Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

BEKAL MENDAPATKAN PERHIASAN AKHIRAT

29/5/2019

0 Comments

 
Picture
​Ceramah oleh Ustadz Taufiq, Da’i Ambassador Dompet Dhuafa-Indonesia
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
KABARMUTIONGKOK.ORG - Beijing, 17/05/19. Bulan suci Ramadhan adalah sebagai “As-Shiyamu” atau puasa bermakna juga sebagai “Al-Imsak” artinya menahan diri. Secara umum puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dari hawa nafsu makan dan minum akan tetapi pemaknaan yang lebih lanjut adalah puasa atau “Al-Imsak” bukan hanya sekedar untuk menahan rasa lapar dan haus tapi juga untuk menahan diri kita dari sesuatu yang disebut dengan “Syahwat”. Allah SWT mengingatkan kepada kita bahwa “Syahwat” bukan hanya dimaknai sebagai suatu hal yang bernilai negatif karena sebagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT dalam QS Ali Imran:14 yang berbunyi:
​زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ
Artinya: Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.
Ustadz Taufiq yang merupakan Da’i Ambassador Dompet Dhuafa ini memaparkan “Syahwat dalam ayat ini berarti suatu keinginan-keinginan yang masih dapat dikatakan natural, seperti contoh: syahwat mata adalah keinginan untuk melihat sesuatu hal yang indah. Dalam ayat ini dijelaskan pula bahwa setiap manusia diberikan oleh Allah SWT dalam kecintaannya terhadap syahwat, antara lain: yang pertama manusia memiliki syahwat terutama syahwatnya terhadap lawan jenis dan selama masih suka dengan lawan jenis itu dikatakan sebagai sebuah perhiasan. Syahwat atau keinginan selanjutnya adalah bagi nereka yang sudah berkeluarga ada keinginan untuk memiliki anak. Kemudian syahwat yang berikutnya adalah keinginan untuk memiliki perhiasan seperti emas maupun perak dan yang terakhir yaitu keinginan untuk memiliki kendaraan dan binatang ternak serta sawah ataupun ladang sebagai kebutuhan dasar manusia”.
Baca Juga : Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari
Kemudian Ustadz Taufiq menerangkan bahwa “Syahwat itu adalah perhiasan kehidupan dunia dan di akhir QS Ali Imran ayat 14 ini Allah SWT memberikan peringatan bahwa Allah SWT menyediakan di sisi-Nya tempat kembali yang terbaik. Tempat kembali ini mengisyaratkan kepada kita semua untuk memaknai bahwa syahwat hidup yang kita kejar di dunia tidak akan berarti apa-apa karena itu hanyalah perhiasan hidup di dunia dan tidak akan bernilai di akhirat apa lagi ketika kita mengejar syahwat itu untuk kepentingan dunia semata”. “Jadi kuncinya adalah syahwat duniawiyah itu adalah perhiasan kita hidup di alam dunia dan jangan pernah kita lupakan bahwa dibalik itu semua Allah SWT menyediakan tempat kembali kita yang terbaik” terangnya.
Picture
​Buka Puasa Bersama Warga Indonesia di Beijing, Aula KBRI Beijing
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Lantas bekal apa untuk kita agar mendapatkan perhiasan tidak hanya di dunia akan tetapi juga di akhirat? Ustadz Taufiq menjelaskan bahwa, Allah SWT menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memberitahukan kepada umatnya dalam lanjutan QS. Ali Imran:15 yang berbunyi :
​قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِۚ
Artinya: Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
Baca Juga: 0.122 detik dan 0.376 detik: Kisah Di Matikannya Nabi Uzair dan Tertidurnya Ashabul Kahfi
“Lanjutan ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan lebih baik dari perhiasan di dunia kepada orang-orang yang bertakwa. Seperti contoh dalam kehidupan dunia bagi lelaki yang sholeh akan dikasih istri yang sholehah dan cantik luar dalam tinggal bagaimana cara dia mensyukurinya tapi di akhirat nanti akan disediakan yang lebih baik dan disucikan oleh Allah SWT dan bagi para wanita sholehahnya seorang istri akan lebih cantik dari bidadari yang ada di syurga. Satu hal yang kita harapkan adalah keridhaan Allah SWT, jika Allah SWT telah ridha kepada kita maka apapun yang kita inginkan atau kehendaki akan direstui oleh-Nya dan apapun akan Allah SWT berikan untuk kebahagiaan kita di dunia maupun diakhirat”, jelas Ustadz Taufiq.
Baca Juga : Bapak Duta Besar BUKBER Akbar di Wisma KBRI
Mudah-mudahan kita semua mendapatkan keridhaan Allah SWT lewat sarana yang kita isi selama bulan suci Ramadhan ini dengan amalan-amalan ibadah yang lebih baik agar kita kelak menjadi manusia yang semakin berkualitas dalam ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Semoga bermanfaat.
Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
0 Comments

Polling Artikel Favorit Mei 2019

28/5/2019

18 Comments

 
Picture

Ketentuan Umum Polling Artikel Favorit

Center for Strategic Studies and Development (CSSD) PCIM Tiongkok, bermaksud mendorong penguatan budaya literasi dengan memberi apresiasi kepada para penulis/netizen yang telah mengirimkan artikel ke kabarmutiongkok.org. Kegiatan ini sebagaimana telah berjalan secara periodik sejak tahun 2016. Apresiasi tersebut berupa pemberian hadiah dana sebesar 100 RMB untuk artikel favorit 1 ; Hadiah dana sebesar 75 RMB untuk artikel favorit 2 ;  dan hadiah dana sebesar 50 RMB untuk artikel favorit 3. Pembagian hadiah akan disampaikan pada silaturaohim dan buka bersama hari Jum’at, tanggal 31 Mei, di restoran Zam Zam, Jl Loyoulu Wuhan, Hubei, Tiongkok ( Metro Line 2, Stasiun Guanggu Boulevard, Pintu Keluar C / Seberang Hotel Hyatt Regency / Depan Kampus HUST).
Mohon berkenan membantu memilih penulis artikel favorit dengan metode polling. Silahkan pilih nama penulis artikel favorit anda dengan meng - "KLIK"  nama penulis artikel yang tertera pada diagram / bagan yang terlihat di atas pemberitahuan ini (Polling bersifat Riel Time mungkin perlu waktu beberapa saat untuk memunculkan gambar diagram/bagan polling, karena dalam waktu bersamaan di tempat lain mungkin ada user lain yang sedang melakukan polling juga ).

Tata Cara Melakukan Polling :

  1. Setiap pengunjung (peserta polling) dapat menentukan 3 penulis artikel favorit sesuai pilihannya setiap hari, sampai batas waktu polling selesai.  Batas waktu polling telah ditetapkan sampai hari Jumat, 31 Mei 2019, jam 11:00 (waktu Beijing).
  2. Pemilihan penulis artikel  favorit dilakukan dengan meng-"KLIK" maksimal 3 nama penulis artikel (nominator penulis artikel favorit) yang tertera pada diagram / bagan yang terlihat di atas pemberitahuan ini (bila gambar belum muncul harap tunggu beberapa saat).
  3. Bila diperlukan (dalam setiap hari) pengunjung dapat mengkoreksi pilihannya dengan cara meng-"KLIK" pilihan semula untuk pembatalan pilihan, kemudian "KLIK" nominator lain sebagai pilihan terbaru (dengan konsekwensi pilihan yang telah dipilih sebelumnya teranulir).​

Membaca Artikel Sebelum Melakukan Polling

Bila diperlukan, artikel dapat dibaca terlebih dahulu sebelum melakukan polling. Untuk membaca artikel sebelum melakukan Polling silahkan kunjungi link berikut :

# M Firmansyah - Beijing
# Amelia - Nanning
# Anang Masduki - Shanghai
# Nova Edvike Trinanda - Chengdu
# Nanang Zulkarnaen - Nanjing
# Rifqa - Wuhan
# Dani Fadillah - Nanjing
# Elmy Nur Azizah - Beijing

18 Comments

Keutamaan Bulan Suci Ramadhan

17/5/2019

0 Comments

 
Picture
​Ustadz Taufiq, Da’i Ambassador Dompet Dhuafa-Indonesia
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Picture
KABARMUTIONGKOK.ORG Beijing-13/05/19. Dalam ceramahnya pada malam ke-9 di bulan suci Ramadhan Ustadz Taufiq membahas tentang keutamaan bulan suci Ramadhan. Dalam al-quran surat al-baqarah:185 yang berbunyi:
​شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Yang artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur”.
Mengapa bulan suci Ramadhan sangat mulia disisi Allah SWT? Ustadz taufiq yang juga merupakan da’i Ambassador Dompet Dhuafa ini menjelaskan bahwa “Bulan Ramadhan itu menjadi mulia karena Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran di bulan suci Ramadhan. Kita mengingat kembali bahwa pada jaman dahulu sebelum diturunkannya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, semenjak masih berusia anak-anak beliau dititipkan kepada pamannya dan menggembala kambing hingga pada usia remaja beliau menjadi seorang pedagang. Ternyata sosok beliau sebelum diangkat menjadi Nabi adalah seorang yang aktif dalam berbisnis dan kemudian pada usia 40 tahun beliau diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT.

Kita juga mengetahui masyarakat Arab sebelum jamannya Nabi dikenal sebagai masa
jahiliyah atau bodoh, bodoh yang dimaksud bukan berarti tidak tau apa-apa akan tetapi dimaknai bahwa pada waktu itu Nabi Muhammad SAW dan bangsa arab belum mendapatkan pencerahan tentang tata cara mereka dalam mengekspresikan kehidupan atau kepercayaan kepada Tuhan sang pencipta dan belum diarahkan kepada satu titik di mana sesungguhnya seperti yang diajarkan oleh para Nabi tentang ketauhidan yaitu ibadah dalam bentuk ekspresi yang lebih real nanti mengarahkan kepada mereka bahwa hidup itu bukan hanya untuk hidup yang sementara”.

​“Sampai kemudian Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi, salah satu tantangan terbesarnya adalah memberikan gambaran bahwa hidup di dunia itu belum selesai masih ada lagi kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan di alam akhirat, itulah yang membuat manusia pada waktu itu disebut
jahiliyah karena bahwa hidup itu sesungguhnya perjalanan yang panjang bukan hanya di dunia saja dan mereka belum mempunyai keyakinan tentang adanya kehidupan di alam akhirat  sehingga kepentingannya hanyalah kepentingan sesaat”, papar beliau.


Picture
​Suasana Saat Ceramah Oleh Ustadz Taufiq
(Firmansyah/PCIMT-Reg Beijing/LPB)
Ustadz taufiq menambahkan “Sampai kemudian Allah SWT memilih pribadi Nabi Muhammad SAW sebagai penutup akhir zaman yang ditandai dengan diturunkannya wahyu pertama oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril pada saat Nabi Muhammad saw bertahan di gua pinggir kota mekkah, yang di sanalah kemudian Allah SWT menyampaikan wahyu-Nya yang sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Alaq: 1-5 yang berbunyi: iqra` bismi rabbikallażī khalaq, khalaqal-insāna min 'alaq, iqra` wa rabbukal-akram, allażī 'allama bil-qalam, 'allamal-insāna mā lam ya'lam. Dengan turunnya ayat pertama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur atau bertahap dan tercatat dalam QS Al-Qadr waktu diturunkannya Al-Qur’an yang berbunyi innā anzalnāhu fī lailatil-qadr yang artinya Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar (malam lailatul qadar)”.

“Allah SWT menurunkan Al-Qur'an itu secara utuh ke langit dunia yang kemudian oleh malaikat Jibril disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur dan pertama kali ayat Al-Qur'an yang diturunkan adalah QS Al-Alaq yang isinya bukan tentang tata cara kita untuk beribadah puasa maupun shalat akan tetapi tentang “
Iqra atau Bacalah”. Walaupun Nabi Muhammad SAW ketika itu belum diperkenakan untuk bisa membaca, Nabi Muhammad SAW berkata pada malaikat Jibril “aku ini tidak bisa membaca” tetapi malaikat Jibril menyuruh kembali untuk membaca: iqra` bismi rabbikallażī khalaq, khalaqal-insāna min 'alaq yang artinya Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Inilah proses di mana kita manusia sesungguhnya harus tetap bersemangat untuk tetap mencari ilmu di manapun berada”, imbuh Ustadz kelahiran Portugal-Indonesia itu.


Baca juga: 0.122 detik dan 0.376 detik: Kisah Di Matikannya Nabi Uzair dan Tertidurnya Ashabul Kahfi
Picture
​Suasana Saat Ingin Melaksanan Shalat Witir Berjama’ah.
(Firmansyah/PCIMT /LPB)
Kemudian Ustadz taufiq mengatakan bahwa “ada hikmah yang bisa kita peroleh dari peristiwa ini bahwa semangat untuk mencari ilmu itu sesungguhnya semangat yang sudah ada ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur'an dan ayat pertama yang Allah SWT turunkan berhubungan dengan ayat untuk mencari ilmu yaitu untuk membaca”. Semoga momentum bulan suci Ramadhan ini dapat mengingatkan kepada kita bahwa pentingnya mengisi bulan suci Ramadhan dengan mempelajari, mengaji dan mengkaji kembali lewat tadarus Al-Qur'an untuk mengetahui bagaimana Al-Qur'an sebagai “hudan linnas” yaitu petunjuk bagi manusia, bagaimana kita sebagai manusia memahami betul tentang Al-Qur'anul Karim.

Karena sesungguhnya Al-Qur'an itulah petunjuk teknis bagi kita umat manusia di samping Nabi Muhammad SAW berkata “
wa bayyinatin minal huda wal furqan” yaitu ada keterangan-keterangan yang lebih detail lagi baik yang disampaikan dalam Al-Qur'an maupun yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW untuk bagaimana kita bertindak sebagai orang mukmin yang sesungguhnya.


Semoga bermanfaat.
Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.



Picture
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
0 Comments

Buka Puasa Bersama Bapak Dubes Milenial

14/5/2019

0 Comments

 
Picture
​Sambutan Bapak Dubes Djauhari Oratmangun
(Firmansyah/PCIMT /LPB)
Picture
KABARMUTIONGKOK.ORG Beijing, 12/05/19. Warga indonesia yang ada di Beijing berbuka puasa Bersama Bapak Dubes yang milenial yaitu Bapak Djauhari Oratmangun dan Ustadz kelahiran Portugal-Indonesia yaitu Ustadz Taufik Setyaudin Mahmud, M.A, kelahiran Portugal-Indonesia di wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang selanjutnya disebut wisma KBRI.
Baca juga: Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari
Acara buka puasa bersama di wisma KBRI ini diawali dengan sambutan hangat oleh Bapak Dubes Djauhari Oratmangun yang menyampaikan selamat datang kepada Ustadz Taufiq dan semoga dapat membimbing warga Indonesia khususnya umat muslim yang ada di Beijing selama bulan Ramadhan serta penyampaian atas kegiatan pemilu di Beijing yang berjalan baik dan lancar.

Kemudian sambutan dilanjutkan oleh
Ustadz Taufik sekaligus kuliah tujuh menit sebelum memasuki waktu berbuka puasa. Ustadz Taufiq membacakan QS. At-Tin ayat 1 yang berbunyi wat-tīni waz-zaitụn, wa ṭụri sīnīn yang artinya: Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai. Kemudian lanjutan QS. At-Tin ayat 4-5 yang berbunyi laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm, ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn yang artinya: sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.


​“Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, manusia ini diciptakan menjadi makhluk yang paling sempurna melebihi makhluk-makhluk ciptaan lainnya. Allah SWT memberikan kesempatan bagi kita manusia dengan bekal kebebasan sehingga kita diberi kebebasan untuk bertindak, memilih dan memberikan bekal kepada kita umat manusia berupa ilmu sehingga kita memiliki kekuatan lebih berupa daya untuk mengakomodir, menyimpulkan sesuatu, memberi nama, mengidentifikasi sesuatu sampai kemudian menjadi teori. Antara kebebasan dan ilmu ini lah yang tidak boleh dilepaskan oleh diri kita sebagai manusia, ketika kita ini diberi tugas untuk mengelola dunia di atas muka bumi ini maka dalam diri kita akan timbul sebuah keinginan atau hasrat agar kita menjalani tugas ini sebaik mungkin untuk kebahagiaan pribadi, keluarga maupun lingkungan kita”, terang beliau.

Picture
​Sambutan dan Ceramah oleh Ustadz Taufiq
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Ustadz Taufik menambahkan “kebebasan dan ilmu itulah yang nanti akan terwujud atau mengkristal dalam dua bentuk: yang pertama adalah dalam bentuk semangat dan yang kedua adalah dalam bentuk ambisi. Kita harus pandai membedakan 2 hal tersebut antara semangat dengan ambisi, apabila semangat inshaallah itu nilainya yang terbaik akan tetapi ada yang perlu kita waspadai bersama adalah dalam bentuk ambisi, ambisi ini lah yang kita bisa pahami bisa jadi awalnya semangat tapi terlalu menggebu-gebu dan kemudian karena terlalu bersemangatnya sehingga melewati batas, ketika melewati batas itulah yang menjadi sebuah ambisi dan cenderung untuk menghalalkan segala cara dalam mendapatkan apa saja sesuai hasrat dan keinginan yang bisa diperoleh dari jalan mana saja.
Baca Juga: Fenomena Garis Lucu vs Garis Keras (bagian 1)
Orang kidul berkata “walwal kuwal kadal kabeh diuntal……..” artinya apa saja kalo dia mau pokoknya diambil saja tidak menghiraukan halal atau haram, agama apa saja kalo pemeluknya menghalalkan segala cara maka nilai-nilai keagamaannya akan ditinggalkan begitu saja”.

Baca Juga : Fenomena Garis Lucu Vs Garis Keras (bagian 2-habis)
“Oleh karena itu, disinilah letaknya agama, allah swt menurunkan rahasia-rahasia terbesarnya kepada kita umat manusia, informasi itu diberikan lewat waktu yang diberikan oleh manusia-manusia pilihan bahwa inilah yang sesungguhnya menjadi pedoman bagi umat manusia agar dalam kehidupannya nanti dia bisa menjalankannya fungsinya dengan baik, kebahagiaan tetap bisa diperoleh tetapi tidak mengorbankan kebahagiaan orang lain”, imbuhnya.
Picture
​Mahasiswa mendengarkan ceramah dari Ustadz Taufi, menjelang berbuka puasa
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Kemudian beliau menjelaskan “Inilah yang sesungguhnya ketika umat muslim diajarkan untuk berpuasa tujuan utamanya adalah “tattaqụn” yang artinya bertaqwa. Orang yang bertaqwa itu dalam artian yang lebih luas mengartikan bahwa setiap kita manusia seharusnya merasa sadar atau bentuk kesadaran yang ada dalam diri kita bahwa setiap gerak gerik yang kita lakukan itu selalu berada dalam pengawasan oleh Allah SWT yang abadi dan akan terekam jejaknnya oleh malaikat yang selalu mencatat baik atau buruknya kita untuk dilaporkan nanti pada hari kiamat.
Baca Juga : Kolaborasi Duo Kandidat Doktor (bagian 1)
Seperti dalam QS Al-Zalzalah yang berbunyi “fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah, wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah” yang artinya: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. “Inilah yang diajarkan oleh agama kepada kita agar kesadaran tumbuh dalam kehidupan kita bahwa kita ini makhluk ciptaan Allah SWT yang akan selalu bertanggungjawab atas perbuatan yang kita lakukan, baik yang dilakukan secara baik ataupun buruk dan akan kita peroleh nanti ganjarannya di hari kiamat”, jelasnya.

Picture
​Suasana penuh kehangatan Buka Puasa Bersama di Wisma KBRI Beijing
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Sambutan ini ditutup dengan pantun yang dibacakan oleh Bapak Dubes Djauhari Oratmangun yang berbunyi:
“Jalan-jalan saat musim semi di kota beijing,
Mawar semerbak ingin dipetik,
Ramadhan suci sudah dijelang,
Umat Beijing berbahagia ada ustadz Taufiq”
Waktu berbuka puasa pun tiba seusai Bapak Dubes Djauhari Oratmangun membacakan pantunnya, kemudian warga Indonesia di Beijing bersama Bapak Dubes yang milenial yaitu Bapak Djauhari Oratmangun dan Ustadz Taufiq kelahiran Portugal-Indonesia berbuka puasa dan dilanjutkan dengan shalat magribh berjamaah bagi umat muslim. Suasana buka puasa bersama ini sangat begitu hangat dan penuh keakraban dengan ditemani menu utama yang khas Indonesia seperti sayur lodeh, balado teri kacang dan daging dengan sambal kecap serta tak ketinggalan pendampingnya yaitu kerupuk.
Picture
​Bapak Duta Besar beserta umat muslim yang ada di Beijing
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Baca Juga : Kolaborasi Duo Kandidat Doktor (bagian 2-habis)
Kehangatan suasana buka puasa bersama ini ditutup dengan foto bersama dan seperti pada malam di bulan suci Ramadhan sebelumnya yaitu shalat isya dan sunnah tarawih serta witir berjamaah bagi umat muslim.​

Billahi fi sabililhaq fastabiqul khairat
Picture
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
Baca Juga: Menyapa Ramadhan di Beijing
0 Comments

Makna “Abab” dan Hikmah Puasa

13/5/2019

0 Comments

 
Picture
Suasana Saat Ustadz Taufiq Berceramah
(Firmansyah/PCIMT /LPB/ BUCT)
Picture
KABARMUTIONGKOK.ORG. Beijing, 11/05/19. Disela-sela ceramahnya Ustadz Taufiq yang membahas tentang keistimewaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan di Aula KBRI Beijing, beliau mengeluarkan Bahasa Portugal yaitu “ABAB”. Pada awalnya Ustadz Taufiq menyampaikan bahwa “amal ibadah di bulan suci Ramadhan khususnya puasa menyimpan banyak sekali hikmah untuk kita semua karena ibadah puasa ini merupakan amal ibadah yang spesial untuk kita semua dan ganjaran pahalanya dilipat gandakan”.

Beliau menjelaskan keistimewaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dalam
Hadits Qudsi yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ yang artinya: Allâh Azza wa Jalla berfirman, Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. Jadi kualitas puasa antara kita dengan yang lain itu tidak ada yang tahu ganjaran pahalanya kecuali Allah SWT, yang pasti ganjarannya berbeda dengan bagaimana kita mengisi waktu selama kita berpuasa. Dalam lanjutan haditsnya, Ustadz Taufiq menerangkan bahwa “وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ” yang artinya Puasa adalah tameng atau perisai diri. “Ini berarti puasa itu sesungguhnya merupakan alat yang dijadikan oleh Allah SWT kepada kita untuk dapat menahan diri, masing-masing dari kita sudah mendapatkan tameng atau perisai diri tinggal seberapa kuat pertahanan yang kita miliki”, ujarnya.

Baca juga: Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari

​Ustadz Taufiq
 mengatakan bentuk tameng atau perisai diri itu dalam hadits ini yaitu yang berbunyi
وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَصْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ.  yang artinya: Apabila seseorang diantara kamu berpuasa, janganlah berkata jorok/kotor dan berteriak-teriak/kasar. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’. “kita ini umat sesama muslim tidak boleh berlanjut dengan hal-hal yang tidak boleh kita larut dalam pertentangan hal-hal yang bersifat bukan prinsip kalau sifatnya yang bersifat furu’iyah kita bias berbeda pendapat jangan terlalu diumbar perbedaan itu kemudian kita saling gontok-gontokkan satu sama lain,” tutur beliau.

Picture
​Suasana Saat Shalat Tarawih di Aula KBRI Beijing
(Firmansyah/PCIMT/LPB/BUCT)
Kemudian beliau melanjutkan haditsnya yang berbunyi لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ yang artinya: Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak misk/kesturi. Dalam menerangkan penggalan hadits inilah beliau mengeluarkan Bahasa Portugal-Indonesia “ABAB” yaitu orang yang membuka mulut dan mengeluarkan bau kurang sedap di siang hari, dalam bahasa Indonesia abab adalah bau mulut, sembari disambut dengan tawa jama’ah shalat. “Ada keindahan tersendiri yang bahwa menurut allah swt yang dzahir tidak selalu mencerminkan yang batil, justru bau yang tidak sedap yang muncul dari puasa kita itu yang menurut Allah SWT sesungguhnya lebih wangi walaupun jangan diumbar”, terangnya.

Baca juga : Menyapa Ramadhan di Beijing
Kemudian Ustadz Taufiq menutup ceramahnya dengan melanjutkan penggalan terakhir dari hadits tersebut yang berbunyi لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ، وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ صَوْمِهِ yang artinya: Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Allah SWT di hari kiamat nanti. Seusai ceramah, Ustadz Taufiq memimpin shalat isya dan shalat sunnah tarawih serta witir. Betapa agungnya hadits ini karena di dalamnya dijelaskan secara umum dan disebutkan puasa secara khusus, keutamaannya dan pahal yang diperoleh segera maupun yang akan mendatang. Semoga kita semua mendapatkan keistimewaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini agar kita menjadi orang yang semakin bertaqwa kepada Allah SWT dan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

​
Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.

Picture
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
0 Comments

Jejak Hari Kedua Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia

12/5/2019

0 Comments

 
Picture
​Ustadz Taufik Setyaudin Mahmud, kelahiran Portugal-Indonesia
(Firmansyah/PCIMT/LPB)
Picture
Beijing, 10/5/19. Semenjak Ustadz yang didatangkan oleh KBRI Beijing dari Indonesia yang bekerjasama dengan Da’i Ambassador dompet Dhuafa-Indonesia memperkenalkan diri pada malam ke-5 di bulan suci Ramadhan ini memasuki hari keduanya di Beijing. Ustadz Taufik Setyaudin Mahmud, M.A atau yang lebih akrab dipanggil Ustadz Taufiq kelahiran Portugal, membuat Aula KBRI ramai oleh Jamaah shalat yang ada di Beijing, karena penasaran dengan beliau hingga barisan shaf shalat memenuhi seisi ruangan aula KBRI.

​
Beliau tiba di Beijing sekitar pukul 11.00 CST dengan dijemput oleh Bapak Riyono, staff khusus atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Beijing.

Picture
​Suasana Penyampaian Ceramah Oleh Ustadz Taufiq
(Firmansyah/PCIMT /LPB)
Dalam ceramah keduanya, Ustadz Taufiq mengungkapkan “Ibadah bulan suci Ramadhan yang kita lakukan ini memiliki satu tujuan utama yaitu agar kita ini terbentuk menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana yang ditegaskan ketika diwajibkannya berpuasa ayat terakhir dalam QS. Al-Baqarah (183) yang berbunyi “la'allakum tattaqụn” yang artinya: agar kamu sekalian bertaqwa.

Ustadz Taufiq mengatakan “Sesungguhnya dalam shalat kita itu adalah sebuah manifestasi dari apa yang seharusnya sudah ada dalam keimanan kita yang ada di dalam jiwa dan hati kita, bahwa yang kita lakukan dalam bentuk ibadah shalat atau amalan ibadah lainnya itu merupakan atas kehendak Allah SWT. Allah SWT memberi perintah kewajiban kepada kita yang dalam Bahasa agama ialah “taklif”. Namun, kadang kala bagi sebagian orang perintah kewajiban itu masih dipersepsikan sebagai sebuah beban”. “Sesungguhnya bagi manusia yang beriman kepada Allah SWT perintah ibadah itu jangan hanya dipahami sebagai beban akan tetapi sebuah kebutuhan” Pesannya terhadap jamaah.

Picture
​Suasana Shalat Jamaah Ikhwan di Aula KBRI
(Arief /PCIMT)
Kemudian Ustadz Taufiq menjelaskan bahwa “Untuk memahami perintah kewajiban itu sebagai sebuah kebutuhan membutuhkan suatu proses penyadaran bahwa pada saatnya kita harus mempunyai kesadaran bahwa ibadah itu kebutuhan kita semua. Oleh karena itu, dalam doa iftitah ada doa yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS yang kemudian Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita berbunyi sebagai berikut “Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin” yang mempunyai arti: Sesungguhnya aku arahkan wajahku kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Yang berarti bahwa amal ibadah kita Sesungguhnya hanya untuk Allah SWT sehingga pantas kalau kita itu disebut sebagai hamba allah atau Abdullah.

Hamba dalam artian umum yang kita pahami adalah bahasa yang menunujukkan bahwa dia tidak punya apa-apa atau kita sering mendengar “
hamba sahaya” yang menandakan bahwa kita adalah hamba sahaya-Nya milik Allah SWT seharusnya mengabdikan diri sepenuhnya hanya untuk Allah SWT”. Beliau menambahkan penjelasannya dengan melanjutkan do’a iftitah tersebut yang berbunyi “Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin, mempunyai arti yaitu sesungguhnya shalatku, amal ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT”. “Ketika kita shalat, beribadah atau beramal perbuatan lain seluruh kehidupan dan mati kita hanya untuk kepada allah SWT itulah yang disebut dengan dasar-dasar ketaqwaan”, imbuhnya Ustadz Taufiq.

Picture
​Suasana Shalat Jamaah Akhwat di Aula KBRI
(Arief/PCIMT)
Baca juga: Menyapa Ramadhan di Beijing
Ustadz Taufiq menutup ceramahnya dengan pengharapan kepada Allah SWT agar ibadah puasa kita di bulan suci Ramadhan ini dapat membentuk pribadi yang semakin diasah baik keimanannya maupun ketaatan atau kepatuhannya agar kita menjadi hamba allah yang semakin bertaqwa. Kemudian rasa penasaran umat muslim Indonesia yang ramai datang ke Aula KBRI ditutup dengan shalat isya dan shalat sunnah tarawih serta witir yang langsung dipimpin oleh Ustadz Taufiq, kelahiran Portugal itu.​
Baca juga: Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari
Dikutip dari artikel Faqih (2019) yang menyatakan bahwa Portugal sendiri merupakan kepanjangan dari “Purwokerto Tegal” ungkap Ustadz Taufiq saat perkenalannya. Beliau lahir di daerah Pakujati Paguyangan, Brebes yang saat ini tinggal di daerah pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan. Beliau juga salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Sabiluna dan tergabung dalam Da’i ambassador dompet dhuafa-indonesia. itulah profil singkat Ustadz Taufik Setyaudin Mahmud, M.A kelahiran Potugal-Indonesia.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khaerat.

Picture
Pewarta: M. Firmansyah/PCIMT-Regional Beijing/LPB/BUCT
0 Comments

Ceramah Buka Puasa Perdana oleh Wartawan Senior ANTARA

8/5/2019

29 Comments

 
Picture
Picture
kabarmutiongkok.org. Beijing, 06/05/19. Alhamdulillah kita dapat menjalani ibadah puasa pertama di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini. Waktu saya kecil, hari pertama biasanya menjadi hari yang berat dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, karena hari pertama kita dalam menahan diri dan mengendalikan hawa nafsu dari hal yang tidak disukai oleh Allah.

Sebagian umat muslim tidak ingin melewatkan hari pertama puasa di bulan suci Ramadhan untuk dapat berkumpul dan berbuka puasa dengan orang tua serta keluarga mereka. Bagi kami, umat muslim yang ada di Beijing tak ingin pula melewatkan hari pertama ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan berkumpul dan berbuka puasa, serta menjalankan shalat wajib dan shalat sunnah tarawih berjamaah di
Aula KBRI Beijing.

​Hidangan pembuka puasa yang disajikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia membuat kami serasa berada di Tanah Air dengan menu kolak serta lontong sayur yang lengkap.

Picture
Suasana saat berbuka puasa, Senin (6/5/2019).
​(PCIMT/LPB/Firmansyah)

Waktu pun memasuki waktu shalat Isya berjamaah yang dipimpin oleh Bapak Adia Putra Wilman, mahasiswa doctoral Beijing University of Chemical Technology (BUCT), Ketua Bidang Dakwah PCIMT Regional Beijing.

Selanjutnya, ceramah pada awal buka puasa ini terasa special karena diisi oleh Wartawan Senior ANTARA
Bapak M. Irfan Ilmie. Dalam ceramahnya ada hal yang menarik dan memotivasi kita untuk menjalani ibadah Puasa di bulan suci Ramadhan.

Ada beberapa fatwa yang ditulis oleh ulama baik salaf maupun khalaf, secara garis besar  ada
3 (tiga) hikmah dari puasa, yaitu: Hikmah pertama yaitu hikmah jasmaniah, Nabi Muhammad bersabda “Puasalah kalian semua insyaallah tubuh kalian akan sehat”.

​
Lambung kita diibaratkan bagaikan sebuah mesin yang perlu di service atau perbaiki secara berkala begitu pula dengan lambung kita yang terus digunakan selama 11 bulan untuk makan dan minum apa yang kita inginkan tanpa henti, maka dari itu di bulan Ramadhan ini lambung kita diistirahatkan dahulu untuk tidak dipaksakan makan dan minum yang berlebihan.

Picture
Jamaah perempuan di Aula KBRI, Senin (6/5/2019).
​(LPB)

Hikmah yang kedua adalah ijtimaiyah, dengan datangnya bulan Ramadhan kita dapat bersilaturahim dengan sesama umat muslim dalam melaksanakan ibadah secara jamaah seperti shalat isya dan Ibadah sunnah tarawih.

Hikmah yang ketiga adalah hikmah Ruhiyah, jadikanlah puasa di bulan suci Ramadhan ini sebagai salah satu bentuk pengikatan batin antara kita semua. “Sebagai contoh membantu sesama saat sedang mengalami musibah”. Tutupnya.


Picture
Penyampaian materi oleh Wartawan Senior ANTARA, Senin (6/5/2019).
​(PCIMT/LPB/Firmansyah)

Rangkaian kegiatan buka puasa hari pertama di bulan suci Ramadhan ini ditutup dengan shalat sunnah tarawih berjamaah yang dipimpin kembali oleh Bapak Adia Putra Wirman.

​
Semoga kita tetap diberikan kekuatan serta kesabaran untuk dapat istiqomah dalam menjalani ibadah puasa dan mendapatkan hikmah di bulan suci Ramadhan.

B
illahi fisabililhaq fastabiqul khairat

Picture
Pewarta : M. Firmansyah
Editor : Faqih Ma’arif
COPYRIGHT © PCIMT REGIONAL BEIJING 2019
29 Comments

Beijing Bertarawih

7/5/2019

0 Comments

 
Picture

​BEIJING BERTARAWIH

Oleh: Muchamad Firmansyah
Picture
Picture
Pelatihan Muadzin dan Bilal
​(Sumber: Firmansyah/LPB/PCIMT/BUCT)

Kami mengisi malam pertama di bulan Ramadhan ini dengan melaksanakan Ibadah wajib dan shalat sunnah tarawih di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Tiongkok yang selanjutnya disebut Aula KBRI. Kegiatan ini difasilitasi penuh oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia bekerjasama dengan Lingkar Pengajian Beijing. Kegiatan malam pertama di bulan Ramadhan ini, diawali dengan mempersiapkan tempat untuk beribadah di Aula KBRI oleh panitia Ramadhan 2019 pada pukul 14.00 CST.

Selanjutnya,  pukul 17.00 CST kami lanjutkan dengan pelatihan muadzin dan bilal yang diikuti oleh 11 orang dari sukarelawan dan kepengurusan lingkar pengajian Beijing.


Picture
Suasana Jamaah perempuan
​
(Sumber: Anggi/LPB)
Waktu shalat maghrib pun tiba, sudah banyak umat Islam di Beijing berdatangan ke Aula KBRI. Sholat berjamaah dipimpin oleh Bapak Adia Putra Wirman, mahasiswa doctoral Beijing University of Chemical Technology (BUCT)/ketua bidang dakwah PCIMT-Regional Beijing.
Picture
Shalat Isya dan Sunnah Tarawih
​
(Sumber: Faqih/LPB/PCIMT)

Tidak terasa waktu memasuki shalat Isya, kami bergegas untuk melaksanakan shalat Isya dan shalat sunnah tarawih yang di imami kembali oleh Bapak Adia Putra Wilman, mahasiswa Doctoral Beijing University of Chemical Technology (BUCT). Disela waktu antara shalat Isya dengan shalat sunnah tarawih ada sambutan dan himbauan dari ketua Lingkar Pengajian Beijing yaitu Adanan Purba dan dilanjutkan sambutan sebagai kata pembuka untuk mengawali puasa di bulan suci Ramadhan ini yang disampaikan oleh Bapak Yaya Sutarya selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing.

Picture
Sambutan oleh Bapak Yaya Sutarya, Atdikbud KBRI Beijing
​
(Sumber: Anggi/LPB)
Beliau menyampaikan bahwa selama bulan suci Ramadhan KBRI Beijing akan memiliki banyak aktivitas keagamaan untuk mengisi bulan suci Ramadhan. Aktivitas-aktivitas tersebut di antaranya adalah melaksanakan shalat wajib (khususnya untuk shalat dzuhur, ashar, magribh dan Isya) secara berjamaah, buka puasa bersama selama bulan suci Ramadhan, shalat sunnah tarawih berjamaah, pengajian untuk para akhwat sebelum memasuki waktu shalat magribh dan banyak aktivitas lainnya yang dipimpin langsung oleh Bapak Yaya Sutarya dan Bapak Eko dengan dibantu oleh teman-teman kepengurusan Lingkar Pengajian Beijing.
Picture
Jamaah perempuan bersama Ibu wakil duta besar, beserta staff KBRI Beijing
(
Sumber: Oki/LPB/PCIMT)
Picture
Sesi foto bersama setelah selesai shalat tarawih
​
(Sumber: LPB)
Kegiatan malam pertama bulan suci Ramadhan di Beijing kami tutup dengan tutup makan snack dan minum minuman hangat yang disediakan lagi oleh KBRI Beijing, serta pengambilan foto dan video Bersama. Rasa syukur dan terima kasih tak henti-hentinya kami ucapkan kepada Sang Pencipta Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan di tahun ini.

Semoga kita selalu mendapatkan nikmat dan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan khusyuk dan penuh hikmah. Kami pengurus PCIMT-Regional Beijing mengajak umat Islam untuk sama-sama memanfaatkan dan memaknai datangnya bulan suci Ramadhan ini serta memperbanyak amal ibadah yang kita miliki untuk bekal kita kelak di akhirat nanti.


Billahi fisabililhaq fasthabiqul khairat
Picture
Penulis:
M. Firmansyah (Mahasiswa Master, Jurusan Business Management, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)/PCIMT Regional Beijing/LPB Bidang Kader
0 Comments

Beijing Education & Culture Visitation

19/12/2018

1 Comment

 
Picture
​Pengurus PCIMT-Regional Beijing, bersama perwakilan Guru dan Dosen Peserta Workshop
(Foto: Oki/PCIMT)
BEIJING - PCIM Regional Beijing pada hari Sabtu tanggal 1 Desember 2018 mengunjungi Capital National University untuk menyambut rombongan para guru dan dosen dari sekolah serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang sedang melakukan Workshop dengan tema “Beijing Education & Culture Visitation”.
Picture
Kopdar bersama Bapak Edi Sukardi (Foto: Firmansyah/PCIMT)
Rombongan ini berjumlah 18 orang dari perwakilan kota-kota di Indonesia, di antaranya: Aceh, Jakarta, Manado, Bekasi, Depok, Bogor dan juga Papua. Mereka mengikuti Workshop selama 10 hari dari tanggal 23 November sampai 2 Desember 2018. Menurut penjelasan ketua rombongan Beijing Education & Culture Visitation yang juga menjabat sebagai Ketua STKIP Muhammadiyah Leuwiliang Bogor dan juga Ketua PCM Kebayoran Baru Jakarta Selatan Bapak Dr. Edy Sukardi, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan workshop ini sudah berjalan selama 4 tahun dengan ini bekerja sama dengan China-Indonesia Link. Awalnya beliau hanya sebagai peserta workshop saja namun untuk mengembangkan jaringan beliau berinisiatif menjadi fasilitator bagi sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang tertarik mengikuti kegiatan tersebut dan kesempatan itu juga terbuka untuk sekolah dan universitas di luar lingkungan Muhammadiyah.

Kerja sama dengan China-Indonesia Link ini bukan hanya Education & Culture Visitation saja melainkan juga ada pameran kebudayaan China di Indonesia. Harapannya dari program yang berjalan ini dapat memberikan gambaran budaya China di Indonesia dan menjadikan Bahasa mandarin sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah atau perguruan tinggi peserta yang mengikuti serta membangun peluang untuk siswa/mahasiswa di Indonesia meneruskan studinya di China.

Setelah selesai acara workshop tersebut para guru dan dosen meminta kita untuk foto bersama dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan ngobrol santai bersama Bapak Edy Sukardi.

Picture
​Pengurus PCIMT-Regional Beijing, bersama 2 orang guru dari Timika Papua
(Foto: Oki/PCIMT)
Penulis:
Arief Fitriyanto, (Mahasiswa Doktoral, Jurusan Management Science & Engineering, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)

​Ed. & Rev.:
Oki Irawa Mahasiswa Doktoral, Jurusan Management Science & Engineering, Beijing University Chemical of Technology-Beijing)
1 Comment
    Picture

    Berita

    Memuat berbagai berita penting dalam kategori : Berita Nasional, Berita Internasional, Serambi Tiongkok

    Archives

    January 2021
    December 2020
    November 2020
    October 2020
    August 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Berita Nasional
    Islam Tiongkok
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Shanghai
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    PCIMT Beijing
    PCIM Tiongkok
    PCIMT Shanghai
    PCIMT Wuhan
    PPI Tiongkok
    PRIM Nanjing
    Serambi Tiongkok

    RSS Feed

    Bekerjasama Dengan BPTI UHAMKA

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA