Ber-Ramadhan Ria di Acara Culture Festival Central China Normal University 2019
(Mahasiswa Central China Normal University)
Sebulan lebih Mahasiswa Indonesia di CCNU bersama sama menyiapkan konsep acara dengan berbagai diskusi, melihat berbagai kemungkinan ke depan, termasuk mekanisme latihan di bulan suci Ramadhan dan memasak di hari H dalam keadaan puasa bagi mahasiswa muslim. Musyawarah mufakat dihasilkan guna terakomodirnya semua talenta berbakat, mulai dari talenta masak-memasak makanan khas Indonesia, koreografer, talenta tari, photographer dsb. Semua aktif menjalankan sesuai jobdes dan tanggung jawab yang diberikan oleh yang dituakan di CCNU, Muhammad Aris Ichwanto “Pak Kepsek” sapaan akrab ketua PPIT Ranting CCNU.
Bagi mahasiswa Muslim Indonesia di CCNU, perhelatan festival Internasional tahun 2019 ini sangat membekas indah dalam sanubari. Di bulan suci Ramadhan dalam keadaan berpuasa menahan lapar diri, capek, ditambah cuaca yang tidak bersahabat bukan berarti menghalangi niat untuk beribadah sembari berkhidmat kepada negeri. Tetes rintik air hujan di sepanjang hari Sabtu yang membasahi bumi kota Wuhan dan sekitarnya kala itu menjadi keberkahan tersendiri, pasalnya hujan yang tiada henti di hari Sabtu menjadikan acara malam puncak yang sejatinya dilaksanakan Sabtu malam diundur menjadi Ahad malam. Jeda satu hari menjadi amunisi untuk lebih memantapkan performance di puncak acara.
Ahad siang, 50 talenta tari Mahasiswa Indonesia di CCNU mempersiapkan acara malam puncak dengan berdandan berias diri, mengenakan kostum tari tradisional dari berbagai daerah Nusantara. Bagi mahasiswa muslim Indonesia di CCNU, rasa bangga menampilkan kebudayaan di mata Internasional mampu mengubur rasa lapar dan dahaga. Menjelang petang, semua talenta tari berkumpul di sekitar panggung outdoor, bersama berdoa untuk kelancaran acara pertunjukan. Tarian Nusantara Medley atau perpaduan kolaborasi tarian nusantara dari Papua, Ratoh Jaroe dari Aceh dan Flasmob bernuansa zamrud khatulistiwa menjadi konsep tarian yang disuguhkan sekaligus sebagai pembuka acara puncak culture festival mampu dipentaskan nan apik mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa muslim dengan masih berpuasa. Tepuk tangan riuh sorak apresiasi menghiasi pertunjukan Tari Nusantara Medley. Setelahnya, hidangan Buka Puasa yang disiapkan oleh panitia dinikmati bersama. Buka bersama di ruangan terbuka dengan mengenakan pakaian tradisional di acara spektakuler festival Internasional mungkin menjadi cacatan kebanggaan tersendiri selama masa hidup. Kisah nan apik ini tidak akan lekang oleh waktu, sembari menjadi bahan cerita untuk anak cucu di kemudian waktu.