Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

SEJARAH TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI

17/11/2020

0 Comments

 
A. Definisi TIK
 
        Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah istilah yang lebih luas untuk Teknologi Informasi (TI), yang mengacu pada semua teknologi komunikasi, termasuk internet, jaringan nirkabel, ponsel, komputer, perangkat lunak, middleware, konferensi video, jejaring sosial, dan lainnya.
TIK adalah aplikasi dan layanan media yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, mengambil, menyimpan, mengirim, dan memanipulasi informasi dalam bentuk digital.
 
        TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
1. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
 
B. Sejarah TIK
 
            Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini.
Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi Trans-Atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.
 
            Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943.
 
            Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok barat (Amerika Serikat) dan blok timur (Uni Soviet) justru memacu perkembangan tekologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
 
Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
 
          Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital.
 
         Produk hasil konvergensi saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri.
Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
 

Mazwa Kholisah
2001025027 

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah TIK PGSD sebagaimana yang tertuang dalam onlinelearning.uhamka.ac.id 
0 Comments

Jatuh Cinta Pintu Bahagia

17/12/2019

0 Comments

 
Picture

Jatuh Cinta Pintu Bahagia

Akbar*
Semua orang pasti menikmati rasanya jatuh cinta. Sensasi yang begitu menyenangkan, membuat gemetar, tak mampu berkata namun tak henti tersipu malu. Mungkin terbersit di pikiran kita sewaktu masih beranjak dewasa atau tepatnya pada masa sekolah menengah pertama. Dimulai ketika hormon seksual kita mendorong rasa ketertarikan akan lawan jenis yang begitu membuat kita terkadang malu, rindu bahkan susah tidur atau konsentrasi saat guru menerangkan di kelas. Bahkan sering pula, rasa jatuh cinta yang tak terkontrol dan tak tersampaikan, memberi efek perubahan diri seperti lesu, mudah marah, bahkan nilai rapor menjadi korban.

Lantas, apakah tidak memungkinkan bagi manusia untuk memanfaatkan jatuh cinta yang rasanya begitu dahsyat. Semua menjadi berwarna dan bergairah jika kita berada dalam rasa itu. Semua makhluk hidup merasakan bahagia ketika jatuh cinta, terutama hewan dan manusia atau bahkan jin. Apakah jatuh cinta itu hanyalah masalah proporsi dan masalah jebakan hawa nafsu? Untuk masalah proporsi, sangat mudah dibantah karena jatuh cinta tak dapat kita kontrol, melihat pemandangan indah, membaca puisi, mendengarkan suara khas penyanyi tentang lagu mellow, atau bahkan memandang senyuman manis dari wanita atau pria. Kita akan jatuh cinta setiap detik tanpa terencana dengan apapun, sehingga jatuh cinta bukan masalah proporsi. Jatuh cinta dan keterkaitan hawa nafsu, ini yang sedikit perlu diperhatikan dan direnungkan lebih dalam. Apakah mungkin cinta tanpa hawa nafsu, atau mungkinkah dengan adanya nafsu maka kita bisa jatuh cinta. Hingga detik tulisan ini, saya sendiripun sulit mengambil garis tegas, walau lebih cenderung jatuh cinta memerlukan hawa nafsu karena itu naluri makhluk hidup atau manusiawi. Namun yang terpenting adalah, manusia harus meletakkan perangkat akal dan pikiran untuk tidak melampiaskan semua hawa nafsu, meski kita begitu mencintai.

Demi menghemat tulisan, saya akan mengaitkan dalam konteks jatuh cinta dan bahagia. Allah-pun selalu mengaitkan pentingnya bahagia dan selalu memancing kita untuk terus menerus jatuh cinta kepada-Nya. Di dalam Al-Qur’an, Allah memberikan clue yaitu: beritakanlah kabar gembira kepada orang-orang muslim atau orang muslim tak pernah putus asa dan bersedih hati. Bukankah itu berarti Allah mengingatkan kita untuk bahagia. Lalu bagaimana relasi bahagia dan jatuh cinta. Allah juga memberi clue: orang-orang yang berilmu beberapa derajat tinggi dibandingkan manusia lainnya. Allah menyukai orang berilmu karena hanya dengan ilmu manusia akan tak henti jatuh cinta kepada Allah.  Contohnya, ketika ilmuwan berhasil mendalami proses pembentukan bayi, para ilmuwan takjub bagaimana bisa sel tertentu yang semuanya hidup, tiba-tiba mematikan dirinya dan membentuk jari, kuku, telinga, hidung pada batas yang proporsional. Setelah menyaksikan itu, ilmuwan menjadi kagum dan semakin jatuh cinta akan kuasa sang pencipta, Allah SWT. Ini salah satu gambaran kecil, mengapa allah mendorong kita untuk berilmu agar kita senantiasa jatuh cinta kepada-Nya. Oleh sebab itu pula, ketika sholat, takbir kita adalah Allahu Akbar, karena jatuh cintanya kita kepada kekuasaan Allah SWT, yang kita rasakan dan saksikan setiap detik. Hingga apapun yang membuat kita jatuh cinta, itu adalah percikan dari-Nya. Bukankah Allah mengatakan, “aku berada dimanapun engkau memandang”.  Ketika kita senantiasa berada dalam suasana jatuh cinta, kita akan selalu bahagia. Sudahkah anda jatuh cinta hari ini? Wallahua’lam bishawab.

​* Mahasiswa Program Doctoral  Huazhong University Of Science and Technology, Wuhan, Tiongkok.
0 Comments

The Power of Shalawat

9/11/2019

2 Comments

 
Picture
Oleh : Nia Alfi Khaira Rusli
Mahasiswa Master, School of Psychology, Central China Normal University (CCNU).
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh…

Sahabatku sekalian dimanapun berada, semoga selalu dalam lindungan Allah dan senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan dunia maupun akhirat.  Yuk Shalawatan dulu….

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Shalawat ? apa itu Shalawat? Kenapa kita harus Shalawat ? apa  sih manfaat Shalawat ?

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW bukanlah amalan yang asing bagi seorang muslim. Shalawat merupakan salah satu dari sekian banyak amalan-amalan sunnah yang bisa diamalkan setiap orang dengan mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu ataupun tenaga. Selain itu, Shalawat merupakan salah satu amalan terbaik yang dianjurkan untuk ummat islam, karena bukan hanya kita yang berShalawat kepada nabi, bahkan Allah SWT beserta para malaikat pun senantiasa bershalawat kepada nabi Muhammad saw. Pada dasarnya tujuan kita membaca shalawat adalah agar ketika di akhirat nanti mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hukum shalawat sendiri ini pun tercantum dalam Al-qur’an.

Allah berfirman dalam QS Al-Ahzab:56

 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Referensi: https://tafsirweb.com/7668-surat-al-ahzab-ayat-56.html

Artinya : “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”. {QS. Al-Ahzab (33): 56}.

Sahabat, ayat diatas mengandung arti yang sangat luar biasa. Allah dan Para Malaikat senantiasa bershalawat kepada Rasulullah, dan menyerukan kita tak luput bershalawat dan mengingatnya. Shalawat merupakan kalimat memuji, mengagungkan, mengingat Allah, shalawat nabi ini pun merupakan salah satu definisi amalan yang memiliki arti dan definisi sangat mendalam. Membaca shalawat nabi dengan maksut memuji atau mengagungkan Nabi sesuai perintah Allah SWT. Sebagai ummat yang mencintai Rasul-Nya, sudah sepatutnya kita mengisi waktu dan kepadatan aktivitas sehari-hari dengan amalan yang diperintahkan Allah dan dianjurkan dalam ummat islam salah satunya yaitu bershalawat.

Sahabatku sekalian…..

Sejauh mana kita mengenal Rasul kita, Pahlawan kita, Idola kita ? sejauh mana pula kita bisa mengenal kehidupan Nabi kita Muhammad SAW, sejauh mana kita bisa mengenal sunnah-sunnah beliau? pada zaman millennial ini salah satu ummat yang paling merugi ialah salah seorang ummat islam yang tidak tahu banyak tentang kehidupan beliau, tidak paham mengenai perjuangan beliau terhadap ummat, tidak mengerti do’a-do’a beliau yang selalu untuk kita, bagaimana kesedihan beliau jika diantara kita yang kena musibah, keburukan, apalagi masuk neraka. Laa ilaa ha illallah… jika direnungi, pantaskah kita jika mendengar nama Rasulullah lewat begitu saja? pantaskah kita mengabaikannya? Pantaskan kita cuek kepada orang yang senantiasa mendoakan kita dan tak pernah lupa kepada kita? Sahabatku sekalian mari sama-sama kita renungkan !

Suatu hari istri Rasulullah Aisyah RA meminta doa pada Rasul, “Ya Rasulullah tolong do’akan saya” lalu Rasulullah pun mendoakan Aisyah ra.

“Ya Allah ampunilah dosa-dosa istriku Aisyah, dosa yang lama, dosa yang baru, dosa terang-terangan maupun dosa yang tersembunyi”.

Dan Aisyah pun mengaminkan do’a Rasulullah, dan sangat terharu sambil menangis bahagia dan sangking senangnya siti Aisyah tersenyum ria, sambil Rasulullah memandang Aisyah bertanya “apakah kamu senang wahai Aisyah?” lalu Aisyah pun menjawab “ya Rasulullah bagaimana aku tidak senang, justru aku terharu dan sangat bahagia atas doa yang engkau panjatkan untukku. Dan Rasulullah pun menjawab “ketahuilah wahai Aisyah, doaku yang baru ini untuk mu itulah do’a yang senantiasa aku lantunkan kepada Ummatku di setiap selesai Shalat.

Wahai sahabat sekalian itulah doa yang selalu Rasulullah lantunkan untuk kita semua, Rasullah memohon agar setiap ummat senantiasa bershalawat kepada. Dan itu merupakan salah satu permohonan Rasulullah langsung kepada ummatnya, perbanyaklah shalawat kepada beliau.

Kenapa pesan Rasulullah perbanyak shalawat kepadanya? karena Rasulullah tahu bahwa dengan kita banyak shalawat kepadanya, kita akan dijamin medapatkan syafaat beliau. Itulah yang Rasulullah sangat inginkan, bahkan bukan hanya mendapatkan syafaat beliau bahkan Rasulullah sendiri bersabda:

“yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku”.

Sahabatku, tahukah kalian bahwa amalan utama yang paling utama dihari Jum’at di malam Jum’at ialah fokus hanya bershalawat kepada Rasulullah, Mengapa? karena Rasulullah pernah berpesan “perbanyaklah Shalawatku di hari Jum’at, di malam Jum’at, karena di hari Jum’at di malam jum’at shalawat kalian akan Allah sampaikan kepadaku. Dan barang siapa yang ingin dikenal oleh Rasul, perbanyaklah Shalawat kepada beliau, karena dengan bershalawat kepada beliau nama kita langsung sampai kepada Rasulullah, masyaallah tabarakallah …

Wahai sahabat sekalian ketahuilah bahwa ada malaikat khusus yang Allah tugaskan untuk menyampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allahuakbar….

Keutamaan shalawat kepada Rasulullah sangatlah banyak, beberapa diantaranya ialah:
  1. Menghilangkan kesusahan
  2. Memberikan kemudahan dalam melunasi hutang
  3. Menyembuhkan penyakit
  4. Menjamin ampunan dosa
  5. Mendapatkan 10 rahmat dan syafaat Rasulullah
  6. Posisi kita semakin mulia
  7. Semakin banyak shalawat hati terasah lebih tentram dan tenang
  8. 10 kali bershalawat menghadirkan 10 rahmat, kebaikan, kemudahan, derajat dan dihapus kehajatan dan dosa.
  9. Allah bershalawat kepadanya 10 kali
  10. Mendapatkan syafaat Rasulullah pada hari kiamat.

Semakin banyak do’a untuk nabi Muhammad semakin banyak pula manfaat untukmu, Karena dengan shalawat apa yang kita niatkan terkabul dan terwujud.

Sahabat, saya ingin berbagi kisah nyata mengenai kehidupan pribadi saya dalam mengamalkan shalawat. Masyaallah tabarakallah tanpa saya sadari shalawat menjadikan hidup saya lebih berkah cerah, indah dan berwarna, dengan bershalawat, Allah memudahkan segala jalan hajat dan keinginan yang saya pinta atau biasanya anak millennial sekarang nyebutnya “finally my dreams come true”. Pertama kali saya mendengar the power of shalawat dari ceramah online ustad Yusuf Mansur dan mau apapun shalawatin aja dulu, mendengar dakwah beliau saya sangat interest mencoba segala apapun dengan shalawat, awalnya saya sedikit ragu, apa bener ya dengan shalawat apapun yang saya inginkan terwujud, nah suatu hari saya mencobanya.

Saat 2015 ketika masih berstatus sebagai anak kost he..he.., sahabat semua pasti tau kan permasalahan anak kost ketika akhir bulan… saat itu, sepeser uang pun saya tidak punya bahkan serupiah untuk beli makananpun tidak mampu. Namun, saat itu terlintas dibenak “bismillah shalawatin aja dulu”, insyaallah ada jalan dan Allah tidak akan membiarkan hambanya susah. “…dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepadaMu, ya Tuhanku.” (Surah Maryam: 4) Saat itu saya bershalawat berkali kali sambil memohon pinta… “Ya Allah, Engkau Maha Tahu segalanya maha melihat kondisiku, Engkau Maha Kaya, berilah aku rizki ya Allah” ucapku sambil bershalawat, dan 10 menit kemudian masyaallah tak disangka tak diduga doa ku Allah jawab secepat itu. Singkat cerita, seketika ada saudara saya yang sangat jarang komunikasi tiba-tiba ingin memberikan saya uang dan mengundang saya makan-makan.
Nah… selain itu saya juga menemui sedikit masalah mengenai skripsi saya. Shalawat,  Alhamdulillah Allah memberikan jawaban yang terbaik. Saya ingin menjadi mahasiswa lulusan dengan cumlaude  dan predikat terbaik. Saat wisuda akupun senantiasa bershalawat, Alhamdulillah qadarullah… Allah wujudkan segala pinta dengan syafaat Nabi Muhammad Saw.

Saat semua permintaan saya terjawab melalui shalawat, saya mencoba untuk sharing pengalaman dengan teman-teman, bahwa jika ada masalah apapun shalawatin aja insyaallah ada jalan. Suatu hari saya main ke kost teman saya, teman saya curhat mengenai skripsi dan dosen pembimbing, tanpa ragu, aku suggest “kalau gitu besok sambil konsul shalawatin ajah, insyaallah ada jalan”, awalnya, temen aku percaya ga percaya, “ah masak Nia shalawatin bisa kelar semuanya”, “ dicoba dulu dehhhhhhhh !”, bujukku. Beberapa hari berlalu, teman nelpon dan chat saya, “Nia Alhamdulillah caranya ampuh,” sedikit bingung “cara apa ya maksudnya ?” itu looo  “Shalawatin aja !” masyaallah mendengar berita ini saya sangat bahagia, bisa saling mengingatkan dalam kebaikan dengan sahabat.

Dulu, saat aku usai menyelesaikan Sarjana aku merasa ingin dapet kerja. Alhamdulillah dengan shalawat Allah lancarkan jalan hidupku dengan langsung memberiku kesempatan lanjut master, dan Shalawatin mulu, alhamdulilah ga nyangka bisa dapet Beasiswa S2 di luar negeri, bahkan tak pernah terlintas dibenakku mendapatkan beasiswa apalagi kuliah di luar negeri, masyaallah, karena memiliki tekad lanjut S2 itu di dalam atau di luar pokoknya S2 deh, bukti nyata hanya dengan modal Shalawat doang, nah… perkara jodoh boleh Shalawatin ga ya ? silahkan ! Islam melarangmu pacaran namun Islam tak melarangmu untuk jatuh cinta.

Suatu hari, saat pengajian rutin di kampus saya, CCNU. Wuhan - China bersama dengan anak Indonesia. Saat malam pengajian rutin saat itu, saja mencoba sharing mengenai hikmah Shalawat. Alhamdulillah banyak teman teman langsung praktek dan hasilnya nyata. Ajaib dan sangat luar biasa, bahkan ada beberapa teman langsung mengatakan ke aku, “Nia… ternyata bener shalawat dapat memudahkan hajat dan keinginan kita terwujud”, ia mengatakan, “saat saya bershalawat tidak langsung terwujud namun aku pantaskan niat karena Allah dan aku yakin, dan ternyata Niaaaa… Alhamdulillah aku menemukan jalan dan kemudahan.”
Ada sebuah kisah saat seorang sahabat mengatakan “yaa Rasulullah aku hanya menjadikan doaku hanya bershalawat kepadamu”. “Rasulullah menjawab .. jika doamu hanyak bershalawat kepadaku akan dihilangkan segala kesusahan, diampuni segala dosa, dan dikabulkan segala hajat.

Sahabat sekalian ketahuilah ….

Setiap langkah kita jika diawali dengan nama Allah dan bershalawat kepada Rasulullah subhanallah sangat banyak syafaat dan manfaat yang nyata saya alami dengan bershalawat, Wallahi sangat dahsyat. Shalawat kepada nabi Muhammad bukanlah budaya, bukan kebiasaan tetapi amalan yang sangat bermanfaat untuk keselamatan kita, bahagia di dunia maupun di akhirat, bahkan untuk keselamatan anak-anak kita,

Ketika kita bershalawat dan membawa perasaan dan penghayatan, insyaallah akan terasa “ya Allah ternyata sungguh indah Shalawat kepada Rasullah, karena sudah ada koneksi di hati dengan Allah dan Rasul-Nya. Dan Rasulullah mengatakan “bahwa tidak akan sempurna iman seseorang sampai ia mencintaiku lebih dari ibunya lebih dari bapaknya lebih dari anaknya lebih dari hartanya bahkan lebih dari  dirinya sendiri”. Jika shalawat senantiasa kita lantunkan semakin mulia di hati kita insyaallah semangat beribadah, meningkatkan kualitas ibadah, dan baik di mata Allah dan makhluk-Nya.

Shalawat merupakan  salah satu kunci kesuksesan yang nyata, Allah dan Malaikat senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, shalawat juga merupakan salah satu amalan yang diperintahkan oleh Allah dan Allah juga senantiasa melakukannya.

من صلّى علي صلاةً واحدة صلى الله عليه عشر صلوات وحطّ عنه عشر خطيآت (رواه النسائي)

Artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu Shalawat, maka Allah akan menurunkan rahmat kepadanya dan menghapus kesalahannya (HR. Nasa’i)”.

Sahabatku.. semoga hari-hari kita dipenuhi dengan kebaikan dan amalan yang baik, berkah dunia juga akhirat dan senantiasa Allah jadikan kita hamba yang istiqomah dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah. Yuk kita tutup sharing ini dengan Shalawat dulu…

Allahumma Shalli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali Muhammad.

____________________________________________________________________________________________
Bahan
tulisan ini pernah disampaikan penulis dalam Ngaji Bareng mahasiswa CCNU di Kota Wuhan, Tiongkok

2 Comments

Komunikasi dalam Alquran (Bagian 2) : Qaulan Ma’rufa

28/11/2018

0 Comments

 
Picture
Oleh : Dani Fadillah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, PhD Student faculty of Communication and Journalism Nanjing Normal University.
Setelah sebelumnya kita berbicara tentang Qaulan Karima, maka kali ini kita berbicara tentang Qaulan Ma`rufa. Ajaran Allah tentang Qaulan Ma’rufa ini tertuang dalam Al-Quran sebanyak lima kali, diantaranya An-Nissa: 5, An-Nissa: 8, Al Baqarah: 235, Al Baqarah: 263, Al-Ahzab: 32.

K
ata ma`rufa dari kelima ayat tersebut dalam kaidah bahasa arab berbentuk isim maf`ul dari kata arafa, kata arafa sendiri dalam bahasa dapat diartikan sebagai kata faham/mengerti/tahu. Namun dalam beberapa kasus dapat disinonimkan dengan kata khair yang berarti baik.

Kesimpulannya setidaknya ada dua penafsiran terkait Qaulan Ma’rufa ini. yang pertama; Allah mengajarkan pada manusia ketika hendak berbicara maka ucapkanlah kalimat di mana kita mengetahui dengan pasti isi pembicaraan yang kita sampaikan, jangan sampai manusia menyampaikan sesuatu hal padahal dia sendiri tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu.

Akan ada banyak kerusakan yang terjadi kalau seandainya manusia menyampaikan berbagai hal yang dia pun sebenarnya tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk hal tersebut. Bayangkan jika ada seseorang yang bukan ahlinya dalam sebuah permasalahan menerangkan secara panjang lebar terhadap suatu kasus yang tidak menjadi keahliannya hanya demi mendapat perhatian khalayak. Alih-alih memberikan pencerahan pada para audien yang mendengarkan, hal itu hanya akan melahirkah sebuah fitnah, kesalahpahaman, penyesatan opini , sekaligus pembodohan yang akan berakibat fatal di kemudian hari. Nah atas dasar pertimbangan itu lah maka Allah mengajarkan pada kita Qaulan Ma’rufa, supaya manusia paham bahwa dirinya harus mengontrol pembicaraannya atas sesuatu yang benar-benar dia pahami.

Kemudian yang kedua; Qurais Shihab dalam Tafsir Al Misbah menerangkan
makna dari Qaulan Ma’rufa adalah kalimat yang baik dan diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang baik  dalam  pandangan  masyarakat  lingkungan penutur. Dengan demikian,  hubungan harmonis antar warga akan terus dipelihara, dan karena itulah ayat ini ditetapkan dengan perintah ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

P
erkataan yang baik maksudnya perkataan yang menimbulkan rasa tenteram dan damai bagi orang yang mendengarkannya baik interpersonal communication, group communication dan Mass communication. Qaulan Ma`rufa  berarti kata-kata yang bermanfaat,  memberikan  pengetahuan,  mencerahkan pemikiran, dan menunjukan  pemecahan kesulitan. Adanya Qaulan Ma`rufa  kita sebagai manusia dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan pantas kepada orang lain.

B
erdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan betapa pentingnya berbicara yang baik  dengan  siapapun ,  di manapun,  dan kapanpun,  dengan syarat pembicaraan itu dapat mendatangkan  manfaat  dan pahala, baik untuk komunikator dan juga komunikan.


0 Comments

Simbol Keadilan Baru “Sandal & Coklat”

8/11/2018

0 Comments

 
Picture
Picture
Selama manusia belum mengakui adanya persamaan harkat dan martabat manusia maka hak asasi manusia belum bisa ditegakkan. Hak dasar seseorang atau kelompok tidak diakui dan dihargai selama mereka dianggap tidak memiliki harkat dan derajat yang sama sebagai manusia. Hak asasi manusia wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Sebenarnya, pengakuan hak asasi manusia di Indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 yang sebenarnya lebih dahulu ada dibandingkan dengan deklarasi Universal PBB yang lahir pada 10 Desember 1948.  Berikut ini pengakuan akan hak asasi manusia dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya: [1] Pembukaan UUD 1945 alenia pertama; [2] Pembukaan UUD1945 alenia keempat; [3] Batang tubuh UUD1945.

Oleh karena itu, dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap HAM, di samping dibentuk aturan-aturan hukum, juga dibentuk kelembagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakan HAM, antara lain: [1] Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM); [2] Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan undang-undang No.26 tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia; [3] Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul dari DPR berdasarkan peristiwa tertentu; [4] Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). Undang-undang No.26 tahun 2000.


Terkait dengan itu, saya mencoba memberikan contoh kecil dan solusinya, dengan studi kasus pencurian sandal jepit dan coklat.
Mari kita melihat sesuatu dengan pikiran obyektif, dengan tidak ada yang ditutupi. Aparat negeri ini terkesan lebih suka menjepit rakyat kecil yang sudah biasa menjerit karena ketidakadilan di negeri ini, bahkan mereka terkesan lebih senang membela pejabat dengan kekayaan berlipat, dibandingkan rakyat kecil yang hidup biasa dan melarat. Perlu bukti ?.

Kasus pencurian sandal jepit yang menjadikan AAL (15) pelajar SMK asal Palu, Sulawesi Tengah, sebagai pesakitan di hadapan meja hijau. Ia mencuri sandal jepit milik salah satu anggota Brimob Polda Sulteng. karena sandal jepit, AAL terancam hukuman kurungan lima tahun penjara, meskipun dalam persidangan, ternyata sandal tersebut bukan milik yang bersangkutan. Pada akhirnya, dalam pembacaan keputusan hakim menyatakan terdakwa bersalah, akhirnya hakim mengembalikan AAL kepada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan.

Sebelum itu terdapat kasus serupa yaitu pencurian yang dilakukan oleh Nenek Minah (55) asal Banyumas yang divonis 1,5 tahun, karena beliau telah tiga buah Kakao yang harganya tidak lebih dari Rp 10.000. Seperti yang dikutip dari kompas.com, hal yang sangat mengharukan untuk datang ke sidang kasusnya ini Nenek yang sudah renta dan buta huruf itu harus meminjam uang Rp 30.000 untuk biaya transportasi dari rumah ke pengadilan yang memang jaraknya cukup jauh.

Kasus serupa adalah terkait dengan nenek Saulina Boru Sitorus (92) tahun karena menebang pohon durian milik kerabatnya, nenek Rasmiah yang dihukum 4 bulan 10 hari karena mencuri 6 piring, nenek waliyah (57) tahun karena pencurian 5 buah permen cokelat, nenek Asiyani (63) yang dihukum 1 tahun karena pencurian batang pohon jati perhutani untuk tempat tidur.


Teladan nyata jelas diberikan dalam kekhalifahan Umar bin Khatab, tentang adanya seorang pencuri yang tertangkap.  Seharusnya pencuri itu mendapatkan hukuman dengan dipotong tangannya. Karena hal itu telah jelas tertulis dalam hukum islam (Al-Qur’an).

Picture
 “Lelaki yang mencuri dan wanita yang mencuri,potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah, Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Al-Maidah: 38-39).

Khalifah kedua umat islam tersebut memberikan solusi yang tidak terjebak dalam pemahaman teks pada Al-Qur’an yang kaku. Tidak literer, akan dalam mengembangkan kreativitas ilmu tafsir, Umar Bin Khatab memahami bahwa hukum bukanlah seperangkat dalil-dalil yang kaku. Hukum bukan hanya berbicara perihal kebenaran, akan tetapi juga ada unsur keadilan, hati nurani, dan kepekaan sosial.

Akan tetapi, Khalifah Umar Bin Khattab tidak serta merta untuk memutuskan memotong tangan pencuri tersebut. Justru, Khalifah Umar menggali latar belakang kehidupannya. Setelah khalifah mengetahui sebab utama bahwa pencuri tersebut melakukan tindakannya atas dasar keterpaksaan (dia adalah seorang yang miskin dan tak mendapatkan uluran tangan dari orang-orang kaya). Maka Khalifah Umar pun membebaskannya, sungguh mulia teladan beliau.

Sebagai kilas balik kita, hal yang sangat disayangkan adalah beberapa hakim yang memiliki standar ganda. Kurang sensitive terhadap undang-undang untuk kaum dhuafa, dengan memberikan vonis yang mengejutkan. Akan tetapi berbeda ketika beberapa kasus yang melibatkan kaum atas agar bisa bebas atau ringan hukumannya.

Lihat saja bagaimana para pejabat dan koruptor berdasi putih mencuri uang rakyat yang nilainya sebanding dengan jutaan sandal jepit itu diperlakukan dengan terhormat oleh aparat. Mereka dapat melanggeng bebas dari hukuman yang tidak terlalu berat. Mereka pun dapat mangkir dari panggilan pengadilan dengan alasan sakit yang kadang dibuat-buat.

Pemerintah khususnya para aparat hukum seharusnya melakukan tugasnya dengan baik dan benar serta selalu berlandaskan pada moral dan etika yang berlaku dalam masyarakat. Apabila kedua hal tersebut sudah terpenuhi maka diharapkan penegakan hukum di Indonesia dapat terjadi secara adil. Kejadian-kejadian yang selama ini terjadi diharapkan dapat menjadi proses mawas diri bagi para aparat hukum dalam penegakan hukum di Indonesia.

Pemerintah juga perlu memberikan pelajaran moral dan etika pada anak-anak dan generasi muda sehingga mereka sudah tercetaknya menjadi generasi muda yang bermoral dan beretika. Pemerintah juga perlu melakukan reformasi pada hukum yang ada dan dalam pelaksanaannya harus tegas dan tidak memihak pada siapapun.

Sebagai penutup, mengutip tulisan menarik Amirul yang menyatakan bahwa: “Jika aparat hukum di negeri ini masih punya urat malu, penggalangan sandal sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan, mestinya menampar muka mereka. Dengan demikian semoga apabila terdapat kasus serupa The New York Times tak perlu mengejek kita dengan mengatakan, “Indonesia punya simbol keadilan baru; sandal & Coklat”. [Amar/IPOLS]

Billahi Fi Sabililhaq, Fastabiqul Khaerat

Picture
Penulis:
Dede Amar Udi Ilma, Undergraduate Program, International Program of Law and Sharia (IPOLS), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, IMM komisariat hukum UMY, Anggota Bidang Sumber Pemberdayaan Masyarakat.

Rev.& Ed.:
​Faqih Ma’arif, Department of Civil Engineering, Beijing University of Aeronautics and Astronautics-Beijing.
0 Comments

Prasangka Sosial dan Perbedaan Kepentingan

7/11/2018

0 Comments

 
Picture
​Oleh : Zalik Nuryana Dosen Pendidikan Agama Islam UAD, Mahasiswa Program PhD Nanjing Normal University
     
Prasangka sosial adalah sikap dan perasaan orang terhadap golongan tertentu, ras, kebudayaan, partai, ormas, dan golongan orang yang berprasangka itu. Prasangka sosial terdiri dari attitude sosial negatif terhadap golongan lain dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan lain. Prasangka sosial lahir dari perasaan negatif yang lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan yang diskriminatif terhadap golongan yang dipasangkan itu, tanpa terdapat alasan objektif. Tindakan diskriminatif itu dapat diartikan menghambat, mengancam, membully, mencari segala bentuk kesalahan, menjatuhkan, dan selalu mencari pembenaran atas golongannya.

Kepentingan adalah dasar timbulnya tingkah laku individu dan golongan. Seseorang bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingan, kepentingan ini sifatnya esensial. Jika individu/kelompok berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasa puas dan akan semakin haus dan terlahir kepentingan lain, dan sebaliknya, jika ia gagal dalam memenuhi kepentingan, ini akan menimbulkan masalah. Segala daya upaya akan dilakukan untuk meraih dan memenuhi dahaga kehausan kepentingan.

Prasangka sosial adalah pupuk yang akan menjadikan kepentingan subur di mana pun tempatnya, termasuk di Negeri tercinta ini. Kenyataan ini disebabkan cara pandang yang berbeda dan sekali lagi, ia terlahir  karena kepentingan. Prasangka sosial yang terus disuburkan tentu akan membuahkan konflik sosial. Konflik sosial akan membawa dampak yang besar dan panjang dalam perjalanan bangsa kelak.


Mengutip apa yang di sampaikan ayahanda Haedar Nashir, bangsa ini ada gejala retak dan tidak menutup kemungkinan ada musibah besar. Ada 3 hal yang membuat bangsa ini menjadi retak. Pertama adalah sikap sembrono, sikap gegabah sembrono ini lalu menjadi culture lalu dibenarkan oleh publik. Kedua adalah sistem yang luruh dan lemah, hukum tidak bisa tegak di atas mana yang benar dan salah, semua serba abu-abu, dan muncul sebuah ketidakpastian. Yang ketiga, nilai-nilai kebangsaan yang tidak dipahami dan dihayati, hanya sekedar dihafal."

Mungkin hanya ketakutan yang berlebih, atau sekadar kekhawatiran atas ketidakmampuan saya dalam melihat realitas. Sebagai kader dan Warga Muhammadiyah kita punya kewajiban untuk mengawal Indonesia dengan cara kita masing-masing. Jangan sampai bangsa ini mengalami masa kritis karena prasangka dan kepentingan, arah proses bisa kita lihat dan analis secara sederhana, tidak lain dan tidak bukan untuk mengingatkan kita semuanya betapa sangat berharganya keutuhan bangsa. Karena semua dimulai dari “kepentingan” yang kemudian  bisa  menjadi “prasangka”.  Prasangka yang dibarengi dengan pengendalian yang lemah bisa menimbulkan “diskriminasi”. Diskriminasi bisa menimbulkan “ketegangan social” (fase ini yang kita hadapi). Jangan sampai dalam kondisi ketegangan sosial  juga diikuti pengendalian yang lemah. Jika dalam kondisi ketegangan sosial dan disertai dengan pengendalian yang lemah maka sangat mungkin akan terjadi “kekerasan social” (dan semoga jangan sampai bangsa ini mengalaminya).

Girah pembaharuan yang dibawa KHA Dahlan harus kita lanjutkan, menyikapi perbedaan dengan bijaksana dan arif. Semoga kemerdekaan yang dahulu diperjuangkan tidak menjadi sia-sia, dan kita semua tersadar bahwa banyak cara berbakti kepada pertiwi tanpa harus mengorbankan sesama dan mencari kambing hitam. Tetap menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah.
​



0 Comments

Komunikasi Dalam Aquran: Qaulan Karima

4/11/2018

1 Comment

 
Picture
Oleh : Dani Fadillah, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, PhD Student faculty of Communication and Journalism Nanjing Normal University.  
​Manusia adalah mahluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya dalam berbagai kesempatan, baik secara langsung mau pun melalui perantara media,  baik  secara kelompok  maupun secara personal. Ada kalanya ketika berinteraksi manusia merasa bebas hendak melakukan komunikasi dengan style yang diinginkannya sehingga terkadang perilaku komunikasinya menjadi lepas kendali dan dari situ memunculkan berbagai kesalahpahaman dan kerusakan.


Sesungguhnya Allah SWT telah mengeluarkan beberapa aturan dan seperangkat nilai dalam proses komunikasi hamba-hambanya agar ketika proses komunikasi berlangsung yang muncul adalah interaksi yang sehat di antara umat manusia, menebarkan rasa kasih sayang dan menghilangkan rasa benci serta permusuhan yang pada akhirnya menjadikan dunia sebagai tempat yang rusuh.

Dalam firman-
Nya yang terabadikan dalam Al-Qur’an Allah SWT memberikan formula tersendiri dalam memilih kata-kata sehingga komunikasi dapat  berjalan  dengan  harmonis  dan  selaras.  Ada pun salah satu kaidah berbicara yang diajarkan dalam Alquran adalah Qaulan Karima.


Kaidah Qaulan Karima dalam berkomunikasi terdapat dalam surat Al-Isra’ ayat 23:  “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah  selain  Dia  dan  hendaklah  kamu  berbuat  baik  pada  ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau  kedua-duanya  sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali  janganlah   kamu  mengatakan kepada keduanya  perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan  ucapkanlah  kepada mereka Qaulan Karima”. (QS. Al-Isra: 23).

Dilihat dari segi bahasa, Qaulan Karima berarti  perkatan mulia.  Perkataan yang  mulia  adalah  perkataan yang bertujuan untuk memberi penghargaan dan penghormatan kepada orang yang diajak  bicara. Sepertinya sangat sederhana, namun kaidah berbicara seperti ini kerap dilupakan oleh banyak orang. Tidak jarang ketika berbicara manusia sering sekali merendahkan manusia lainnya, tidak menghargainya sebagai manusia.

Ada beberapa orang yang berkilah bahwa dirinya cuma bercanda, dan dia mengucapkan kata-kata yang tidak pantas itu kepada teman karibnya sendiri. Namun yang harus kita ingat bersama adalah dalam bermuamalah Allah SWT telah mengatur sistem pergaulan kita, termasuk di dalamnya adalah gaya kita berbicara dengan manusia lainnya, kita harus memuliakannya dengan qaulan karima ini, kepada teman mau pun kepada lawan.


1 Comment

Anomali Trump dan Amerika Serikat 2.0

25/10/2018

0 Comments

 
Picture
Picture
Oleh : Akbar Hairi, Program Doktoral Huazhong University of Science and Technologi, Wuhan Tiongkok

​​Hampir setiap pengamat politik di seluruh dunia mengamati anomali yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dengan segala tingkah polah yang dikeluarkan oleh kebijakan Trump. Heboh dan tidak dapat diprediksi atau bahkan menembus batas-batas nalar umum yang menjadi pijakan para pengamat, politisi bahkan bagi para mantan Presiden AS atas perilaku Trump baik di tingkat nasional maupun dunia internasional. Trump menjadi anomali di era dunia digital 2.0 yang sangat berpegang kepada kemajuan teknologi komputerisasi dan informasi melalui internet.

Beberapa pola pikir Trump yang menimbulkan keheranan salah satunya ketika salah satu senator yang juga mantan calon Presiden Mc Cain yang berasal dari partai Republik meninggal dunia. Mayoritas para politisi baik yang berasal dari partai Demokrat dan yang separtai dengan almarhum Mc Cain mengakui jasa-jasa dan kepiawaiannya selama menjalani jabatan senator. Terutama lagi Mc Cain adalah salah satu mantan angkatan bersenjata AS yang ikut terjun dalam perang Vietnam tahun 1960an namun tertangkap dan sempat disandera oleh tentara Vietcong sebelum berhasil dibebaskan. Namun uniknya, Trump justru mengatakan bahwa Mc Cain bukanlah Hero/Pahlawan negara, karena pernah tertangkap musuh. Menurut Trump, Hero tak akan bisa tertangkap sedangkan kalau berhasil ditangkap berarti tidaklah pantas disebut Hero dan malah tampak konyol.

Lain lagi urusan masalah Trump yang membangkitkan kembali sentimen hilangnya budaya warga “kulit putih” yang tergerus oleh kebudayaan para imigran yang dapat dilihat dari berbagai toko-toko dan kawasan di AS yang bernuansa dan berbahasa kaum imigran. Mereka merasa tidak mengenali negara mereka sendiri seperti yang ia ketahui dahulu. New York Times bahkan merilis bahwa tingkat kematian warga kulit putih yang berumur 30-40 tahun (Middle-aged) meningkat. Oleh sebab itu Trump menegaskan untuk mengembalikan pekerjaan ke tangan para kulit putih dan menekan para imigran agar tidak dapat masuk ke dalam wilayah AS. Semua industri Manufaktur harus dihidupkan kembali di tanah AS yang sebelumnya menjadi mata pencaharian warga kulit putih yang bekerja sebagai buruh kerah biru. Bahkan dengan keras Trump menyatakan bangsa AS telah dirampok oleh negara lain yaitu China dan Jepang dengan menikmati keuntungan perdagangan. Hal ini mendorong kebijakan AS sungguh membuat protes dan keluhan dari dalam dan luar negeri AS.

Mendorong kita untuk berpikir apakah Trump merupakan pemimpin yang terpilih karena sebuah kesalahan ataukah justru ia merupakan sosok yang diidam-idamkan oleh mayoritas kulit putih di AS secara diam-diam dan disimpan di dalam hati. Sungguh memberikan keheranan terutama bagi kita yang telah lama menerima citra AS sebagai patokan negara demokrasi yang sudah meninggalkan permasalahan yang bersifat primordial yaitu warna kulit, etnis, ras dan agama untuk dijadikan sandaran untuk menjelaskan ketidak adilan atau situasi ekonomi yang tidak menguntungkan. Terutama lagi AS telah menjadi negara yang tingkat perkembangan teknologinya telah memasuki dunia ekonomi 2.0 serba digital.

Tak dapat dipungkiri, perekonomian AS terbukti mengalami pertumbuhan dan perbaikan dibandingkan sebelumnya. Banyak industri manufaktur yang merekrut banyak pekerja hidup kembali dan memperkuat dukungan dari masyarakat AS kulit putih. Tentu masing-masing kita memiliki sudut pandang dan pemahaman yang berbeda dalam menyikapi fenomena yang terjadi di AS dewasa ini. Namun dalam pandangan pribadi, saya melihat AS mengalami zaman dimana ia menciptakan dunia yang berkecepatan tinggi, namun akhirnya ia pun kelelahan dan tidak dapat mengendalikan atau mengimbangi kecepatan yang telah diciptakan olehnya sendiri. Hingga akhirnya ketika para pengikutnya (Orang/negara) justru berada di depannya, maka ia menuduh terjadi kecurangan dan ketidak adilan yang ditimbulkan oleh pengikutnya tersebut.  Di saat kondisi telah sedemikian rupa, maka diperlukan sosok yang sedikit gila dan dengan lantang mengutarakan segala yang tabu demi melawan keterpurukan yang terjadi, dan di situlah Trump diperlukan. Wallahualam bishawab.

0 Comments

Ketulusan Pangkal Keabadian

6/10/2018

0 Comments

 
Picture
Oleh : Akbar Hairi, Program Doktoral Huazhong University of Science and Technologi, Wuhan Tiongkok
Ketulusan merupakan sikap yang hanya mampu dihasilkan oleh kepribadian yang telah memahami betul akan sebuah keikhlasan dari segenap usaha yang bersungguh-sungguh. Seringkali kita tidak menyadari bahwa ketulusan bukanlah sekedar sikap yang hanya tidak memikirkan apa yang akan diperoleh setelah memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang yang sangat membutuhkan. Tentu saja itu tetap dapat dikategorikan sebagai ketulusan, namun jika kita berusaha memahami lebih dalam. Ketulusan merupakan suatu tindakan yang sangat berat dan hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki keyakinan dan keteguhan hati yang menyatu dengan rasa ketauhidan. Tauhid artinya tidak ada apapun selain Allah SWT di hatinya.

Lantas, dapatkah kita merasakan dan melihat secara jelas perbedaan antara sikap dan perbuatan yang tulus dengan yang tidak tulus, atau sekurang-kurangnya agak kurang tulus. Pastilah banyak sekali dan saya sangat yakin masing-masing kita memiliki pengalaman dan pemahaman yang berbeda-beda tentang makna ketulusan. Namun jika saya dapat memberikan contoh yang sangat mudah dipahami adalah dengan melihat karya-karya perfilman tanah air kita. Lihatlah sosok Benyamin S, coba perhatikan dan rasakan ketika menonton film-filmya atau bahkan pada saat sinetron kegemaran mantan Presiden Soeharto yaitu Si Doel Anak Sekolahan. Begitu sangat berbeda nuansa dan keasyikan yang dirasakan ketika Benyamin S masih melakoni sebagai ayah Si Doel. Bandingkan ketika beliau telah almarhum dan sinetron si Doel terus diputar.

Begitu pula tiga komedian yang mahsyur, Warkop DKI yang terdiri dari Dono, Kasino dan Indro. Hingga saat ini, malahan hampir satu dekade, dari anak kecil hingga kakek nenek dapat menikmati lelucon khas mereka yang sangat lugu, orisinil, dan tanpa banyak efek “pencitraan” yang selain dari watak asli dari diri mereka masing-masing. Kita dapat menikmati betul lawakan para trio warkop ini karena yang dirasakan tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia Indonesia pada umumnya. Bahkan saya sangat meyakini bahwa Thomas Alfa Edison, penemu lampu yang membuat malam kita menjadi terang dan memudahkan kehidupan umat manusia dalam aktivitasnya di malam hari merupakan efek dari sebuah ketulusan. Saya tidak yakin yang ia fikirkan ketika berusaha menemukan lampu dengan menghabiskan kurang lebih 250.000 bohlam lampu hingga berhasil demi sebuah kepentingan faktor ekonomi belaka. Tak lain pasti alasan utamanya adalah keyakinan bahwa upaya keras dan menghabiskan separuh hidupnya di laboratorarium demi kehidupan umat manusia yang lebih baik.

Disinilah yang kemudian harus diperjelas dan ditekankan mengenai makna ketulusan. Namun jangan pula disempitkan bahwa seluruh aktor pemain si Doel tidak atau agak kurang tulus dibandingkan Benyamin S. Sama halnya dengan komedian lain yang sekarang menjamur di Tanah air dianggap tidak tulus. Akan tetapi mungkin saja resep utama mengapa sosok-sosok yang saya percontohkan di atas dapat menjadi mahsyur dan abadi karena sikap ketulusan. Benyamin S ketika melakonkan dirinya, yang diyakini beliau adalah menunjukkan watak aslinya dengan tulus, tidak dibuat-buat, tidak mau menyama-nyamakan dengan sosok lainnya. Ia hanya menampilkan sebuah ketulusan untuk bersikap apa adanya dan bahkan pada saat melakonkan sebuah film, ia hanya berupaya bersungguh-sungguh dengan segenap yang ada pada dirinya, dan hasil akan menjadi karya yang lucu dan otentik sudah menjadi wewenang Allah SWT. Warkop DKI pun demikian dalam pandangan saya, mereka hanya menampilkan apa yang menjadi kebiasaan dalam pergaulan mereka bertiga pada saat sama-sama kuliah di DKI Jakarta. Thomas Alfa Edison pun demikian, sangat menjadi bukti bahwa ketulusan akan sebuah perbuatan akan bermanfaat bagi umat manusia.

​Oleh karena itu, jika kita hendak mengejar keabadian sangat mudah resepnya yaitu ketulusan. Sebuah ketulusan hanya akan hadir ketika kita telah meniadakan diri kita dan hanya Allah SWT di setiap usaha yang kita lakukan. Begitu banyak peraih nobel di dunia, namun sangat jarang yang benar-benar dirasakan manfaat dan faedahnya bagi umat manusia. Tentu tidak ada yang menjadi panutan ketulusan selain baginda Nabi Muhammad SAW. Saya sangat meyakini, dan merasakan sebuah ketulusan yang sangat tinggi derajat kemuliaannya di dalam diri Kekasih Allah SWT ini. Maka ia mendapat keabadian hingga hanya dengan mempelajari kisah hidupnya, sangat mudah bagi setiap umat manusia mencintai sang pemberi syafaat ke seluruh alam semesta ini. Wallahualam Bisshawab.
0 Comments

Perempuan: Ibu dan Pejuang

15/9/2017

0 Comments

 
Picture
Oleh: Rahmalia Usman
Mahasiswa Program PhD, Huazhong University of Science and Technology (HUST), Wuhan –China.

Kesetaraan perempuan dan laki-laki menjadi issue yang hangat dan tidak pernah bosan diperbincangkan. Perempuan mengalami diskriminasi, bahkan –kekerasan-dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia pendidikan, ranah hukum, kancah politik, bidang ekonomi, yang seakan-akan memang pantas dialamatkan kepada kaum perempuan. Sebenarnya itu semua terjadi hanya karena perbedaan jenis kelamin –laki-laki (superior) dan perempuan (inferior).

Anak perempuan diasosiasikan sebagai figur yang feminin; patuh, pasif, dependen. Model perempuan yang diinginkan harus sesuai dengan social expectation (harapan masyarakat), yaitu nice girl, good women, dan kontrol sosial pun lebih ketat dilakukan terhadap perempuan ketimbang laki-laki. (Romany S. Perempuan, Kesetaraan, dan Keadilan: Suatu Tinjauan Berwawasan Gender. Jakarta: Rajawali Press, 2007). Apabila perempuan melakukan tindakan berbeda dengan apa yang diharapkan masyarakat, mereka dicap aneh, abnormal, dan sering dianggap bertingkah laku menyimpang.


Read More
0 Comments
<<Previous
    Picture

    Opini Netizen

    Memuat artikel yang berisi ide, gagasan, pendapat para pengunjung terhadap suatu peristiwa/momentum.
    Pengunjung bisa mengirim artikel Opininya dan terhadap artikel opini tersebut secara berkala akan dilakukan poling untuk menjadi artikel favorite yang pemenangnya berhak memperoleh apresiasi dan bingkisan menarik (untuk melihat/mengikuti poling silahkan klik di sini). Adapun cara mengirim artikel opini tersebut dengan mengunggah file artikel opininya melalui form berikut :

      Form Artikel Opini

      Tulis nama anda, boleh menulis nama dengan alias
      Tulis status anda sebagai mahasiswa atau karyawan disertai Kampus / Instansi anda
      Max file size: 20MB
    Submit

    Archives

    November 2020
    December 2019
    November 2019
    November 2018
    October 2018
    September 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Agama
    Hukum
    Internasional
    PPI Tiongkok

    RSS Feed

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA