(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Beliau tiba di Beijing sekitar pukul 11.00 CST dengan dijemput oleh Bapak Riyono, staff khusus atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Beijing.
(Firmansyah/PCIMT /LPB)
Ustadz Taufiq mengatakan “Sesungguhnya dalam shalat kita itu adalah sebuah manifestasi dari apa yang seharusnya sudah ada dalam keimanan kita yang ada di dalam jiwa dan hati kita, bahwa yang kita lakukan dalam bentuk ibadah shalat atau amalan ibadah lainnya itu merupakan atas kehendak Allah SWT. Allah SWT memberi perintah kewajiban kepada kita yang dalam Bahasa agama ialah “taklif”. Namun, kadang kala bagi sebagian orang perintah kewajiban itu masih dipersepsikan sebagai sebuah beban”. “Sesungguhnya bagi manusia yang beriman kepada Allah SWT perintah ibadah itu jangan hanya dipahami sebagai beban akan tetapi sebuah kebutuhan” Pesannya terhadap jamaah.
(Arief /PCIMT)
Hamba dalam artian umum yang kita pahami adalah bahasa yang menunujukkan bahwa dia tidak punya apa-apa atau kita sering mendengar “hamba sahaya” yang menandakan bahwa kita adalah hamba sahaya-Nya milik Allah SWT seharusnya mengabdikan diri sepenuhnya hanya untuk Allah SWT”. Beliau menambahkan penjelasannya dengan melanjutkan do’a iftitah tersebut yang berbunyi “Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin, mempunyai arti yaitu sesungguhnya shalatku, amal ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT”. “Ketika kita shalat, beribadah atau beramal perbuatan lain seluruh kehidupan dan mati kita hanya untuk kepada allah SWT itulah yang disebut dengan dasar-dasar ketaqwaan”, imbuhnya Ustadz Taufiq.
(Arief/PCIMT)
Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.