Menyemai Harmoni Menjelang Bulan Suci
Imam mempersilahkan kami memasuki salah satu ruangan masjid sambil duduk bersila di ruangan yang tampak seperti ruang kotak sederhana beralaskan sejadah dengan satu ukiran kalamullah di dindingnya. Tak seperti masjid di daerah lainnya yang nampak bagus. Masjid ini terkesan sederhana Sederhana, tak nampak kubah dan menara, selayaknya masjid yang ada di Indonesia.
Acara dibuka dengan pembacaan surat Ali-Imran ayat 102-105, tentang perintah bertakwa, beramal ma’ruf dan nahi munkar, dan berpegang dengan agama Allah serta tidak berpecah belah. Kandungan ayat yang sangat relevan dengan acara waktu itu. Tujuannya untuk mempererat kekeluargaan antar jamaah masjid juga sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dalam menyambut bulan suci Ramadhan walaupun saat ini kami jauh dari tanah air dan jauh dari keluarga.
Sucipto, perwakilan mahasiswa Muslim Indonesia, dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pengurus masjid yang sudah menerima kedatangan mahasiswa Indonesia. Ia juga mengingatkan pesan orang-orang tua kita akan nasehat “Ke manapun kita pergi, sejauh apapun kaki melangkah, yang pertama kali dicari adalah masjid, karena di masjidlah kita dapat berkumpul dengan orang-orang-orang shaleh.”
Imam masjid merasa senang atas kunjungan ini. Semua peserta sangat tersentuh manakala Wang Imam berkata, “Masjid adalah baitullah, masjid ini adalah rumahmu sekalian, kita adalah keluarga di Masjid ini.” Terselip makna sharing sense of belonging (mambagi rasa kepemilikan) atas pernyataan Wang Imam. Seketika hati kami bergetar seolah berada di rumah sendiri.
Lalu beliau sampaikan kata-kata konfusius “有朋自远方来,不亦乐乎? (you peng zi yuanfang lai, bu ji le hu) Yang artinya: Jika ada teman kita yang jauh datang kesini, bukankah itu adalah hal yang menggembirakan?”
Imam bercerita bahwa sudah sering mahasiwa Indonesia melakukan kunjungan, ini merupakan proses kita dalam membangun kerja sama terutama dalam budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Mungkin dalam kehidupan kita memang banyak perbedaan, untuk itu acara silahturahmi ini sangat diperlukan, agar kita bisa saling memahami satu sama lain. Imam Masjid juga mengajak dan berharap kita semua bisa menjalankan ibadah puasa di Tiongkok dengan kegembiraan.
Muhammad Arif Zulian, salah satu mahasiswa Indonesia yang ikut acara tersebut mengungkapkan “Kita dapat menyambut bulan suci dengan hal positif, bersilaturahim dan sharing bersama sesama muslim lokal Tiongkok. Walaupun bukan di negeri sendiri namun kami mampu menjaga tradisi yang Islami ini. Dilain hal, sebagai agent representative Indonesia, kami mencoba memupuk persaudaraan dari akar rumput dengan masyarakat lokal, menjaga perdamaian yang telah kedua negara (Indonesia-Tiongkok) canangkan. Berbuat sesuai yang bisa kami lakukan untuk kebaikan bersama.” Tukasnya penuh antusias.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Jufri, mahasiswa master yanag sedang mendalami Bahasa Mandarin di CCNU, “Saya sangat senang sekali bisa silaturrahmi dengan imam masjid Wuchang, saya pribadi sudah lama merindukan siraman rohani dari para alim ulama atau ustadz. Perbedaan budaya dan bahasa bukan halangan untuk mempererat hubungan keluarga sesama muslim.” Ungkap Jufri.
Setelah tanya jawab selesai, acara dilanjutkan dengan qiroatil Asmaul Husna dan ditutup dengan foto bersama. Alhamdulillah. Allah telah mengizinkan kami bergandengan tangan melangkahkan kaki menyapa saudara seagama. Kami sungguh hanya ingin mohon ridha Allah semata. Di masjid itu kami terus memanjatkan doa.
Ya Allah, sucikan hati dan kuatkan raga kami untuk menyambut bulan suci, bulan penuh keberkahan, penuh ampunan. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Kami mohon kekuatan untuk menunaikan ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan lahir batin.
Dan kepada keluarga kami. Kami mohon Yaa Allah Yaa Malik. Lindungilah mereka, berikanlah kesehatan, kekuatan untuk menikmati Ramadhan yang kami rindukan yaa Allah. Ayah kami, Ibu kami, saudara saudara kami, anak-anak kami yaa Allah ampunilah dosa dosa mereka. Sanyangilah mereka.
Hanya kepada Mu kami memohon rahmat. Hanya kepadaMu kami memohon kebaikan.
Sementara itu Endy Sjaiful Alim selaku ketua umum PCIM Tiongkok saat dihubungi secara terpisah menyampaikan apresiasinya kepada PCIMT Regional Wuhan, yang terus manggalang kerja sama dengan berbagai elemen kader bangsa, yang salah satunya dengan cara berperan serta secara aktif melalui kegiatan yang di pelopori oleh aktivis PPI Tiongkok Cabang Wuhan Ranting Kampus Huashi tersebut. “Saya berharap kegiatan silaturahmi semacam ini dapat terus dikembangkan guna memupuk ukuwah islamiyah, ukuwah watoniyah sesama kader bangsa dan ukuwah insaniyah sesama umat manusia di seluruh dunia. Sehingga ajaran agama dapat hadir sebagai rahmat dan menebar perdamaian di seluruh dunia”, ujarnya penuh harap.
Marhaban Yaa Ramadhan. [] Rifqa ; FotoGrafer : Yuli, Iyan, Syam.