Tak Pernah Menyesal
Dyhan Ramadhan (Tongji Medical University Shanghai)
Tidak ada gemaan adzan Maghrib terdengar dirumah kita.
Tidak ada sorakan patrol warga saat sahur dirumah kita.
Yang ada hanya lah menatap jam ketika senja telah menyapa.
Yang ada hanya lah “Sendiri” ketika meyambut buka puasa.
Rumah, yang sepenuh nya arti tempat tinggal
Kini berubah dengan suasana yang berbeda,
Berbeda dari Ramadhan yang kami lakukan
Bersama orang-orang terdekat kami.
Tetapi, rumah ini lah yang mengajarkan kami arti dari kemegahan,
Bercampur baur dalam satu meja tertampakan sebuah kurma
teh hangat,bermakna toleransi yang menyatu
Karena masjid Tiongkok ini lah memberikan keramahaan di Ramadhan ini.
Sungguh kami rindu, hanya bayangan yang melewat
Melewatkan setiap momen Ramadhan dan hari raya dengan Keluarga,
Tetapi 15-20 tahun kedepan, Kami akan menoleh ke belakang
Dan pasti akan rindu dengan Ramadhan di Tiongkok ini
Di Rumah perantauan untuk menutut Ilmu.
Dyhan Ramadhan (Tongji Medical University Shanghai)
Tidak ada gemaan adzan Maghrib terdengar dirumah kita.
Tidak ada sorakan patrol warga saat sahur dirumah kita.
Yang ada hanya lah menatap jam ketika senja telah menyapa.
Yang ada hanya lah “Sendiri” ketika meyambut buka puasa.
Rumah, yang sepenuh nya arti tempat tinggal
Kini berubah dengan suasana yang berbeda,
Berbeda dari Ramadhan yang kami lakukan
Bersama orang-orang terdekat kami.
Tetapi, rumah ini lah yang mengajarkan kami arti dari kemegahan,
Bercampur baur dalam satu meja tertampakan sebuah kurma
teh hangat,bermakna toleransi yang menyatu
Karena masjid Tiongkok ini lah memberikan keramahaan di Ramadhan ini.
Sungguh kami rindu, hanya bayangan yang melewat
Melewatkan setiap momen Ramadhan dan hari raya dengan Keluarga,
Tetapi 15-20 tahun kedepan, Kami akan menoleh ke belakang
Dan pasti akan rindu dengan Ramadhan di Tiongkok ini
Di Rumah perantauan untuk menutut Ilmu.