Kabar Mu Tiongkok
Temukan Kami di Sosial Media :
  • Beranda
  • Berita
  • Wawasan
  • Risalah Netizen
    • Refleksi Netizen
    • Reportase Netizen
    • Opini Netizen
    • Romadhan di Tiongkok
    • GongXi-Tiongkok
  • Aktivitas
    • School Of Journalism
    • Agenda
    • Lomba Foto >
      • form-lomba-foto
      • Poling Lomba Foto
    • Polling Puisi Favorite >
      • Puisi Favorite 2018
    • Polling
    • Lomba Ramadhan >
      • Pemenang Lomba
      • Polling Video-Favorite
  • Tamadun
    • Karya Fiksi
    • Galeri Foto
    • Karya Video
    • Karya Puisi
    • Kantin Kartini
  • Kontak Kami
  • Organisasi
  • Muhibah Ukuwah
    • NANJING >
      • Poling Lomba Foto Nanjing
      • Foto Ukuwah Nanjing
    • HANGZHOU >
      • Pooling Lomba Foto Hangzhou
      • Foto Ukhuwah Hangzhou
    • SHANGHAI >
      • Foto Ukhuwah Shanghai
  • Tiongkonomi
  • Kemitraan
    • UHAMKA - Pengantar TI
    • UHAMKA - Etika Profesi
    • UHAMKA - Digital Sistem
    • UHAMKA - Praktikum Digital

Uhamka Mengadakan Kegiatan Edukasi Kesehatan melalui Webinar

11/1/2021

0 Comments

 
Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA atau UHAMKA tuut berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk webinar pada hari Jum’at melalui online virtual zoom meeting (11/12/21).Kegiatan yang dihadiri sebanyak 126 peserta yang terdiri dari guru dan karyawan SIT Darul Abidin ini berlangsung lancar atas kerja sama dosen FIKES sebagai narasumber, mahasiswa FIKES UHAMKA sebagai pendukung teknis kegiatan seminar, dan dukungan dari pihak Sekolah Islam Terpadu (SIT) Darul Abidin dalam membantu berlangsungnya kegiatan sesuai dengan target dan tujuan.

“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terlaksana antara SIT Darul Abidin dengan FIKES UHAMKA. Semoga kerja sama ini akan terus berlanjut, terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.” Tutur Gamal Iskandar Abidin selaku Direktur SIT.

Webinar ini mengambil tema Prevensi Awal dan Lanjutan Penyakit Degeneratif yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga Kesehatan (terlebih di masa Pandemi Covid-19) melalui pola makan yang seimbang agar dapat mencegah munculnya penyakit degenerative.

Ony Linda yang merupakan dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat sekaligus Dekan FIKES UHAMKA dan bertindak sebagai narasumber sesi pertama menyampaikan “saat ini Indonesia sedang berhadapan dengan triple burden, adanya peningkatan prevalensi penyakit degeneratif, disamping penyakit infeksi yang juga masih tinggi, dan ancaman penyakit infeksi baru. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas sehingga diperlukan upaya pencegahan yang tepat. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah melalui pengaturan pola makan yang tepat sesuai dengan kondisi seseorang dan mengikuti anjuran Pedoman Gizi Seimbang.”

Kemudian, dilanjutkan dengan sesi kedua yang disampaikan oleh Leni Sri Rahayu yang merupakan dosen Program Studi Gizi sekaligus sebagai Wakil Dekan 2 FIKES UHAMKA FIKES UHAMKA. Sesi ini membahas terkait Masalah kesehatan yang dihadapi saat ini.

Peserta yang hadir terlihat sangat antusias. Dibuktikan dengan keaktifan yang terjadi saat diskusi. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan berkaitan dengan pengaturan pola makan yang tepat sesuai dengan masalah kesehatan yang dialami peserta.

ditulis oleh Anas Mabruki
Sumber : berita dari uhamka.ac.id
0 Comments

Edukasi Kajian Halal Untuk Generasi Melenial

15/12/2020

0 Comments

 
Picture
​Pengetahuan tentang makanan halal dan toyiban sangatlah diperlukan oleh generasi milenial. Terlebih generasi ini rata rata berada pada masa pertumbuhan, tentu diperlukan asupan yang berkualitas baik dari sisi syari maupun dari sisi gizi.

Oleh karena itu Pusat Kajian Halal UHAMKA (PKHU), menggandeng LPPM UHAMKA mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang makanan yang halalan toyiban ini kepada siswa siswi SMA. Acara yang bertajuk “Halal Goes to School” ini diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 23 Jakarta pada tanggal 11 Desember 2020.

Acara ini terbilang cukup menarik, ini terbukti dari peserta yang terlibat terdiri dari 230 peserta.  Semua peserta merespon secara aktif semua materi yang dibahas pada acara tersebut.

Sementara itu Etin Diah Permanasari selaku Ketua PKHU mengungkapkan bahwa, kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran halal dan thayyib bagi generasi muda Indonesia. “Diharapkan nantinya generasi muda yang telah mengikuti kegiatan ini memiliki prilaku sadar halal dan thayyib yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari”, ujarnya.

Sumber berita : uhamka.ac.id
0 Comments

Wisuda Uhamka, Haedar Nashir; Jaga Integritas dan Kecerdasan Sosial

17/11/2020

0 Comments

 
Picture
MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta menggelar wisuda gelombang pertama Magister Sarjana dan Ahli Madya, Selasa (17/11).

Digelar secara virtual, wisuda gelombang pertama dilakukan untuk 852 lulusan dari total lulusan 2300 lulusan UHAMKA pada tahun ini.
Menyampaikan tahniah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku bangga dengan prestasi UHAMKA yang terus berkembang menjadi salah satu kampus unggulan di Jakarta.

Haedar juga menyampaikan rasa terimakasih pada para orangtua yang mempercayakan amanah pendidikan anak-anaknya di Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

Kepada para wisudawan, Haedar berpesan agar kekuatan integritas diri yang berbasis pada akhlak mulia menjadi modal utama dalam mengarungi kehidupan pasca kampus.

“Integritas dalam bentuk moral, perilaku, ucapan tindakan yang menunjukkan budi pekerti yang berbasis pada nilai agama, budaya luhur bangsa dan Pancasila. Bangsa kita ke depan semakin membutuhkan orang yang berintegritas moral tinggi,” tuturnya.
Selain integritas, Haedar juga mendorong wisudawan memiliki kecerdasan sosial untuk mampu tetap bermanfaat untuk masyarakat dalam kondisi apapun.
​
“Yang akan dinilai seberapa jauh peran partisipasi dan kebermaknaan Ananda di dalam kehidupan luas. Sepandai apapun lulusan UHAMKA jika tidak menjadi teladan di masyarakatnya, tidak membangun relasi sosial yang baik maka kehebatan itu akan luruh menjadi sesuatu yang tidak bermakna,” pungkas Haedar.
0 Comments

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Mengembangkan Uji Halal Berbasis Analisa DNA

27/10/2020

0 Comments

 
Picture
Peningkatan kemampuan analisis berbasis DNA untuk meneliti kehalalan pangan sangatlah penting. Karena teknologi berbasis DNA ini dapat menghasilkan Analisa yang sangat presisi. Sehingga bisa memberikan jaminan kehalalan suatu produk pangan secara akurat.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Apt. Etin Diah Permanasari, Ph.D, selaku ketua Pusat Kajian Halal UHAMKA. Pernyataan ini disampaikan di sela sela kegaiatan pelatihan penggunaan RT-PCR dalam pengujian halal berbasis DNA di Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA (FFS UHAMKA).

Kegiatan ini diselenggarakan guna mengoptimalkan  pemanfaatan  laboratorium FFS UHAMKA untuk bisa melayani masyarakat luas. Fasilitas laboratorium yang ada di FFS UHAMKA telah memiliki standar laboratorium untuk riset secara akademik. Untuk memnuhi salah satu kewajiban dan tanggung jawab akademisi, riset akademik tersebut hendaknya dapat memiliki manfaat bagi masyarakat luas. Sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan dapat memberikan dampat nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini diharapkan dapat menjadi realisasi dari prinsip dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah yang berbasis pada Ilmu yang amaliah.

Selengkapnya bisa dibaca di uhamka.ac.id
0 Comments

DALAMI SURAH AL-FATIHAH ALA SANTRI KIAI DAHLAN

2/10/2020

0 Comments

 
Alfatihah merupakan surah pembukaan pada Al-Qur’an, sebagai surah pembuka dalam ayat suci Al-Qur’an tentu sangat menarik untuk dibahas menjadi semakin dalam. Pasalnya Al-Fatihah merupakan keseluruhan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan tidak jarang selalu digunakan dalam berbagai lini kehidupan, oleh karena itu dalam kegiatan Kuliah S3 (Sabtu, Selepas, Subuh) ini mempelajari “Al-Fatihah Ala Santri Kiai Dahlan” bersama Dr. Izza Rohman, (5/9).

Asal makna Al-Fatihah yaitu permulaan sesuatu yang dibuka kemudian digunkan untuk permulaan segala sesuatu, termasuk perkataan. Fungsi ta’ adalah untuk transformasi dari sifat menjadi ism (sebutan), oleh karena itulah surat ini dinamai “Faatihatul Kitab” (pembuka Al-Kitab) karena Al-Kitab (Al-Qur’an) dibuka denganya. Surah ini disebut juga “Ummul Kitab” (Induknya Al-Qur’an). “Dinamakan Ummul Kitab, karena yang pertama kali ditulis di dalam mushaf dan yang pertama kali dibaca dalam Shalat”. Ujar Dr. Izza Rohman. 

Surah Al-Fatihah yang memiliki 7 ayat bersama Basmallah, memiliki banyak kandungan di dalamnya. Kandungan Al-Fatihah sebagai intisari Al-Qur’an seperti dalam ayat pertama memiliki sebuah makna dalam meyakini Allah dengan segala sifat dan keutamaanNya. Dilanjutkan dengan ayat kedua yang memiliki makna bahwa Allah memberikan kasih sayang dan mencipatakan segala sesuatu yang ada di semesta ini. Kemudian dalam ayat keempat sampai dengan ketujuh, menjelaskan bahwasanya segala penciptaan di hari akhir, menyembah kepada Allah, dan meminta pertolongan juga mematuhi segala perintahnya adalah satu hal yang harus diterapkan oleh manusia dalam menjalankan syariatnya.

Dalam hal ini Al-Fatihah meiluti Aqidah, Ibadah, Syariah, keyakinan atas hari akhir, keimanan atas sifat mulia Allah, pengesaan dalam penyembahan dan juga permohonan pertolongan melalui do’a. Dalam seluruh kandungan yang ada dalam Surah Al-Qur’an. Maka dengan ini, Al-Fatihah memang merangkum dasar dari isi Al-Qur’an

Sumber : uhamka.ac.id


0 Comments

Peresmian Laboratorium Tes Covid-19 Farmasi UHAMKA

26/8/2020

1 Comment

 

Pada masa pandemi Covid-19, fasilitas kesehatan khususnya laboratorium untuk tes covid-19 sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang ingin melakukan test covid-19. Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka  bekerjasama dengan  PT. Indofarmat Tbk dalam pembangunan Laboratorium Tes Covid-19.

​Fasilitas ini diresmikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada Senin(24/8). Peresmian ini juga merupakan sebuah bentuk dari tindak lanjut kerjasama yang sebelumnya sudah berjalan.



Picture
​Diharapkan dengan dibangun dan diresmikannya Laboratorium Test Covid-19 ini, dapat membantu pemerintah dalam rangka mencegah dan mengurangi penyebaran virus Covid-19 di indonesia.

Sumber : uhamka.ac.id
1 Comment

Nikmatnya Berjilbab di Negara Minoritas Muslim

2/1/2020

0 Comments

 
  Oleh: Nurun Musa
西北工业大学

Picture
Picture
Picture
Picture
Dilahirkan dan dibesarkan di negara mayoritas muslim merupakan anugerah tersendiri. Kita dapat beribadah dengan sangat nyaman, dan aman. Namun tentunya bisa menikmati pendidikan di negara lain dan keluar dari zona aman merupakan impian setiap orang. Sebagai seorang muslim ada banyak pengalaman tak terduga yang saya dapatkan saat menuntut ilmu di negara-negara yang berpenduduk mayoritas tak beragama. Berikut sedikit cerita yang bisa saya bagi.

Jilbab Sebagai Penanda
Aroma bunga sakura mulai menepi digantikan oleh aroma khas hijaunya dedaunan saat memasuki awal musim panas. Saya langkahkan kaki keluar dari pintu selatan statiun Ueno Tokyo, memejamkan mata sejenak, merasakan hangatnya udara sambil menikmati setiap hentakan kaki yang terdengar. Stasiun Ueno adalah salah satu stasiun teramai di jantung kota Tokyo. Berbeda dengan Stasiun Ginza yang dipenuhi pusat pertokoan barang-barang mewah. Stasiun Ueno dipenuhi oleh pasar-pasar tradisional dengan harga yang lebih miring, bahkan di salah satu titik ada sebuah toko milik orang Indonesia.

Anehnya kali ini teman saya, Nagisa, tidak memanggil dan meminta untuk berjalan lebih cepat. Sepertinya dia sudah mulai paham dengan kebiasaan aneh saya. Setiap kali berkunjung ke tempat baru, saya selalu memejamkan mata, merasakan sentuhan lembut angin yang membasuh wajah, mendengarkan suara apapun yang ada di sekitar, dan tak henti-hentinya mengucap syukur dalam hati sambil menyimpan setiap detik kenangan dalam memori maha dasyat yang dianugerahkan Allah.

Kami berjalan menelusuri setiap sudut stasiun, namun setelah berjalan sekitar dua puluh menit, tak menemukan tanda-tanda adanya masjid. Saya mulai khawatir kalau Nagisa akan mengeluh. Dua puluh menit bagi orang Jepang itu bagaikan 3 purnama. Saat kami berjalan di bawah sebuah jalan layang, tiba-iba terdengar suara salam dari arah belakang.

“Assalamu’alaikum ukhti, are you looking for Masjid”, ungkapnya.
“Wa’alaikumsalam”, jawab saya sambil menoleh. Ada seorang gadis bule berhijab coklat dibelakang,Dia langsung mengulurkan tangan dan memeluk saya. Kami pun sedikit berbincang-bincang sebelum dia pergi dengan diiringi ucapan salam. Seorang saudari dari kota London, Inggris.

Dalam perjalanan menuju masjid beberapa kali Nagisa ketinggalan di belakang. Ini hal yang aneh, sangat sangat aneh. Meskipun sejak sebulan yang lalu saya sudah menobatkan diri bisa mengalahkan kecepatan jalan orang Jepang dalam lomba jalan yang saya adakan sendiri saat tiba-tiba bertemu orang Jepang dalam perjalanan dari asrama ke stasiun. Namun saya tak pernah mampu mengalahkan kecepatan jalan sahabat yang satu ini. Rupanya dia sedang memikirkan sesuatu.
Saat kami hendak memasuki pintu masjid, tiba-tiba dia mengatakan

  • ねーヌルン、聞いても良いかなってさー[ne Nurun, kiitemo iikanatte sa-?] (Aku sedang berpikir aku boleh tanya gak ya?)” ungkapnya.



Saya pun menahan sedikit senyuman sambil menjawab “うん、いいよー [un iiyo-] (ya, boleh kok)”.

Kami sudah berteman sekitar empat bulan, dan itu pertama kali saya mendengar dia bertanya menggunakan ungkapan ini, biasanya dia selalu to the point. Dalam bahasa Jepang, jika seseorang bertanya menggunakan kata [kana] apalagi ditambah kata [tte] di bagian belakang kalimat, itu berarti dia ragu apakah pertanyaannya sopan atau tidak, atau apakah dia akan mendapat jawaban atau tidak.
Dia pun melanjutkan, “先会った人知り合えなの?[saki atta hito shiriai nano?] (emangnya kamu kenal dengan orang yang barusan kita temui?)”
  • ううん、初めてあったんだよ[uun, hajimete attan dayo] (gak kok, baru ketemu ini)” jawab saya.
Dia pun terkejut, dan bertanya, “ kenapa kalian seperti sudah sangat dekat?”.
Saya pun menjelakan, “Dalam islam kami diajarkan ada enam hak muslim terhadap muslim lainnya, salah satunya adalah mengucapkan salam sebab salam itu adalah doa. Ungkapan salam السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ artinya semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahan-Nya terlimpah kepada mu.  Kemudian, saya juga menjawabnya dengan doa yang sama dengan megatakan وَعَلَيْكُمْ لسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ yang artinya semoga keselamatan dan rahmat Allah, serta keberkahan-Nya terlimpah juga kepadamu.”

“Eee!” ungkapnya heran. Dia pun melanjutkan, “てなんでmy sisterと読み続けたの?[te nande my sister to yomitsuzuketano?] terus kenapa die terus-terusan memanggilmu saudara perempuanku?”.

  • えっとねー [etto ne-]”, ungkap saya sambil mencari cara menjelaskan yang mudah dipahami. Ungkapan “etto” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menunjukkan pembicara sedang berpikir.
“Dalam Al-Qur’an itu disebutkan semua muslim itu bersaudara”, jawab saya singkat sedikit takut kalau diminta menyebutkan dalam surah apa ada penjelasan tersebut.
  • へーそうなんだ,すごいね![he-, sounanda. sugoine!] (oo, begitu ya. Luar biasa ya!)” ungkapnya.

Setelah saya jelaskan panjang lebar, tentunya dalam bahasa inggris, waktu itu kemampuan bahasa Jepang saya masih sangat terbatas. Nagisa sangat fasih berbicara dalam bahasa inggris, dia memiliki dialek New Yorker yang sangat kental karena dia mahasiswi salah satu universitas bergengsi di Tokyo. Setelah mendengar menjelasan tentang ucapan salam dia semakin penasaran dengan lima lainnya. akhirnya dia mengatakan, “nanti kalau aku main ke kamarmu jelaskan lima sisanya ya?”. Saya pun menelan ludah sendiri, sebab juga kurang paham dengan lima lainnya. Tapi masih bersyukur ada waktu untuk mencari dulu sebelum dia datang. Coba dia tanya waktu itu juga, saya pasti sudah gelagapan.

Menjaga Kehalalan
Saya sampai di kota Xi’an tepat pukul satu tengah malam. Alhamdulillah, bertemu dengan teman dari Indonesia. Sungguh pertemuan yang sangat aneh, ketika mengantri pengurusan imigrasi, saya berdiri tepat di belakang salah satu staff Garuda Indonesia. Dari beliau saya mendapatkankan informasi kalau kemungkinan hanya satu atau dua saja pelajar Indonesia di kota ini. Saya mulai sedikit khawatir dan mencoba menengok ke belakang, mencari orang berwajah Indonesia yang membawa paspor dengan warna senada. Saya melihat seorang perempuan berkaca mata, tepat setelah empat orang di belakang.

Saya pun mengibas-ngibaskan paspor sambil mengatakan, “hey..orang Indonesia?”.

“Ya, orang Indonesia” ungkapnya sambil meloncat kegirangan.

Ternyata kami kuliah di sekolah yang sama, kami pun menunggu dijemput sekolah bersama, namun sampai pukul satu siang belum ada tanda-tanda kalau kami akan dijemput. Perut kami mulai keroncongan, akhirnya memutuskan untuk mencari makanan halal. Sebenarnya teman tersebut non-muslim, namun walaupun saya paksa untuk makan terlebih dahulu dia ngotot tidak mau. Akhirnya dengan sedikit kemampuan membaca kanji (tulisan Jepang) kami memutuskan untuk membeli mie, yang tentunya sudah aku cek. Namun, ketika hendak membayar, tiba-iba dua orang yang terlihat masih duduk di bangku kuliah mendatangi saya, memandangi dari ujung kaki sampai ujung kepala. Salah satu dari mereka ragu-ragu bertanya,
“Are you a Muslim”
Setelah saya mejawab, “ya”, dia pun menjelaskan kalau mie itu tidak halal, kalau di China ada lebel halalnya, tulisannya qingzhen. Itu lah pertama kali, saya berkenalan dengan kata qingzhen. Kemudian seterusnya kami berteman baik, sangat baik.

Cerita yang sama sebenarnya pernah terjadi waktu saya tinggal di Jepang. Dikarenakan kesiangan berangkat sekolah, saya tidak sempat sarapan. Akhirnya mampir di sebuah toko kecil untuk membeli roti. Setalah mengecek tidak ada kanji alkohol, babi dan lemak hewani, saya langsung ke kasir untuk membayar. Kasir terus memendangi, dan akhirnya bertanya,
  • イスラムですか?[isuramu desuka] (apakah Anda orang islam?)” ungkapnya menyederhanakan pertanyaan.
  • 灰 [hai] (ya)” jawabsaya.
  • これはダメです。。。[kore wa dame desu] (ini gak boleh)” hanya itu yang saya pahami dari ungkapannya waktu itu. Karena keterbatasan kemampuan bahasa Jepang, saya hanya mengikut aja dan membeli yang dia sarankan. Tiga bulan kemudian, setelah kemampuan bahasa Jepang meningkat, saya kesana lagi dan sengaja mengambil roti yang sama. Ternyata, ungkapan yang dulunya tidak saya pahami itu adalah di dalam roti itu ada campuran alkoholnya kata orang-orang dari Arab Saudi. Mereka berpesan jika ada muslim yang mau membelinya, tolong informasikan hal tersebut.

Memupuk Sikap Saling Menghargai
Saya sangat suka dengan ungkapan, “Non-Muslims do not read the Quran, they don’t read the Hadith. They read you, so be a good ambassador of Islam.
Pada suatu hari dalam perjalanan ke sekolah, saya transit dari Metro Chiyoda line menujuJR Yamanote line di Otemachi station, tiba-tiba saya distop oleh polisi. Polisinya dengan sopan memberhentikan di tangga. Beliau juga tidak henti-hentinya mengucapkan maaf sambil menundukkan badan khas orang Jepang. Kemudian beliau meminta paspor. Saya memberikan kartu pelajar sambil menjelaskan bahwa saya tidak membawa paspor. Beliau tidak keberatan sama sekali, setelah mengecek kartu pelajar. Beliau mengijinkan saya pergi sambil terus memohon maaf telah menganggu perjalananku ke sekolah. Saya hanya tersenyum, sedikit menundukkan kepala dan mengatakan,

  • いいえ、大丈夫です。どうもありがとうございます [ iie, daijoubu desu, doumo arigatou gozaimasu] (tidak apa-apa kok, terima kasih banyak).

Setelah sampai di sekolah, teman-teman menanyakan kenapa saya datang terlambat. Begitu saya jelaskan, mereka langsung menyambut dengan pertanyaan, “Apa itu karena kamu menggunakan jilbab?”.

Saya pun tersenyum sambil menjawab, “tidak kok, ini sudah kewajiban polisi sebagai penjaga keamanan. Selain itu, saya sama sekali tidak keberatan, Jepang berhak menjaga keamanan negaranya yang memang sudah sangat aman. Bukan berarti mereka mencurigai, buktinya teman-teman dari negara lain juga pernah diberhentikan di jalan untuk dicek secara acak”.

Cerita lain, pada waktu mengambil tes IELTS di Jepang, saya juga diperiksa lebih ketat dibandingkan peserta lain. Pihak penyelenggara meminta dengan sangat sopan untuk membuka dan mengecek jilbab saya di ruang khusus. Bahkan para staff Eiken foundation berkali-kali meminta maaf atas ketidak nyamanan yang mungkin saya rassakan. Ya, begitu lah Jepang. Negeri ini memiliki penduduk yang teramat-sangat sopan. Sehingga saya harus mengatakan kata “大丈夫 [daijoubu] (tidak apa-apa)” berkali-kali.

Sebagai seorang muslim, setelah peristiwa demi peristiwa terjadi yang mengatas namakan islam telah membawa dampak buruk bagi umatnya, namun sekali lagi. Bukan hujatan yang pantas kita lakukan. Marilah kita bersama-sama menjadi agen muslim yang baik. Saya sangat setuju dengan nasehat mbak Hanum Rais (2014, 65-66) dalam bukunya Bulan terbelah di langit Amerika.

“Delapan tahun terlalu sedikit dan pendek untuk mengaburkan luka dan kepedihan bangsa yang tenar sebagai adikuasa dunia ini. Aku tak mau mengecilkan kesedihan dan trauma berkepanjangan mereka. Mereka berhak melalui masa-masa sulit dan meratapi trauma itu hingga waktunya nanti mereka akan kembali seperti semula”. 

Beliau juga menyampaikan (2014: 23) “Menghargai apa yang sudah dianggap biasa di negeri orang meski tampak tak pantas buat ku, adalah pelajaran paling panjang yang menempa diri menjadi pribadi yang gigih untuk selalu toleran”.

Disayangi Semua Orang
Musim semi pertama di Xi’an, sayasempat sakit yang lumayan parah. Kalau flu atau batuk, biasanya dengan minum obat herbal khas Indonesia langsung sembuh. Namun entah kenapa, tidak juga sembuh. Akhirnya salah satu teman dari Pakistan menemani ke rumah sakit terdekat. Dari rumah sakit, saya diberikan obat herbal yang baunya minta ampun dan bahkan saya tidak tahu cara meminumnya. Setelah meminum obat itu, panas dan demam mulai turun. Namun, tiba-tiba saya tidak berhenti muntah, bahkan air putih pun sudah tak mampu lagi masuk ke tenggorokan. Akhirnya saya putuskan untuk meminta tolong seorang teman dari Pakistan, dua orang laki-laki yang satunya saya tidak kenal sama sekali datang membantu. Teman saya lah yang menelponya karena dia berbicara bahasa Mandarin dengan sangat fasih. Satunya lagi sahabat perempuan yang selama ini terus menemani.

Sebelum dokter memeriksa saya ceritakan kondisi dengan detail termasuk obat yang diberikan dokter sebelumnya. Menurut dokter di rumah sakit tersebut saya tidak sakit apa-apa, hanya saja obat yang diberikan oleh rumah sakit sebelumnya melukai lambung, sehingga lambung tidak bisa menerima makanan dengan baik.

Selama sakit itu, gerombolan teman-teman Pakistan mengunjungi empat kali dalam sehari. Pagi, siang dan malam mereka datang untuk memastikan apakah saya sudah makan dan minum obat atau belum. Kemudian sekitar jam 9 atau 10 malam mereka datang lagi untuk mengingatkan apakah saya sudah sholat dan membaca Al-Qur’an. Masih lekat dalam ingatan saat salah satu dari mereka meminta Al-Qur’an. Kemudian dia menulis beberapa surah dan nomor telponya sambil mengatakan,
“Baca surah-surah ini sebelum kamu tidur. Ingat Nurun, obat yang utama itu bukan dari dokter, tapi dari hati dan pikiran kita. Ini nomor telponku, boleh kamu hubungi 24jam kalau butuh bantuan”, ungkap salah satu teman yang yang mendapingi ke rumah sakit.

Pada suatu hari, saat saya masih terkapar lemah tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Waktu itu salah satu sahabat dari Vietnam sedang datang menjenguk. Teman tersebut kemudian membukakan pintu.
Saya bertanya dari kamar, “Siapa?”.
Teman tersebut menjawab mungkin temannya teman sekamarmu, sebab dia tahu hampir semua teman saya.
Tamu itu langsung menjawab, “Bukan, apakah Nurun sudah sembuh?”.

Dengan wajah keheranan saya mempersilahkannya masuk. Saya belum pernah bertemu dengan teman ini, namun dari ciri fisiknya bisa ditebak kalau dia dari Pakistan. Dia sedikit marah dan mengatakan kenapa kamu tidak minta tolong aku, aku tinggal di sebelah kamarmu. Ternyata saya terus-terusan mendapat kunjungan dari orang yang bahkan tidak kenal sama sekali karena saat satu orang Pakisan tahu saya sedang sakit, maka seluruh orang Pakistan di kampus tahu. Alhamdulillah, setiap hari saya dikunjungi oleh saudara dari Pakistan.

Teman yang dari Vietnam langsung bilang, “Nurun kamu beruntung ya jadi muslim, begitu banyak orang yang datang menjengukmu bahkan orang-orang yang kamu tidak kenal”. Saya pun menjawabnya dengan senyuman.

Nurun Super Haram
Different pond different fish atau dalam bahasa Jepangnya 郷に入っては、郷に従え [Gō ni haitte wa, gō ni shitagae], dalam bahasa Manadarinya 入郷随俗 [Rùxiāng suísú ] dan dalam bahasa Indonesianya lain lubuk lain ikannya, inilah pribahasa yang selalu diajarkan sejak bangku sekolah dasar (SD) agar kita bisa memahami dan saling menghargai perbedaan. Saat tinggal di Jepang, saya punya lima sabahat berdarah keturunan Jepang atau sering disebut nikkei. Nikkei dinaungui oleh sebuah organisasi yang cukup besar, hingga jika berteman baik dengan salah satu dari mereka maka semua orang nikkei akan menjadi saudara. Mereka berlima adalah sahabat baik sehingga saya sering ikut makan atau jalan-jalan bersama teman-teman nikei lainnya. Kebanyakan dari mereka berasal dari Amerika Latin, dimana budaya di sana saat bertemu dan berpisah mereka selalu berpelukkan. Nah, salah satu sahabat yang sudah seperti kakak sendiri, selalu berteriak, “Yang pakai jilbab itu Nurun”,

“Nurun wa super haram dakara na, do not hug her (kalau Nurun itu super haram, jangan dipeluk ya” saat mengenalkan dengan teman-temannya.

Mereka pun, tertawa sambil mengatakan, “宜しくねヌルンちゃん/yoroshiku ne Nurun chan [mohon bantuannya ya Nurun], sambil mengelus jilbab di kepala saya. Sebenarnya saya belum menemukan padanan kata yang tepat untuk kata yoroshiku, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Banyak penelitian yang mengatakan kalau kata ini tidak ditemukan padanannya dalam bahasa lain selain bahasa Jepang. Oleh karena itu, ijinkan lah saya untuk menerjemahkannnya dengan ungkapan mohon bantuannya di dalam cerita ini.

Terkadang saat sahabat tersebut mengatakan , “Nurun wa super haram dakara na, do not hug her”. Bebera teman becanda dan mengatakan, “But I love you from the bottom of my heart, Nurun”.

Saya pun tertawa sambil menjawab, “私も愛してるよ/watashi mo aishite iru yo (Aku juga mencintai mu kok)”. Mereka pun ikut tertawa.
Dengan segala kerendahan hati, dalam keterbatasan kemampuan bahasa Jepang. Ijinkan lah saya menjelaskan sedikit kenapa menjawab mereka dalam bahasa Jepang dan membuat mereka tertawa. Sebagai keturunan Jepang, kebanyakan dari mereka sangat paham dengan budaya Jepang. Dalam budaya yang berkembang di masyarakat Jepang, ada tiga level cara mengucapkan perasaan. Yang pertama adalah 気になってる [kini natteru] atau dalam bahasa Indonesia bisa dartikan aku mulai tertarik pada mu. Biasanya digunakan saat seseorang suka kepada orang lain. Kemudian 好きだ[suki da] kata suki dalam bahasa Indonesia berarti suka. Namun dalam budaya Jepang, ungkapan ini bisa digunakan untuk menunjukkan cinta. Nah saya megngunakan ungkapan 愛してる[aishiteru], mungkin ungkapan ini sering kita dengar di Indonesia. Namun pada praktiknya orang Jepang sangat jarang menggunakan ungkapan ini. Ai sama dengan bahasa Mandarin berarti cinta. Di Jepang, orang hanya menggunakan ungkapan ini jika perasaan mereka sudah sangat dalam, sering digunakan oleh ibu pada anaknya atau sebaliknya, atau dalam hubungan kakak-beradik. Atau jika itu pasangan, mungkin akan digunakan setelah puluhan tahun menikah.

Saya memilih ungkapan ini, untuk menjawab bahwa saya juga sangat mencintai mereka seperti keluarga sendiri. Dan semua orang langsung tertawa.
0 Comments

WINTER TOUR BERSAMA PRIM HARBIN

31/12/2019

0 Comments

 
Oleh: Satrianawati, M.Pd.
(Ketua PRIM Harbin, Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan, Mahasiswa Doktoral Harbin Normal University)
Picture
Kabarmutiongkok.org | Harbin merupakan kota kecil di Utara China. Kota ini terkenal dengan Kota dingin yang sangat romantis.  Karena suhunya mencapai -350C. Di Kota Harbin telah berdiri Organisasi Muhammadiyah sebagai cabang PCIM Tiongkok yang dikenal dengan PRIM Harbi. Meskipun organisasi PRIM Harbin baru terdiri dari 3 orang, tapi semangat untuk beroragnisasi melalui Muhamadiyah tetap dilaksanakan.  Pada kesempatan kali ini Harbin ingin bercerita tentang Program Kerja Harbin Winter Tour. Program ini merupakan program kerja kedua, setelah program kajian pentingnya Pendidikan. Mulanya PRIM Harbin Winter Tout direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 7-12 Januari 2019. Tetapi, waktu menjadi lebih fleksibel, tergantung dari Visitor. Dimana PRIM Harbin siap melayani Harbin WIinter Tour kapanpun itu, selama Musim dingin. Agar Harbin yang dingin memberikan kehangatan bagi setiap pengunjung.

Pada tanggal 27 Desember 2019 subuh di Harbin, jatuh pada pukul 05.27. Saya meninggalkan dorm pada pukul 06.15. Angin dingin, pedis, dan lembut menyambarku saat keluar dari dormitory seakan berkata sambut kedatangan keluarga Muhammadiyah sebagai bentuk dari implementasi hadits. Bahwa seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir akan mengimani wajibnya memuliakan tamu sehingga ia akan menempatkannya sesuai dengan kedudukannya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Artinya:
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Pukul 06.47 waktu Harbin menunjukkan masih subuh, saya sudah berada di Harbin Railway Station. Visitor datang ke Harbin melalui jalur kereta cepat. Karena check in Hotel baru bisa dilaksanakan pada pukul 12 siang, sehingga. Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan para visitor dapat menikmati wisata, karena itu, langkah pertama ketika sampai di Harbin adalah mengajak ke rumah makan halal di Harbin. Atau dikenal dengan Lanzhou Lamian.
Picture
Picture
Gambar kunci ini bertuliskan longta yang berarti dragon Budha. Diibaratkan dragon yang dapat terbang tinggi untuk mencapai cinta yang hakiki. Selain itu, dipuncak menara ini banyak ditemui patung budha karena di menara ini, banyak orang datang untuk meminta dan berdoa, sekaligus menjadi kebiasaan bahwa pemujaan sering dilakukan ditempat yang tertinggi karena dekat dengan langit, sehingga cepat dikabulkan.

Selama 3 jam di Longda, selanjutnya menuju Harbin Volga Manor, sebagai tempat destinasi wisata kedua. Tempat ini terkenal sebagai kota Rusia dengan wahana permainan yang menguji adrenalin.

Karena gambar diambil dengan tidak menggunakan hp saya, maka ini satu-satunya gambar yang saya punya ketika di Harbin Volga Manor. Selanjutnya dilanjutkan dengan makan malam di Restoran Aliyah.

Dari restoran Aliyah, selanjutnya check in Hotel Holiday in Zhong in, atau lebih dikenal dengan Wanda Bingguan yang lokasinya tepat di depan Zhongyang Dajie. Zhongyang Dajie atau lebih dikenal dengan Malioboro nya Harbin menjanjikan banyak hal, mulai dari shopping sampai permainan salju. Tepatnya di. Ini adalah gambar setelah check in

Dihari kedua kemudian berkunjung ke Siberia Tiger Park atau Taman Harimau. Perjalanan ditempuh sekitar 1 jam.

Dari Siberia Tiger Park kemudian dilanjutkan ke pengisian perut, di Lamien orang Hubei suku Hutu. Karena kondisi sangat dingin, sehingga Eyang, hanya berada di dalam mobil.

Makan bersama Hari Kedua, selanjutnya pukul 04.00 kami menuju ke Festival Es Terbesar di Dunia.

Dari festival Es terbesar di dunia, kemudian pada hari ketiga, dijadwalkan para visitor meninggalkan Harbin, tetapi karena harbin mengalami badai salju, sehingga semua penerbangan dari dan yang mau ke Harbin ditunda. Visitor sudah memberikan alternative bahwa mereka akan kembali ke Beijing melalui jalur kereta, dan melanjutkan penerbangan dari Beijing. Tetapi, Alhamdulillah PRIM Harbin winter Tour group mampu menyelesaikan masalah dengan mengubah penerbangan di Hari berikutnya, dengan cara menghubungi pihak Maskapai. Selanjutnya Hari terakhir pagi 30 Desember dilanjutkan jalan ke Zhongyang Dajie.

akhirnya PRIM Harbin mengucapkan selamat Tahun Baru untuk Keluarga Irawan, dari kami Tim PRIM Harbin Winter Tour group

Melalui tulisan ini, saya juga akan mengabarkan bahwa mumpung di China Mari Nikmati Winter Tour bersama PRIM Harbin Winter Tour Group. Love love love

Video Dokumentasi
Foto-Foto Dokumentasi
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
0 Comments

Silaturahim Musim Dingin di Kota Wuhan

22/12/2019

0 Comments

 
kabarmutiongkok.org | Ahad,  22 Desember 2019.  Kota Wuhan seharian cerah meski begitu cuaca musim dingin masih sangat terasa. PCIMT Region Wuhan mensyukurinya dengan silaturahim bertempat di kampus CCNU. Berbalut kesederhanaan dan kebersamaan. Suasana penuh kehangatan.

Yang hadir ada membawa makan dan minum seikhlasnya. Ada yg memilih masak nasi,  ada yang bawa sayur,  ada yang urun lauk,  ada yang membelikan minuman,  ada yang menyunbang makanan ringan,  cemilan dll. Dijadikan satu dinikmati bersama dengan gembira.

Acara diawali dengan pembukaan,  tadarus Al Qur'an,  sambutan panitia,  pengajian, dan rapat.

Alhamdulillah berjalan meski sederhana namun penuh makna.

Dalam pengajian disampaikan oleh Arum Priadi (Sekum PCIMT) tentang landasan gerak dan karakteristik gerakan Muhammadiyah.

"Muhammadiyah itu bercirikan purifikasi dan tajdid" tuturnya.

Sementara itu ketua PCIMT region Wuhan, Sucipto mengajak para pengurus untuk dapat turut menggembirakan dan mensyiarkan aktivitas gerak Muhammadiyah khususnya di kota Wuhan.

Saat itu juga disinggung agenda kegiatan berkaitan kerjasama dengan PPIT dan PCINU serta membincangkan agenda pengembangan kompetensi menulis dan seni budaya bagi mahasiswa Indonesia di Tiongkok.

Selain hal di atas ajang sikaturahim juga dimanfaatkan untuk penguatan organisasi dengan menyegarkan kepengurusan agar PCIMT semakin dapat memberikan manfaat dan kebaikan baik untuk internal organisasi maupun bagi masyarakat umum. Seperti semangat Muktamar Muhammadiyah yang akan segera digelar tahun 2020 di kota Solo. "Muhammadiyah memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta."  () chipt
Picture
Picture
0 Comments

Geliat LAZIZMU di Negeri Pakde Mao

24/11/2019

0 Comments

 
Picture
Geliat LAZIZMU di Negeri Pakde Mao
Tidak ingin kalah dengan berbagai gebrakan di tanah air, Lembaga Amil Zakat milik persyarikatan Muhammadiyah atau yang biasa disebut LAZIZMU turut menggeliat di negeri yang dibangun oleh Mao Zhe Dong, alias Tiongkok. Dikomandoi oleh bapak Agus Supriyadi seorang abdi negara yang sedang kuliah S3 di Nanjing Normal University, LAZIZMU Tiongkok turut berkontribusi melakukan  pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Sejak pertama kali terbentuk pada Desember 2018, LAZIZMU Tiongkok langsung melakukan berbagai gebrakan, dan dalam melakukan program kerjanya LAZIZMU Tiongkok turut melakukan kolaborasi dengan berbagai organisasi kemahasiswaan Indonesia di Tiongkok sebagai salah satu bentuk syiar mengenalkan Muhammadiyah, karena tidak sedikiti warga negara Indonesia di tiongkok yang belum menegnal Muhammadiyah dengan baik. Alhamdulillah kehadiran LAZIZMU mampu membuat nama Muhammadiyah menjadi akrab didengar, khususnya oleh para pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Tiongkok.

Terakhir pada Oktober 2019 LAZIZMU Tiongkok bersama ASCEE ( Association for Scientic Computing Electronics and Engineering ) menyalurkan beasiswa bagi beberapa pelajar Indonesia yang membutuhkan saat sedang kuliah di Tiongkok. Beasiswa langsung diberikan oleh Ketua LAZIZMU Tiongkok, bapak Agus Supriyadi, secara formal dalam acara Welcome Indonesia Freshman yang diadakan oleh PPIT Tiongkok di kota Nanjing. Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah melakukan publikasi di tiga jurnal terindex SCI ini menyampaikan bahwa para pelajar Indonesia yang menerima beasiswa tersebut telah diseleksi dengan sangat seksama dibantu oleh organisasi Gerakan Indonesia Membantu agar beasiswa dan bantuan diberikan memang sampai pada yang layak mendapatkannya serta tidak salah sasaran. (Dani Fadillah)

Agus Supriyadi
Picture
0 Comments
<<Previous
    Picture

    Berita

    Memuat berbagai berita penting dalam kategori : Berita Nasional, Berita Internasional, Serambi Tiongkok

    Archives

    January 2021
    December 2020
    November 2020
    October 2020
    August 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    May 2018
    December 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Categories

    All
    Berita Nasional
    Islam Tiongkok
    Muhammadiyah Beijing
    Muhammadiyah China
    Muhammadiyah Nanjing
    Muhammadiyah Shanghai
    Muhammadiyah Tiongkok
    Muhammadiyah Wuhan
    PCIMT Beijing
    PCIM Tiongkok
    PCIMT Shanghai
    PCIMT Wuhan
    PPI Tiongkok
    PRIM Nanjing
    Serambi Tiongkok

    RSS Feed

    Bekerjasama Dengan BPTI UHAMKA

BERANDA
BERITA     
WAWASAN
  

REPORTASE NETIZEN
​OPINI NETIZEN
AGENDA
GALERI
POLING ARTIKEL FAVORITE
Flag Counter
Picture
​

PCIM TIONGKOK
kabarmutiongkok.org
Di Dukung Oleh BPTI UHAMKA