Kedua pemateri tidak hanya bisa menyampaikan materi yang dipaparkan tetapi juga dapat mengajak para peserta untuk ikut terlibat dalam acara yang berlangsung singkat ini. Para peserta terpacu untuk terlibat dalam acara dikarenakan materi yang dipaparkan sangat menarik dan interaktif ditambah dengan peserta mendapat contoh kasus pada sesi workshop sebagai praktik dari pelatihan jurnalistik ini.
Acara dimulai pukul 13.18 CST dengan sambutan dan pembukaan acara terlebih dahulu oleh Bapak Yaya Sutarya Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Beijing. Beliau memiliki tugas bersama dengan Bapak H.E. Mr. Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar KBRI di Beijing. Selain memberikan sambutan dan membuka acara, beliau juga memberikan pesan-pesan khusus kepada peserta sebelum meninggalkan Aula KBRI.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Saudari Anatasya Vernanda Selaku Ketua Panitia dan sambutan dari Saudara Melvin Setiawan Suhanto selaku Ketua PERMIT Beijing.
Selanjutnya beliau menunjukkan data Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tingkat Internasional maupun di Indonesia dan jurnal yang telah dipublikasi serta terindeks dari peneliti di Indonesia sebagai outcome karya tulis ilmiah dari seorang peneliti. Kemudian beliau menjelaskan bentuk-bentuk dan ciri-ciri karya tulis ilmiah, keunggulan dan kelemahan karya tulis ilmiah dan kiat-kiat dalam membuat karya tulis ilmiah secara detail dan menarik.
Beliau mengatakan bahwa “tulisan merupakan cerminan dari keilmuan penulis tersebut, maka dari itu dalam menulis harus menentukan subjek penelitian sesuai dengan bidang yang diminati, tidak boleh egois dan sadar akan kemampuan diri jika ingin memilih kriteria level pada sistem kuartil (Q1-Q4) saat ingin publikasi jurnal tersebut.” Tidak hanya itu, beliau juga memaparkan bagaimana proses mengedit dan mempublikasi dari Open Journal System (OJS), bagaimana menilai kinerja keilmuan seorang peneliti dibidang keilmuannya melalui H-Index dan panduan dalam mengakses jurnal yang terindeks Scopus & Thompson Reuters, Elsevier, Springer dan beberapa sistem jurnal lainnya yang telah terindeks.
Sebagai penutup, beliau memberikan daftar nama-nama jurnal untuk memberikan kesempatan bagi peserta jika ada yang ingin publikasi jurnal dan membuat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan dibantu melewati proses tersebut sampai jurnal atau HKI tersebut publikasi tanpa dikenai biaya.
Beliau menjelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan jurnalistik, apa saja unsur atau nilai-nilai dari suatu berita dan bagaimana membuat berita dengan menggunakan cara berpikir piramida terbalik (dimulai dari kalimat yang terpenting dan diakhiri dengan kalimat yang umum). Dalam membuat berita, teknik mudah yang dapat digunakan oleh seorang jurnalis adalah dengan menggunakan 5 W + 1 H (Who, What, Where, When, Why dan How), tidak hanya itu seorang jurnalis juga harus memperhatikan bahasa yang ia gunakan agar bahasa tersebut bisa diterima oleh setiap lapisan masyarakat.
Secara umum, dalam karya jurnalistik terbagi dalam 3 bagian, yaitu: pertama, berita yang di dalamnya terdapat hard news dan soft news, kedua, feature yang di dalamnya terdapat profil, kisah sukses, tragedi dan perjalanan wisata dan ketiga, opini yang di dalamnya terdapat artikel, telaah dan editorial. Setelah pemaparan materi selesai, panitia memberikan waktu istirahat kepada peserta untuk makan malam dengan masakan bercita rasa Indonesia dan menjalankan ibadah shalat magribh bagi peserta yang beragama Islam. Masih dalam materi tentang “Tips and Trick Journalism”, acara berikutnya yaitu workshop dengan pemateri memberikan contoh berita sebagai latihan dalam membuat berita.
Dalam sesi ini, para peserta sangat antusias dan terpacu karena mereka dapat memberikan pendapat dan mengetahui ketentuan-ketentuan dalam membuat berita dimulai dari judul hingga kalimat akhir dari suatu berita. Kemudian beliau memberikan tugas kepada peserta untuk membuat berita atau tulisan sebagai bentuk mempraktikkan secara langsung dari apa yang telah disampaikannya dan akan dipilih 2 berita atau tulisan yang terbaik untuk mendapatkan hadiah.
M. Firmansyah (Mahasiswa Master, Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)