
Tiga mahasiswa tersebut ialah Ana Sophia Siregar dari program studi Ilmu Teknologi Pangan dan Fikri Ramadhan Siregar dari Fakultas Psikologi. Keduanya meraih juara pertama karena skor yang didapatkan sama. Sedangkan Dwi Fariyana Wiraningtyas, mahasiswa program studi Farmasi meraih juara ketiga.
Ana dan Fikri berhak mengantongi sebuah komputer jinjing (laptop) dari Konjen China serta uang pembinaan sebesar 1,5 juta rupiah dari UMM. Sementara itu, Dwi pun mendapatkan sebuah komputer jinjing dari Kinjen China dan uang pembinaan dari UMM sebesar 500 ribu rupiah. Penyerahan hadiah dilakukan di Universitas Negeri Surabaya, Ahad (11/12) pekan lalu. Hadiah diserahkan langsung oleh Konjen China di Surabaya, Gu Jingqi.
Peningkatan yang dialami UMM terbilang pesat. Tahun lalu, pada kesempatan lomba yang sama, UMM hanya meraih juara harapan. Tahun ini, selain mengantongi juara pertama dan ketiga, UMM juga meraih juara untuk kategori perguruan tinggi dengan peserta lomba terbanyak.
Asisten Rektor Bidang Kerja Sama, Drs Soeparto MPd menyatakan prestasi ini tak lepas dari pengaruh positif sejak didirikannya China Corner di UMM pada Mei lalu. Hal ini semakin memperkuat jalinan kerjasama antara UMM dengan Tiongkok. “Sejak diresmikannya China Corner di UMM pada bulan Mei lalu, mahasiswa jadi punya media untuk mempelajari lebih banyak tentang China,” ujarnya.
Prestasi ini berdampak pada penguatan internasionalisasi UMM. China, kata Soeparto, memiliki sumber daya yang kuat. Soeparto menganalogikan China sebagai present tense dalam istilah grammar Bahasa Inggris. China kini jadi pandangan untuk masa depan, alias future, utamanya untuk ASEAN. Meski begitu, budaya China yang makin dipahami mahasiswa tetap tak menghilangkan budaya lokal dan Islam yang ditanamkan pada mahasiswa UMM.
“Dengan makin kuatnya kerjasama UMM-China ini, mahasiswa akan makin banyak belajar tentang budaya China. Ini penting untuk membekali mahasiswa saat berkiprah di lingkup ASEAN nantinya,” sambung Soeparto. (ich/han) sumber umm.ac.id