Itulah yang kami alami rombongan Ranting Muhammadiyah Wuhan, saat berkunjung ke Kota Tua, Nanjing. Dengan niatan untuk silaturahim dengan dosen-dosen UAD yang meramaikan Ranting istimewa Muhammadiyah Nanjing, kami pun berangkat. Di Nanjing kami berjumpa dengan dosen UAD yang sedang kuliah dan mewakili ranting Muhammadiyah Chongqing dan Shanghai.
Beberapa kegiatan kami lakukan. Diantara berbagi cerita dinamika warga Muslim yang hidup di Tiongkok, termasuk perkembangan ranting Muhammadiyah Nanjing. Kami juga merespon bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala dan darerah Sulawasi Tengah yang dilanda gempa. Kami sepakat untuk menggalang dana. Selanjutnya dana yang terkumpul akan diserahkan kepada PCIM Tiongkok untuk terus ditambah dengan mengundang partisipasi warga Indonesia yang akan berdonasi. Dana yang terkumpul akan dikirimkan ke rekening LAZISMU untuk diserahkan ke Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah yang sudah berpengalaman menangani pasca bencana sejak gempa yang terjadi di Yogyakarta tahun 2006 silam.
Selain itu kami berkesempatan mendirikan shalat di masjid Jinjue. Masjid ini dibangun pada tahun 1388 di era dinasti Ming pada masa kekaisaran yang pertama, Yuazhang Zhu. Kemudian dilakukan renovasi yang dipimpin oleh Cheng Ho sebelum ia melakukan ekspedisi. Renovasi dilakukan dengan perluasan mencapai 26.000 m2. Di sela-sela waktu kami menyempatkan sajian halal di beberapa sudut kota, seperti di kawasan Fuzimiao, salah satu pusat tujuan wisata yang sangat kental suasana kota tuanya. Di area Fuzimiao, kita dapat temukan Confucius Temple, menikmati suasana pusat belanja, yang banyak menyajikan bermacam –macam makanan diantaranya ada makanan halal, dan aneka ragam barang dagangan yang menarik perhatian para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.