yogyakarta. Jam operasional klinik beliau adalah 24 jam dengan tidak memungut atau mematok biaya kepada setiap pasien. Di dalam klinik, hanya disediakan kotak amal bagi yang memang ingin memberikan untuk biaya operasional.

Dalam materi inti,
beliau menyampaikan sekaligus meluruskan tentang pengertian Tauhid, dan sudah benarkah pemahaman kita selama ini mengenai Tauhid. Tauhid merupakan perkara utama bagi manusia karena perkara Tauhid jauh lebih penting dan utama dari perkara mengenakan jilbab, dari perkara sholat dan dari perkara ibadah-ibadah lainya. Tauhid terbagi menjadi 3 yakni pertama Tauhid Rububiyah adalah mentauhidkan Allah SWT dalam perkara penciptaan alam, kedua Tauhid Uluhiyah mentauhidkan Allah SWT dalam perkara ibadah kepada-Nya, ketiga Tauhid Asmawasifat yakni tidak boleh menyamakan Allah SWT dengan manusia dan tidak boleh pula menolak sifat. Beliau juga menyampaikan bahwasanya Tauhid yang paling penting yang merupakan pintu masuk syurga adalah mengenai perkara Tauhid Uluhiyah. Mengapa? karena Banyak sekali saat ini masyarakat yang tidak sadar bahwasanya perbuatan mereka adalah termasuk perkara yang menandingi Allah SWT yakni mencintai seseorang (kekasih jika belum menikah, suami, istri, anak, dll), seperti mencintai Allah SWT. Perkara ini sudah termasuk jenis syirik mahabbah (syirik dalam kecintaan) dan melanggar Tauhid Uluhiyah, dalam hadist Ibnu Qayyim Al-Jauziyah disebutkan bahwa “Orang-orang yang melakukan kesyirikan dalam perkara cinta dan pengagungan, yaitu mencintai makhluk sebagaimana cinta kepada Allah, maka mereka itu tidak diampuni Allah”. Maka dari itu sebagai seorang muslim kita harus terus mendalami Tauhid Uluhiyah dan benar-benar menanamkan dengan baik dalam hati dan pikiran kita, agar kita terhindar dari melakukan perbuatan syirik mahabbah dan terhindar dari melanggar Tauhid Uluhiyah.

Picture
Peserta menyimak dengan seksama materi kajian tentang tauhid

Dalam kesempatan ini pula dr. Ferihana Ummu Sulaym menyampaikan perihal lain yakni waktu mustajab yang Insha Allah pasti diijabah oleh Allah adalah di ujung sholat wajib sebelum salam, di antara adzan dan iqomah, di hari jumat khususnya bada ashar, ketika awal melihat mendung/hujan lebat, ketika bepergian/safar, hari rabu bada duhur hingga ashar, ketika ayam jago berkokok dimalam hari, di waktu berpuasa, ketika berbuka puasa, waktu sahur (30 menit sebelum adzan). Beliau juga menyampaikan terdapat orang-orang yang pertama kali dimasukkan ke dalam neraka yakni, orang yang menghafal Al-qur’an bukan karena Allah tetapi karena riya, orang yang bersodaqoh bukan karena Allah tetapi karena ingin dilihat baik oleh orang lain, dan orang yang berperang atau berjihad bukan karena Allah tetapi karena riya.

Picture
Pemberian kenang-kenangan dari LPB kepada pengurus masjid

Sebagai penutup kegiatan diakhiri dengan Sholat Ashar, yang dilanjutkan dengan  membaca Al-Qur’an dan shalat maghrib berjamaah. Seluruh peserta mendapatkan buku saku dzikir yang diberikan secara gratis oleh dr. Ferihana Ummu Sulaym. Tidak lupa dari LPB memberikan kenang-kenangan kepada salah satu pengurus masjid madian sebelum ditutup secara resmi dengan berdo’a.

Semoga kegiatan ini menjadi tabungan amal kita kelak di akhirat dan kedepannya dapat melaksanakan kegiatan seperti ini dengan lebih baik.
Nashrun Minallah wa Fathun Qarib
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis:
Elmy Nur Azizah, (Mahasiswa Master, Jurusan Business Administration, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
Rev.& Ed.:
Faqih Ma’arif (Mahasiswa Doktoral, Jurusan Teknik Sipil, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing)
3 Comments

“ASSALAMUALAIKUM BEIJING 2018”

15/10/2018

2 Comments

 
Picture
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
​
Acara "Assalamualaikum Beijing" diselenggarakan oleh Lingkar Pengajian Beijing (LPB) pada hari sabtu tanggal 13 Oktober 2018, bertempat di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing. Acara ini di ikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari berbagai Universitas yang berada di Beijing. Acara ini diselenggarakan dalam rangka untuk menjalin silaturahim seluruh mahasiswa baru, tidak terkecuali mereka yang baru bekerja di Beijing.
 
Acara yang dirangkai sangat menarik, dimulai dengan sambutan, pemberian motivasi, shalat dzuhur berjamaah, donasi kedua untuk korban bencana Palu dan Donggala, dan games menarik lainnya. Terasa lengkapnya acara ini karena menu makan siang yang disajikan mengingatkan mereka pada bumi pertiwi yaitu masakan khas Indonesia yang dibuat oleh teman-teman dari Beijing Sport University (BSU). Acara ini diakhiri dengan do’a bersama untuk saudara kita di Palu, Sulawesi.
 
Dalam sambutannya, Pembina Lingkar Pengajian Beijing (LPB) yaitu bapak Faqih Ma’arif memberikan kami beberapa catatan penting untuk dapat belajar di negeri orang, beliau berpesan kepada kami 3 hal, yaitu: pertama, Turut prihatin dengan peristiwa gempa yang terjadi di Palu, serta memberikan paparan akademis terkait dengan pemahaman soal Kegempaan yang masih perlu diluruskan. Kedua, beliau menyampaikan nasehat  Umar Bin Khatab dalam mengenal watak seseorang. “Diceritakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ada seorang laki-laki berkata kepada Umar, "sesungguhnya si Fulan itu orangnya baik." Umar bertanya, "Apakah Engkau pernah bersafar bersamanya?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar bertanya, "Apakah engkau pernah bermuamalah (berbisnis) dengannya?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar bertanya, "Apakah engkau pernah memberinya amanah?" Lelaki itu menjawab, "Belum pernah." Umar berkata,"Kalau begitu engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. Barangkali engkau hanya melihat dia shalat di masjid.?" (Mawa'idz Shohabah)." dan pesan ketiga adalah “AL- ADAB FAUQOL ILMI” tancapkan pada hatimu rasa hormat pada mereka yang sudah tua umurnya apa pun status mereka, “paparnya”. Peserta sangat antusias dalam menyimak paparan Pembina LPB tersebut.
Selanjutnya Bapak M. Irfan Ilmie menyampaikan materi utama terkait dengan pentingnya menuntut ilmu. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang pentingnya menuntut ilmu bagi seseorang sebagai berikut: “Dalam kitab Riyadhus Shalihin Kitabul Ilmi Al Imam An Nawawi menyebutkan hadits nabi shallalahu’alaihi wasallam, Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim). Kemudian senada dengan Pembina LPB, beliau menyampaikan tentang pentingnya tawadhu, menghormati orang yang lebih tua, meskipun ilmu kita tinggi.

Seluruh rangkaian acara ditutup dengan perkenalan pengurus Lingkar Pengajian Beijing (LPB) oleh Ketua LPB Saudara Adanan Purba, disertai dengan pemaparan program kerja, dan launching buku saku kehidupan muslim di Beijing seperti terlampir di bawah. Pada akhir acara, pengumpulan donasi korban gempa dan tsunami donggala tahap II terkumpul sebesar 2.166RMB, yang sebelumnya pada Tahap I terkumpul sebesar 4875RMB. Nilai Donasi tahap II diprediksikan akan terus bertambah.
​
Dengan berakhirnya acara ini, panitia berharap agar Lingkar Pengajian Beijing (LPB) bisa menjadi sarana silaturahim antar warga muslim Indonesia yang berada di Beijing.
​
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
 
Penulis:
M. Firmansyah (Mahasiswa Master, Jurusan Business Manajemen, Beijing University Chemical of Technology-Beijing), Sekretaris Umum PCIMT Regional Beijing.
Editor:
Faqih Ma’arif (Mahasiwa Doktoral,Jurusan Teknik Sipil, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing), Ketua Umum PCIMT Regional Beijing.
2 Comments
    Picture

    Reportase Netizen

    Memuat  artikel ringan tentang reportase / laporan pandangan mata dari sebuah peristiwa oleh para netizen.
    Semua pengunjung dapat mengirimkan reportase dan reportase tersebut secara berkala akan dilakukan poling artikel favorite yang pemenangnya berhak memperoleh bingkisan menarik (untuk mengikuti/melihat poling silahkan klik disini). Adapun cara mengirim reportase tersebut dengan menyebut nama dan identitas kemudian mengirim file naskah reportase melalui form berikut : 

      Form Reportase

      Max file size: 20MB
    Submit

    Archives

    January 2021
    December 2020
    November 2020
    May 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    August 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Husnul Khotimah Nanjing
    Internasional
    KBRI Beijing
    Kemahasiswaan
    Kemuhammadiyahan
    Lingkar Pengajian Beijing
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Guangzhou
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Nanning
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    Nasional
    PCIM CHINA
    PCIMT Nanjing
    PCIMT Wuhan
    Permit Beijing
    PPI Tiongkok
    PPIT Wuhan

    RSS Feed

    Di dukung oleh BPTI UHAMKA
BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA