Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Welcoming Party PPIT Wuhan 2019 Satukan Mahasiswa Indonesia

3/10/2019

0 Comments

 
Picture
Kabarmutiongkok.org. Wuhan.  Welcoming Party merupakan kegiatan rutin dari PPIT Wuhan yang bertujuan untuk menyambut mahassiwa baru dan mempertemukan seluruh mahasiswa yang ada di daerah provinsi Hubei. Pada kesempatan kali ini PPIT Wuhan melaksanakan kegiatan Welcoming Party di Eastlake pada tanggal 28 September 2019.
​
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari ketua penyelenggara Rio Setiawan, dan ketua PPIT Wuhan Nur Musyafak. Selanjutnya memperkenalkan ranting-ranting yang terdapat di dalam PPIT Wuhan. Setiap ketua ranting melakukan perkenalan dan menjelaskan mengenai ranting yang diketuai nya. Acara selanjutnya dilanjutkan dengan hiburan menarik seperti pergelaran musik, tari dan games yang merupakan perwakilan dari tiap ranting.
Picture
Disela kegiatan, PPIT Wuhan melakukan penyerahan sertifikat kepada pihak-pihak yang berkerja sama dalam kegiatan Bakti Negeri. Kegiatan Bakti negeri adalah kegiatan sosialisasi di seluruh daerah Indonesia mengenai kuliah dan beasiswa kuliah di Wuhan China. PCIM Tiongkok merupakan salah satu partner dalam kegiatan ini. Diwakili oleh Bapak Endy Syaiful Alim, PCIM Tiongkok pada acara Welcoming Party 2019 menerima sertifikat sebagai penghargaan atas partisipasinya dalam kegiatan Bakti Negeri.

Semoga acara ini dapat menjadi sarana mempererat tali silaturahmi bagi mahasiswa Indonesia di kota Wuhan China,  untuk dapat saling bersinergi dan bekerja sama dalam kebajikan.

Lebih dari itu kegiatan ini pun diharapkan dapat menjadi lahan amal ibadah, sebagai wujud dari hakekat kemanusiaan yang sejatinya adalah  hamba allah dengan misi utamanya untuk menjadikan segala aktivitasnya sebagai sarana ibadah (rz)

0 Comments

Ahlan Mahasiswa dan Keluarga Baru Muslimah Indo-Wuhan

20/9/2019

0 Comments

 
Picture
Kabarmutiongkok.org. Wuhan, 15 September 2019. Hidup di negeri orang tentu memiliki beragam perbedaan adat dan budaya. Terlebih di negara Tiongkok yang dewasa ini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di dunia, tentu banyak tantangan duniawi yang harus dihadapi. Untuk itu dibutuhkan pegangan keimanan yang kokoh agar tetap mampu menjaga keseimbangan kebutuhan duniawi dan uhrowi.  Merasa bebas karena jauh dari keluarga bukan menjadi alasan untuk ngelakuin apa saja. 

“Lahir dan terbentuk dari lingkungan masyarakat yang memiliki toleransi yang tinggi dalam kerukunan beragama, memiliki etika keberagaman, egaliter, membuat Muslimah Indo-Wuhan tidak berlama-lama vakum dari kajian. Setelah libur summer usai dan kembali dari tanah air, langsung para anggota grup memutuskan untuk mengadakan kajian rutin yang biasanya dilakukan seminggu sekali dan sudah off sekitar dua bulan lamanya.” Ungkap Rahmalia Usman, Mahasiswa postgraduate Huazhong Univ. of Science and Technology (HUST).

Kali ini kajian diadakan di kampus “HUAKE” nama lain dalam bahasa mandarin untuk menyebut kampus HUST. Seperti biasanya tempat akan digilir dari satu kampus ke kampus yang lain yang berbeda, dengan pemateri kajian yang juga berbeda. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk pemerataan dalam proses pembelajaran kepada semua jamaah kajian, untuk mendalami ilmu agama yang dimilikinya, serta agar semua anggota mampu menyajikan materi kajian secara mandiri.

Dengan mengutip pesan Rasulullah Saw, Rahmalia sebagai salah satu pegiat kajian muslimah di kota Wuhan kembali menegaskan “Ballighul ‘Anni walau Aayah, Sampaikanlah dariku walau satu ayat. Walaupun satu ayat, insyaAllah akan banyak manfaat.”

Kajian perdana ini diikuti oleh mayoritas muslimah Indonesia yang berjumlah 22 orang  dari seluruh kampus yang tersebar di kota Wuhan. Kajian kali ini mengambil tema “Ahlan Muslimah Baru” sebagai wujud penyambutan bagi jamaah muslimah baru, yang berasal dari mahasiwa dan keluarga mahasiswa yang baru datang ke kota Wuhan. Dalam kajian muslimah kali ini sekaligus dilaksanakan rapat pengurus yang membicarakan bagaimana prosedur tempat, waktu dan pemateri kajian ke depan, agar muslimah Indo-Wuhan terus bersemangat dalam menghadiri majlis keilmuan melalui kajian rutin ini. Tentunya sangat diharapkan kajian rutin ini juga bermanfaat untuk ajang silaturrahmi, sekaligus sebagai wahana untuk tidak membiarkan jiwa-jiwa yang masih dhaif dan minim ilmu ini, kering kerontang dari siraman ruhaniyyah.

“Semoga Kelompok kajian ini mampu mempertautkan hati para jamaah, untuk selalu mendekatkan diri dengan majlis ilmu, dan selalu bisa menikmati kebersamaan dalam sebuah ukhuwah. Semoga setiap langkah menuju kebaikan selalu dinaungi selaksa doa para malaikat untuk mendapatkan Rahmat Ilahi.” Tukas Rahmalia penuh harap.  []
​
0 Comments

Ber-Ramadhan Ria di Acara Culture Festival Central China Normal University 2019

30/5/2019

0 Comments

 
Picture

​Ber-Ramadhan Ria di Acara Culture Festival Central China Normal University 2019

​Oleh Muhammad Arief Zuliyan
(Mahasiswa Central China Normal University)
Sabtu-Ahad, 25-26 Mei 2019 merupakan hari yang monumental bagi mahasiswa Internasional di kampus Central China Normal University. Perhelatan akbar festival kebudayaan Internasional yang menjadi agenda dua tahunan ini berhasil diselenggarakan dengan tema Forever Young, Always CCNU.  Dengan dua agenda besar yakni Bazar di hari Sabtu siang dan pertunjukan seni di Ahad malam. Mahasiswa Internasional dari sekitar 60 negara ikut andil memeriahkan acara dengan mengenalkan kebudayaan mereka masing-masing. Indonesia tidak terkecuali. Menjadi hal yang fardlu bagi mahasiswa Indonesia ikut memeriahkan sebagai aktualisasi cinta pada Ibu pertiwi.

Sebulan lebih Mahasiswa Indonesia di CCNU bersama sama menyiapkan konsep acara dengan berbagai diskusi, melihat berbagai kemungkinan ke
 depan, termasuk mekanisme latihan di bulan suci Ramadhan dan memasak di hari H dalam keadaan puasa bagi mahasiswa muslim. Musyawarah mufakat dihasilkan guna terakomodirnya semua talenta berbakat, mulai dari talenta masak-memasak makanan khas Indonesia, koreografer, talenta tari, photographer dsb. Semua aktif menjalankan sesuai jobdes dan tanggung jawab yang diberikan oleh yang dituakan di CCNU, Muhammad Aris Ichwanto “Pak Kepsek” sapaan akrab ketua PPIT Ranting CCNU.

​Bagi mahasiswa Muslim Indonesia di CCNU, perhelatan festival Internasional tahun 2019 ini sangat membekas indah dalam sanubari. Di bulan suci Ramadhan dalam keadaan berpuasa menahan lapar diri, capek, ditambah cuaca yang tidak bersahabat bukan berarti menghalangi niat untuk beribadah sembari berkhidmat kepada negeri. Tetes rintik air hujan di sepanjang hari Sabtu yang membasahi bumi kota Wuhan dan sekitarnya kala itu menjadi keberkahan tersendiri, pasalnya hujan yang tiada henti di hari Sabtu menjadikan acara malam puncak yang sejatinya dilaksanakan Sabtu malam diundur menjadi Ahad malam. Jeda satu hari menjadi amunisi untuk lebih memantapkan performance di puncak acara.

Picture
Rasa ngantuk di hari Sabtu pagi tertepis oleh agenda besar bazar “waroeng Indonesia”, konsep tema bazar Indonesia. Suasana mini Indonesia terlihat manakala musik dangdut, makanan khas Indonesia dan berbagai permainan tradisional Indonesia tersaji di stand booth berukuran 6x2 meter milik Indonesia. Masyarakat Internasional dari berbagai kebangsaan mencicipi hidangan ala warung Indonesia, Tidak sedikit para tamu yang datang juga ikut berbaur menari bersama menikmati suasana kesederhanaan dan keramahan masyarakat Indonesia. John Robert, mahasiswa doktoral jurusan teori politik Internasional dalam pesan singkat yang dikirim ke penulis menyatakan rasa terima kasih dan sangat menikmati atas ajakan menari bersama, dan bisa mencicipi makanan khas Indonesia.
Picture
Kemeriahan bazar kala itu, turut menggetarkan nenek kelahiran Jakarta yang pindah dan menetap di Wuhan sejak tahun1960, untuk hadir mengunjungi “Waroeng Indonesia” mengobati rasa rindu Indonesia. “Saya tidak tahu lagu lagu Indonesia sekarang, kalau Bengawan solo dan lagu zaman dulu saya tahu”, Tutur nenek dengan masih fasih berbahasa Indoensia.

​Ahad siang, 50 talenta tari Mahasiswa Indonesia di CCNU mempersiapkan acara malam puncak dengan berdandan berias diri, mengenakan kostum tari tradisional dari berbagai daerah Nusantara. Bagi mahasiswa muslim Indonesia di CCNU, rasa bangga menampilkan kebudayaan di mata Internasional mampu mengubur rasa lapar dan dahaga. Menjelang petang, semua talenta tari berkumpul di sekitar panggung
outdoor, bersama berdoa untuk kelancaran acara pertunjukan. Tarian Nusantara Medley atau perpaduan kolaborasi tarian nusantara dari Papua, Ratoh Jaroe dari Aceh dan Flasmob bernuansa zamrud khatulistiwa menjadi konsep tarian yang disuguhkan sekaligus sebagai pembuka acara puncak culture festival mampu dipentaskan nan apik mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa muslim dengan masih berpuasa. Tepuk tangan riuh sorak apresiasi menghiasi pertunjukan Tari Nusantara Medley. Setelahnya, hidangan Buka Puasa yang disiapkan oleh panitia dinikmati bersama. Buka bersama di ruangan terbuka dengan mengenakan pakaian tradisional di acara spektakuler festival Internasional mungkin menjadi cacatan kebanggaan tersendiri selama masa hidup. Kisah nan apik ini tidak akan lekang oleh waktu, sembari menjadi bahan cerita untuk anak cucu di kemudian waktu.


Picture
Photo by : Iyan & Yuli
0 Comments

Polling Artikel Favorit Mei 2019

28/5/2019

18 Comments

 
Picture

Ketentuan Umum Polling Artikel Favorit

Center for Strategic Studies and Development (CSSD) PCIM Tiongkok, bermaksud mendorong penguatan budaya literasi dengan memberi apresiasi kepada para penulis/netizen yang telah mengirimkan artikel ke kabarmutiongkok.org. Kegiatan ini sebagaimana telah berjalan secara periodik sejak tahun 2016. Apresiasi tersebut berupa pemberian hadiah dana sebesar 100 RMB untuk artikel favorit 1 ; Hadiah dana sebesar 75 RMB untuk artikel favorit 2 ;  dan hadiah dana sebesar 50 RMB untuk artikel favorit 3. Pembagian hadiah akan disampaikan pada silaturaohim dan buka bersama hari Jum’at, tanggal 31 Mei, di restoran Zam Zam, Jl Loyoulu Wuhan, Hubei, Tiongkok ( Metro Line 2, Stasiun Guanggu Boulevard, Pintu Keluar C / Seberang Hotel Hyatt Regency / Depan Kampus HUST).
Mohon berkenan membantu memilih penulis artikel favorit dengan metode polling. Silahkan pilih nama penulis artikel favorit anda dengan meng - "KLIK"  nama penulis artikel yang tertera pada diagram / bagan yang terlihat di atas pemberitahuan ini (Polling bersifat Riel Time mungkin perlu waktu beberapa saat untuk memunculkan gambar diagram/bagan polling, karena dalam waktu bersamaan di tempat lain mungkin ada user lain yang sedang melakukan polling juga ).

Tata Cara Melakukan Polling :

  1. Setiap pengunjung (peserta polling) dapat menentukan 3 penulis artikel favorit sesuai pilihannya setiap hari, sampai batas waktu polling selesai.  Batas waktu polling telah ditetapkan sampai hari Jumat, 31 Mei 2019, jam 11:00 (waktu Beijing).
  2. Pemilihan penulis artikel  favorit dilakukan dengan meng-"KLIK" maksimal 3 nama penulis artikel (nominator penulis artikel favorit) yang tertera pada diagram / bagan yang terlihat di atas pemberitahuan ini (bila gambar belum muncul harap tunggu beberapa saat).
  3. Bila diperlukan (dalam setiap hari) pengunjung dapat mengkoreksi pilihannya dengan cara meng-"KLIK" pilihan semula untuk pembatalan pilihan, kemudian "KLIK" nominator lain sebagai pilihan terbaru (dengan konsekwensi pilihan yang telah dipilih sebelumnya teranulir).​

Membaca Artikel Sebelum Melakukan Polling

Bila diperlukan, artikel dapat dibaca terlebih dahulu sebelum melakukan polling. Untuk membaca artikel sebelum melakukan Polling silahkan kunjungi link berikut :

# M Firmansyah - Beijing
# Amelia - Nanning
# Anang Masduki - Shanghai
# Nova Edvike Trinanda - Chengdu
# Nanang Zulkarnaen - Nanjing
# Rifqa - Wuhan
# Dani Fadillah - Nanjing
# Elmy Nur Azizah - Beijing

18 Comments

Menyemai Harmoni Menjelang Bulan Suci

5/5/2019

8 Comments

 
Picture

Menyemai Harmoni Menjelang Bulan Suci

(PPIT W. Huashi, NU, dan Muhammadiyah Silaturahim bersama Pengurus Masjid Qiyimen)
kabarmutiongkok.org. Hari Jumat, 3 Mei 2019, saat matahari tepat di atas kepala, kami mahasiswa muslim dari Central China Normal University (CCNU) bersiap-siap menuju ke sebuah masjid.  Tidak seperti biasanya, Jum’at ini kami mahasiswa putra dan putri pergi bersama-sama. Siang itu meski musim panas, udara tak terasa menyengat, kami berjalan sebentar ke pemberhentian bus. Tak lama bus yang kami tunggu datang, kurang lebih 40 menit kami butuhkan untuk sampai ke Masjid Qiyimen di daerah Wuchang, Wuhan, Tiongkok. Sesampainya di pelataran masjid, nampak beberapa orang menggelar alas di halaman hingga di beberapa sisi jalan, seolah akan menyiapkan pelaksanaan shalat Idul Fitri dengan jamaah yang membludak. Begitulah suasana shalat Jum’at di masjid ini. Gedung masjid bertingkat itu sudah tak kuasa menampung jamaah yang berduyun-duyun datang. Dipastikan macet beberapa saat didirikan shalat. Jalanan sekitar masjid penuh jamaah. Jamaah shalat Jum’at berasal dari masyarakat muslim asli Tiongkok ditambah orang asing yang kebanyakan adalah mahasiswa.
Picture
Selepas shalat Jum’at, acara dimulai, kami, mahasiswa dari jamaah pengajian rutin dari kampus Huashi (CCNU), atas kerjasama PPIT-W Ranting Huashi, dengan PCIM Tiongkok dan PCINU Tiongkok mengadakan agenda silaturahim dengan pengurus masjid dalam rangka menyongsong Ramadhan 1440 H. Sambutan hangat kami rasakan dari Imam dan pengurus masjid.

Imam mempersilahkan kami memasuki salah satu ruangan masjid sambil duduk bersila di ruangan yang tampak seperti ruang kotak sederhana beralaskan sejadah dengan satu ukiran kalamullah di dindingnya. Tak seperti masjid di daerah lainnya yang nampak bagus. Masjid ini terkesan sederhana Sederhana, tak nampak  kubah dan menara, selayaknya masjid yang ada di Indonesia.

Acara dibuka dengan pembacaan surat Ali-Imran ayat 102-105, tentang
perintah bertakwa, beramal ma’ruf dan nahi munkar, dan berpegang dengan agama Allah serta tidak berpecah belah. Kandungan ayat yang sangat relevan dengan acara waktu itu. Tujuannya untuk mempererat kekeluargaan antar jamaah masjid juga sebagai bentuk ekspresi kegembiraan dalam menyambut bulan suci Ramadhan walaupun saat ini kami jauh dari tanah air dan jauh dari keluarga.


Sucipto, perwakilan mahasiswa Muslim Indonesia, dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pengurus masjid yang sudah menerima kedatangan mahasiswa Indonesia. Ia juga mengingatkan pesan orang-orang tua kita akan nasehat “Ke manapun kita pergi, sejauh apapun kaki melangkah, yang pertama kali dicari adalah masjid, karena di masjidlah kita dapat berkumpul dengan orang-orang-orang shaleh.”

Imam masjid merasa senang atas kunjungan ini. Semua peserta sangat tersentuh manakala Wang Imam berkata, “Masjid adalah baitullah, masjid ini adalah rumahmu sekalian, kita adalah keluarga di Masjid ini.” Terselip makna sharing sense of belonging (mambagi rasa kepemilikan) atas pernyataan Wang Imam. Seketika hati kami bergetar seolah berada di rumah sendiri.

Lalu beliau sampaikan kata-kata konfusius “
有朋自远方来,不亦乐乎? (you peng zi yuanfang lai, bu ji le hu) Yang artinya: Jika ada teman kita yang jauh datang kesini, bukankah itu adalah hal yang menggembirakan?”

​
Imam bercerita bahwa sudah sering mahasiwa Indonesia melakukan kunjungan, ini merupakan proses kita dalam membangun kerja sama terutama dalam budaya antara Indonesia dan Tiongkok. Mungkin dalam kehidupan kita memang banyak perbedaan, untuk itu acara silahturahmi ini sangat diperlukan, agar kita bisa saling memahami satu sama lain. Imam Masjid juga mengajak dan berharap kita semua bisa menjalankan ibadah puasa di Tiongkok dengan kegembiraan.
​
Picture
Acara dilanjutkan dengan sharing kebudayaan muslim menjalankan puasa di Tiongkok. Pembayaran zakat fitrah kurang lebih sama dengan Indonesia, sekitar 20RMB yang bisa dibayar sejak Ramadhan pertama hingga akhir Ramadhan. Kebiasaan berbuka bersama juga dilakukan di sini, setelah berbuka dengan yang manis dilanjutkan sholat magrib, makan besar, sholat Isya berjamaah kemudian tarawih dan witir. Yang berbeda adalah, tidak ada kultum sebelum berbuka dan ceramah setelah sholat Isya. Seperti yang banyak kita jumpai di Indonesia.

Muhammad Arif Zulian, salah satu mahasiswa Indonesia yang ikut acara tersebut  mengungkapkan
 “Kita dapat menyambut bulan suci dengan hal positif, bersilaturahim dan sharing bersama sesama muslim lokal Tiongkok. Walaupun bukan di negeri sendiri namun kami mampu menjaga tradisi yang Islami ini. Dilain hal, sebagai agent representative Indonesia, kami mencoba memupuk persaudaraan dari akar rumput dengan masyarakat lokal, menjaga perdamaian yang telah kedua negara (Indonesia-Tiongkok) canangkan. Berbuat sesuai yang bisa kami lakukan untuk kebaikan bersama.” Tukasnya penuh antusias.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Jufri, mahasiswa master yanag sedang mendalami Bahasa Mandarin di CCNU, “Saya sangat senang sekali bisa silaturrahmi dengan imam masjid Wuchang, saya pribadi sudah lama merindukan siraman rohani dari para alim ulama atau ustadz. Perbedaan budaya dan bahasa bukan halangan untuk mempererat hubungan keluarga sesama muslim.” Ungkap Jufri.

Setelah tanya jawab selesai, acara dilanjutkan dengan qiroatil Asmaul Husna dan ditutup dengan foto bersama.
Alhamdulillah. Allah telah mengizinkan kami bergandengan tangan melangkahkan kaki menyapa saudara seagama. Kami sungguh hanya ingin mohon ridha Allah semata. Di masjid itu kami terus memanjatkan doa.


Picture
Ya Allah ridhai kehidupan kami di bumi ini.  Ampunilah dosa dosa kami. Yang kecil maupun yang besar. Sungguh kami sering khilaf dan mudah melakukan maksiat.
Ya Allah, sucikan hati dan kuatkan raga kami untuk menyambut bulan suci, bulan penuh keberkahan, penuh ampunan. Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Kami mohon kekuatan untuk menunaikan ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan lahir batin.
 Dan kepada keluarga kami. Kami mohon Yaa Allah Yaa Malik. Lindungilah mereka, berikanlah kesehatan, kekuatan untuk menikmati Ramadhan yang kami rindukan yaa Allah. Ayah kami, Ibu kami, saudara saudara kami, anak-anak kami yaa Allah ampunilah dosa dosa mereka. Sanyangilah mereka.
Hanya kepada Mu kami memohon rahmat. Hanya kepadaMu kami memohon kebaikan.

Sementara itu Endy Sjaiful Alim selaku ketua umum PCIM Tiongkok saat dihubungi secara terpisah menyampaikan apresiasinya kepada PCIMT Regional Wuhan, yang terus manggalang kerja sama dengan berbagai elemen kader bangsa, yang salah satunya dengan cara berperan serta secara aktif melalui kegiatan yang di pelopori oleh aktivis PPI Tiongkok Cabang Wuhan Ranting Kampus Huashi tersebut. “Saya berharap kegiatan silaturahmi semacam ini dapat terus dikembangkan guna memupuk ukuwah islamiyah, ukuwah watoniyah sesama kader bangsa dan ukuwah insaniyah sesama umat manusia di seluruh dunia. Sehingga ajaran agama dapat hadir sebagai rahmat dan menebar perdamaian di seluruh dunia”, ujarnya penuh harap.

Marhaban Yaa Ramadhan. [] Rifqa ; FotoGrafer : Yuli, Iyan, Syam.

Picture
8 Comments

Mahasiswa Indonesia Gelar Pelatihan SPSS di Kota Wuhan

4/5/2019

0 Comments

 
Picture
Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok -Wuhan (PPIT-W.) dan PPIT-W ranting Huazhong University of Science and Technology, Sabtu, 27 April 2019 bertempat di gedung CPA HUST menggelar Pelatihan SPSS.

Acara ini bertujuan untuk
memberikan pelatihan kepada mahasiswa Indonesia dalam melakukan analisis penelitian menggunakan SPSS.

Rangkaian acara dimulai dari pukul 14.00 waktu setempat, dimulai dengan pembukaan, sambutan oleh ketua ranting HUST, Khairul Umam Habsy, selaku tuan rumah. Selanjutnya kata sambutan ketua divisi pendidikan, Langen Nidhana Meisyalla mewakili ketua PPIT-W. Acara inti diisi dengan pelatihan oleh pembicara, Faishal Fadli,
kandidat Ph.D. di School of Economy, HUST.


Pembicara memberikan pelatihan mengenai cara menggunakan dan melakukan analisis data menggunakan aplikasi SPSS. Dimulai dengan pengenalan SPSS, dilanjutkan dengan praktik input data dan praktik uji umum SPSS meliputi validasi, reliabilitas dan standar deviasi. Pelatihan diakhiri dengan pengenalan mengenai regresi linear berganda.

Pelatihan ini diikuti 34 peserta dari berbagai kampus di kota Wuhan, Hubei, seperti Central China Normal University, Hubei University, Wuhan University dan dari Huazhong University.

Dalam sambutannya
 Ketua Pelaksana Langen Nidhana Meisyalla menyatakan “kegiatan yang serupa seperti analisis data ataupun perihal publikasi hendaknya dapat selalu diadakan setiap tahunnya. Karena Negara Indonesia sendiri sangat mendorong pelajar-pelajar Indonesia untuk dapat menjadi peneliti dan meningkatkan jumlah publisitas pelajar Indonesia. Acara pelatihan ini menjadi acara penutup kepengurusan PPIT-W masa jabatan 2018-2019 karena tepat tanggal 12 Mei akan diadakan penggantian kepengurusan. Terima kasih kepada seluruh panitia dan peserta yang telah ikut serta dalam acara pelatihan SPSS ini.” ujarnya.

Salah satu peserta,
Yam Saroh, mahasiswa Ph.D. program School of Education, CCNU menyampaikan “Acara sangat baik dan disampaikan dengan beruntun. Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini, namun karena materinya juga banyak dan waktunya yang terbatas, bagi saya penyampaian materi sangat cepat. Namun secara keseluruhan saya senang diadakannya acara ini” paparnya memberikan kesan. () rizo


Picture
0 Comments

Belajar Jurnalistik itu Asyik

11/12/2018

0 Comments

 
Picture
Peserta berfoto bersama seusai acara
Wuhan/11 Desember 2018. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Tiongkok (PCIMT), pada hari Ahad, 9 Desember 2018 menggelar acara yang bertajuk School of Journalism dengan tema “jurnalistik sesuai kode etik itu asyik”.
​

Panitia menghadirkan 3 pemateri. Pertama, Setyo Pamuji, mahasiswa CCNU yang punya pengalaman menulis artikel di media massa ini menyampaikan motivasi dan kiat-kiat menulis opini agar tembus media.
Picture
Yusuf Risanto menyampaikan materi fotografi jurnalistik
Yusuf Risanto, dosen Universitas Brawijaya, yang sedang mengenyam pendidikan di HUST sebagai pembicara kedua. Ia  menyampaikan materi yang cukup menarik tentang pengalamannya menggeluti dunia fotografi. Ia menuturkan prinsip yang harus senantiasa dibawa oleh fotografer adalah 5W+ IH dan senantiasa memperhatikan apakah objek karya fotografi kita memenuhi tiga sifat; actual, factual dan kontekstual.
Penyampaian materi oleh Setyo Pamuji dan Endy Sjaiful Alim
Tidak kalah menarik, pembicara ketiga, Endy Saiful Alim, pendiri media online kabarmutiongkok.org yang sekaligus ketua umum PCIM Tiongkok. Aktivis pers mahasiswa tahun 90 an ini menjabarkan bagaimana menulis berita dan kode etik jurnalistik di era media online.
​

Acara ini dihadiri oleh  perwakilan PCINU Tiongkok, pengurus PPIT dan para peserta yang merupakan mahasiswa asal Indonesia yang sedang belajar di kota Wuhan.  Acara berlangsung mulai pukul 12.00 dan berakhir pada pukul 16.30 waktu setempat. Acara berlangsung lancar dan aktif dengan moderator, Arum Priadi, mahasiswa school of education, CCNU.

Picture
Peserta antusias menyampaikan pertanyaan
Dalam sambutan pembuka Sucipto, sebagai ketua pelaksana sekaligus ketua PRIM Wuhan menyatakan bahwa acara ini sangat penting. Karena di era media sosial sekarang ini setiap orang adalah jurnalis. Sementara itu Mulia Mardi yang mewakili PPIT menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PCIMT karena sering mengadakan acara untuk Mahasiswa Indonesia di Wuhan, dengan acara yang sangat bermanfaat. “Kalau di Beijing ada KBRI, Kalau di Shanghai ada Konjen RI, di Guangzhou juga ada Konjen RI. Nah di Wuhan ini alhamdulillah ada PCIMT yang juga sering mengundang mahasiswa bersilaturahmi” seloroh Mulia Mardi saat memberi kata sambutan.
​

Ketua PCIM Tiongkok berharap ada tindak lanjut dari acara ini. Ia memotivasi para peserta untuk aktif menulis mengisi ruang-ruang media online yang sudah ada. “Acara ini harus ditindak lanjuti. Mari kita aktif menulis. Menghidupkan media online yang sudah kita buat. Sampaikanlah informasi-informasi yang mencerahkan. Semoga acara ini terus berkelanjutan. Dan bisa diadakan setiap tahun. “ tutur Endy.
Picture
Peserta teraktif mendapatkan door prize
Aditya Fahmi, salah satu peserta mahasiswa dari Wuhan University menyampaikan apresiasi “saya pribadi makin banyak tahu mengenai perspektif baru di dunia jurnalistik”.  
Selain itu Ahmad Syifa, peserta yang berasal dari kampus HUST memberikan kesan  “acaranya luar biasa  hebat dan bermanfaat semoga kebersamaan kita bisa menjadi kebersamaan produktif” harapnya.
​

Acara yang diikuti dengan antusias oleh para peserta ini diakhiri dengan pembagian hadiah  kepada penulis terbaik, door prize kepada peserta teraktif  serta  berfoto bersama antar peserta, pemateri dan panitia.(chip, et all)
Picture
Panitia berfoto bersama setelah acara selesai
0 Comments

Menyatu di Kota Nanjing: Dari Penggalangan Dana Gempa Hingga Melihat Kapal Zheng He (ChengHo)

14/10/2018

2 Comments

 
Picture
Oleh : Sucipto & Arum Priadi, Mahasiswa Program PhD Central China Normal University, Ketua & Sekretaris PCIMT Regional Wuhan Tiongkok
Libur nasional Tiongkok selama sepekan bukanlah waktu yang ideal untuk berpertualang. Berpergian ke luar kota saat harus berdesakan dengan ribuan orang, pasalnya sebagian besar warga Tiongkok akan keluar rumah berwisata. Anda bisa bayangkan warga Tiongkok yang jumlahnya terbesar di dunia itu pada satu waktu berduyun-duyun menggunakan transportasi massal kereta, subway dan kereta cepat. Betapa ramainya stasiun, betapa antrian di pintu gerbang pembelian tiket atau pintu masuk sebuah tempat wisata mengular bisa mencapai rata-rata 1 km bahkan lebih.

Itulah yang kami alami rombongan Ranting Muhammadiyah Wuhan, saat berkunjung ke Kota Tua, Nanjing. Dengan niatan untuk silaturahim dengan dosen-dosen UAD yang meramaikan Ranting istimewa Muhammadiyah Nanjing, kami pun berangkat. Di Nanjing kami berjumpa dengan dosen UAD yang sedang kuliah dan mewakili ranting Muhammadiyah Chongqing dan Shanghai.

Beberapa kegiatan kami lakukan. Diantara berbagi cerita dinamika warga Muslim yang hidup di Tiongkok, termasuk perkembangan ranting Muhammadiyah Nanjing. Kami juga merespon bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala dan darerah Sulawasi Tengah yang dilanda gempa. Kami sepakat untuk menggalang dana. Selanjutnya dana yang terkumpul akan diserahkan kepada PCIM Tiongkok untuk terus ditambah dengan mengundang partisipasi warga Indonesia yang akan berdonasi. Dana yang terkumpul akan dikirimkan ke rekening LAZISMU untuk diserahkan ke Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah yang sudah berpengalaman menangani pasca bencana sejak gempa yang terjadi di Yogyakarta tahun 2006 silam.  
(a) Silaturohim di kediman Ketua Ranting Nanjing; (b) Foto bersama di Gapura Masjid;  (c) Ibu-ibu Aisyiyah berfoto di halaman Masjid
Dalam lawatan itu kami berkesempatan ke Museum Cheng Ho, Zheng He Treasure Ship Park.  Dibangun di atas lahan dimana dahulu kala digunakan untuk pembuatan kapal-kapal untuk berlayar rombongan Laksamana Cheng Ho. Memasuki taman itu membuat kami kagum dengan kebesaran nama Chengho. Di sepanjang dinding taman digambarkan ekspedisi agung Laksamana ke penjuru bumi. Kami bisa membaca nama pulau-pulau nusantara yang telah ia kunjungi, juga beberapa negara lain. Di area taman bisa kita temui sebuah replika kapal dengan separuh ukuran sebenarnya. Dahulu pada akhir tahun 1300 an Chengho tercatat telah memimpin pelayaran ratusan kapal keliling dunia. Selama perjalanannya ia menyebarkan berita tentang kemakmuran Tiongkok di negeri yang dikunjungi. Dan ketika pulang ke negrinya ia membawa hadiah dari berbagai negara untuk disampaikan kepada kaisar berupa perhiasan, busana, hingga hewan langka, yang tidak ada di Tiongkok. 
​
Selain itu kami berkesempatan mendirikan shalat di masjid Jinjue. Masjid ini dibangun pada tahun 1388 di era dinasti Ming pada masa kekaisaran yang pertama, Yuazhang Zhu. Kemudian dilakukan renovasi yang dipimpin oleh Cheng Ho sebelum ia melakukan ekspedisi. Renovasi dilakukan dengan perluasan mencapai 26.000 m2.  Di sela-sela waktu kami menyempatkan sajian halal di beberapa sudut kota, seperti di kawasan Fuzimiao, salah satu pusat tujuan wisata yang sangat kental suasana kota tuanya. Di area Fuzimiao, kita dapat temukan Confucius Temple, menikmati suasana pusat belanja, yang banyak menyajikan bermacam –macam makanan diantaranya ada makanan halal, dan aneka ragam barang dagangan yang menarik perhatian para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.  
Picture
Berfoto bersama di depan miniatur Kapal Zheng He (di Indonesai terkenal dengan nama Cheng Ho)
2 Comments
    Picture

    Berita

    Memuat berbagai berita penting dalam kategori : Berita Nasional, Berita Internasional, Serambi Tiongkok

    Archives

    December 2020
    November 2020
    October 2020
    August 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Berita Nasional
    Islam Tiongkok
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Shanghai
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    PCIMT Beijing
    PCIM Tiongkok
    PCIMT Shanghai
    PCIMT Wuhan
    PPI Tiongkok
    PRIM Nanjing
    Serambi Tiongkok

    RSS Feed

    Bekerjasama Dengan BPTI UHAMKA

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA