Haru Biru Ramadhan di Negeri Tiongkok
Oleh: Riska Mutiara Wahyu (Huazhong University Of Science and Technology)
Gema Ramadhan kembali hadir menyapa
Derasnya doa mengalir pada bulan yang bersahaja
Sajadah digelar pada naungan cinta yang sempurna
Dalam hening menghitung butir tasbih penghambaan jiwa
Semesta berharap mendapatkan Lailatul Qadar yang istimewa
Ramadhan Karim Ramadhan Mubarak
Di negeri Tiongkok hamba-hamba-Nya berserak
Berjuang tertatih mengharap ridha Tuhan yang Maha Esa
Semarak menyambut bulan suci yang penuh berkah
La Mian mie Muslim menjadi pilihan santapan berbuka
Tang sup khas Tiongkok menjadi minuman pelepas dahaga
Namun Kurma dan Manisan tetap mejadi yang utama
Memenuhi seruan indah sabda Nabi yang Mulia
Lentera surgawi menerangi pada malam-malam rahmat
Muslim-muslim suku Hui menjadi imam dengan penuh penghayatan
Ketentraman jiwa terbit dari lantunan ayat-ayat
Menambah kecintaan pada Mesjid pembangkit semangat
Diperantauan penuntut ilmu menjadi khidmat
Ah, tak mengapa banyaknya perbedaan
Kitab suci mengatakan perbedaan adalah rahmat
Menghargai sesama menjadi i’tikad
Rasa cinta sesama Muslim menjadi maslahat
Sungguh! Benar-benar mengharu biru
Ramadhan menjadi pembuktian cinta yang hakiki
Ketaqwaan menjadi puncak dari serangkaian doa dan ikhtiar diri
Agar hati senantiasa suci bersih di Ridhai Ilahi Rabbi
Oleh: Riska Mutiara Wahyu (Huazhong University Of Science and Technology)
Gema Ramadhan kembali hadir menyapa
Derasnya doa mengalir pada bulan yang bersahaja
Sajadah digelar pada naungan cinta yang sempurna
Dalam hening menghitung butir tasbih penghambaan jiwa
Semesta berharap mendapatkan Lailatul Qadar yang istimewa
Ramadhan Karim Ramadhan Mubarak
Di negeri Tiongkok hamba-hamba-Nya berserak
Berjuang tertatih mengharap ridha Tuhan yang Maha Esa
Semarak menyambut bulan suci yang penuh berkah
La Mian mie Muslim menjadi pilihan santapan berbuka
Tang sup khas Tiongkok menjadi minuman pelepas dahaga
Namun Kurma dan Manisan tetap mejadi yang utama
Memenuhi seruan indah sabda Nabi yang Mulia
Lentera surgawi menerangi pada malam-malam rahmat
Muslim-muslim suku Hui menjadi imam dengan penuh penghayatan
Ketentraman jiwa terbit dari lantunan ayat-ayat
Menambah kecintaan pada Mesjid pembangkit semangat
Diperantauan penuntut ilmu menjadi khidmat
Ah, tak mengapa banyaknya perbedaan
Kitab suci mengatakan perbedaan adalah rahmat
Menghargai sesama menjadi i’tikad
Rasa cinta sesama Muslim menjadi maslahat
Sungguh! Benar-benar mengharu biru
Ramadhan menjadi pembuktian cinta yang hakiki
Ketaqwaan menjadi puncak dari serangkaian doa dan ikhtiar diri
Agar hati senantiasa suci bersih di Ridhai Ilahi Rabbi