Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Jatuh Cinta Pintu Bahagia

17/12/2019

0 Comments

 
Picture

Jatuh Cinta Pintu Bahagia

Akbar*
Semua orang pasti menikmati rasanya jatuh cinta. Sensasi yang begitu menyenangkan, membuat gemetar, tak mampu berkata namun tak henti tersipu malu. Mungkin terbersit di pikiran kita sewaktu masih beranjak dewasa atau tepatnya pada masa sekolah menengah pertama. Dimulai ketika hormon seksual kita mendorong rasa ketertarikan akan lawan jenis yang begitu membuat kita terkadang malu, rindu bahkan susah tidur atau konsentrasi saat guru menerangkan di kelas. Bahkan sering pula, rasa jatuh cinta yang tak terkontrol dan tak tersampaikan, memberi efek perubahan diri seperti lesu, mudah marah, bahkan nilai rapor menjadi korban.

Lantas, apakah tidak memungkinkan bagi manusia untuk memanfaatkan jatuh cinta yang rasanya begitu dahsyat. Semua menjadi berwarna dan bergairah jika kita berada dalam rasa itu. Semua makhluk hidup merasakan bahagia ketika jatuh cinta, terutama hewan dan manusia atau bahkan jin. Apakah jatuh cinta itu hanyalah masalah proporsi dan masalah jebakan hawa nafsu? Untuk masalah proporsi, sangat mudah dibantah karena jatuh cinta tak dapat kita kontrol, melihat pemandangan indah, membaca puisi, mendengarkan suara khas penyanyi tentang lagu mellow, atau bahkan memandang senyuman manis dari wanita atau pria. Kita akan jatuh cinta setiap detik tanpa terencana dengan apapun, sehingga jatuh cinta bukan masalah proporsi. Jatuh cinta dan keterkaitan hawa nafsu, ini yang sedikit perlu diperhatikan dan direnungkan lebih dalam. Apakah mungkin cinta tanpa hawa nafsu, atau mungkinkah dengan adanya nafsu maka kita bisa jatuh cinta. Hingga detik tulisan ini, saya sendiripun sulit mengambil garis tegas, walau lebih cenderung jatuh cinta memerlukan hawa nafsu karena itu naluri makhluk hidup atau manusiawi. Namun yang terpenting adalah, manusia harus meletakkan perangkat akal dan pikiran untuk tidak melampiaskan semua hawa nafsu, meski kita begitu mencintai.

Demi menghemat tulisan, saya akan mengaitkan dalam konteks jatuh cinta dan bahagia. Allah-pun selalu mengaitkan pentingnya bahagia dan selalu memancing kita untuk terus menerus jatuh cinta kepada-Nya. Di dalam Al-Qur’an, Allah memberikan clue yaitu: beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang muslim atau orang muslim tak pernah putus asa dan bersedih hati. Bukankah itu berarti Allah mengingatkan kita untuk bahagia. Lalu bagaimana relasi bahagia dan jatuh cinta. Allah juga memberi clue: orang-orang yang berilmu beberapa derajat tinggi dibandingkan manusia lainnya. Allah menyukai orang berilmu karena hanya dengan ilmu manusia akan tak henti jatuh cinta kepada Allah.  Contohnya, ketika ilmuwan berhasil mendalami proses pembentukan bayi, para ilmuwan takjub bagaimana bisa sel tertentu yang semuanya hidup, tiba-tiba mematikan dirinya dan membentuk jari, kuku, telinga, hidung pada batas yang proporsional. Setelah menyaksikan itu, ilmuwan menjadi kagum dan semakin jatuh cinta akan kuasa sang pencipta, Allah SWT. Ini salah satu gambaran kecil, mengapa allah mendorong kita untuk berilmu agar kita senantiasa jatuh cinta kepada-Nya. Oleh sebab itu pula, ketika sholat, takbir kita adalah Allahu Akbar, karena jatuh cintanya kita kepada kekuasaan Allah SWT, yang kita rasakan dan saksikan setiap detik. Hingga apapun yang membuat kita jatuh cinta, itu adalah percikan dari-Nya. Bukankah Allah mengatakan, “aku berada dimanapun engkau memandang”.  Ketika kita senantiasa berada dalam suasana jatuh cinta, kita akan selalu bahagia. Sudahkah anda jatuh cinta hari ini? Wallahua’lam bishawab.

​* Mahasiswa Program Doctoral  Huazhong University Of Science and Technology, Wuhan, Tiongkok.
0 Comments



Leave a Reply.

    Picture

    Opini Netizen

    Memuat artikel yang berisi ide, gagasan, pendapat para pengunjung terhadap suatu peristiwa/momentum.
    Pengunjung bisa mengirim artikel Opininya dan terhadap artikel opini tersebut secara berkala akan dilakukan poling untuk menjadi artikel favorite yang pemenangnya berhak memperoleh apresiasi dan bingkisan menarik (untuk melihat/mengikuti poling silahkan klik di sini). Adapun cara mengirim artikel opini tersebut dengan mengunggah file artikel opininya melalui form berikut :

      Form Artikel Opini

      Tulis nama anda, boleh menulis nama dengan alias
      Tulis status anda sebagai mahasiswa atau karyawan disertai Kampus / Instansi anda
      Max file size: 20MB
    Submit

    Archives

    November 2020
    December 2019
    November 2019
    November 2018
    October 2018
    September 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Agama
    Hukum
    Internasional
    PPI Tiongkok

    RSS Feed

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA