
TIONGKOK – Ramadan menjadi ladang pahala untuk semua insan saling berbagi, baik itu makanan, minuman, uang, keceriaan dan berbagai wujud sumbangsih lainnya. Begitupun Muslim Tiongkok di Kota Wuhan, tidak melewatkan momen ini untuk berbagi iftar (makanan dan minuman) kepada seluruh jama’ah yang menyempatkan diri menyambangi Majiazhuang setiap hari saat buka puasa tiba.
Majiazhuang merupakan salah satu dari empat masjid yang ada di Wuhan. Berada di kawasan Optics Valley Square, tepatnya di depan stasiun pengisian bahan bakar umum bernama Smile dan berjarak dekat dengan halte bis. Untuk ke Majiazhuang bisa menaiki bis nomor 378, 591 dan 786 dengan alamat pemberhentian Chuàngyè jiē Guānshān Sān Lù Zhàn.
Iftar diadakan di lantai pertama masjid baik untuk lelaki maupun perempuan. Sedang lantai kedua adalah untuk jama’ah perempuan salat dan lantai tiga serta empat untuk jama’ah lelakinya. Bagi pelajar dan warga yang berkampus di area Optics Valley Square, Majiazhuang menjadi alternatif yang lebih dipilih dengan alasan jarak yang dekat.
Pemandangan yang tak terlewatkan adalah anak mudanya, setelah acara iftar dan makan besar selesai mereka bergegas membantu membersihkan dan merapikan kembali tempat untuk segera bersiap melaksanakan salat isya. Di Majiazhuang isya cepat dilangsungkan sekitar pukul setengah sembilan. Sehingga, tidak ada kesempatan bagi jama’ah berbincang panjang setelah acara makan besar berakhir.
“Berbuka puasa di sini kita tidak saja mendapatkan berkah makanan yang dihidangkan, tapi jauh dari itu kita dapat merasakan kentalnya kekeluargaan bersama seluruh muslim dunia. Berhubung ada banyak juga muslim dari negara lain ikut serta iftar bersama kita di sini”, jelas Obulqasim (24), pemuda asal Kashgar, Xinjiang pada Sabtu, (17/06/17). Ia adalah seorang mahasiswa di Zhongnan University of Economics and Law yang hampir setiap hari menyempatkan iftar di Majiazhuang sambil tarawih dan witir.
Di sana juga terlihat beberapa jama’ah perempuan ikut serta iftar dan shalat berjama’ah sampai witir berakhir. Di antara mereka adalah pelajar luar negeri yang sedang mengakhiri studinya di Wuhan. Dengan adanya fasilitas motor yang dimiliki memberikan kemudahan bagi mereka mencapai Majiazhuang. Di Majiazhuang salat sunat tarawih berjumlah 20 dan ditutupi witir 3 raka’at. Pelaksanaanya 2 raka’at sekali salam, sama seperti halnya di tanah air.
Kepala Bidang Jurnalistik: Al-Zuhri
*PCIMT juga menerima baik laporan berita dari sahabat di seluruh atmosfer Tiongkok dengan syarat mengirimkan tulisan dengan format 4W+1H beserta foto pendukung tulisan ke email: zuhri.basyir.al.mufid@gmail.com. Tulisan dan foto yang dikirim akan diseleksi terlebih dahulu oleh PCIMT. Jika memang dirasa perlu dilakukan perbaikan kata/susunan tulisan, maka PCIMT memiliki wewenang atas tulisan yang telah sedia dikirim ke redaksi PCIMT. Sedang keseluruhan isi tulisan menjadi tanggung jawab penuh penulis.